Download App
2.5% AKU (BUKAN) WANITA PENGHIBUR [21+] / Chapter 7: pelayan pribadi

Chapter 7: pelayan pribadi

Andreas masuk kedalam rumah dan berpapasan dengan Angka yang sedang menyiram tanaman di halaman depan rumah, gadis itu memberi hormat seraya menundukkan kepalanya,

Andreas memfokuskan perhatian nya pada perut buncit gadis itu, sedikit terluka tapi Andreas masih bisa menahan nya

toh, banyak perempuan yang pernah hamil karena nya dan berakhir di meja operasi.

namun untuk Angka, Andreas memberikan pengecualian...gadis itu hamil dan bercinta di bawah kendali nya

berbeda dengan banyak gadis yang memang dengan senang hati menyerah kan harga dirinya demi setumpuk uang dan kekuasaan yang Andreas miliki

Andreas melangkah melewati Angka, sementara gadis itu hanya melirik sedikit lalu kembali pada pekerjaan nya

pria tampan tersebut masuk kedalam ruangan kerja nya dan menutup pintu depan sangat keras hingga berdentum hebat

kemarahan nya sudah di ubun-ubun, sejujurnya Andreas tidak menginginkan memiliki seorang bayi, haruskah dia bersyukur karena Angka tidak mengetahui siapa laki-laki bejad yang telah memperkosanya

Andreas meraih telepon seluler di atas meja dan menghubungi anak buah nya

"halo Joey, cepat datang...ajak Charlie juga Adam" titah nya singkat

"baik tuan" suara jawaban dari anak buah Andreas membuat nya mematikan sambungan telepon tersebut

Andreas duduk dengan nafas memburu, dia tampak kesal dengan apa yang sedang dia lalui sekarang

satu jam kemudian anak buah Andreas datang dan masuk ke dalam ruangannya, mereka bertiga berdiri berhadapan dengan Tuan besarnya tersebut

Andreas kemudian menghembuskan nafas kasar lalu berdiri mendekati ketiganya,

plakkk

sebuah tamparan mendarat di pipi ketiga pria tersebut sontak Hal itu membuat ketiga anak buah Andreas melotot kaget karena mereka belum mengetahui Apa kesalahan mereka sampai mereka mendapatkan sebuah tamparan

"ada apa ini tuan" tanya nya

Andreas menarik nafas panjang dan mengatur emosinya secara perlahan

"beberapa bulan lalu apa kalian pernah menculik seorang gadis?" tanya nya dengan suara tajam mengintimidasi

mereka bertiga saling bertatapan, lalu kembali tertunduk saat melihat aura kemarahan dari Andreas

"kami tidak pernah menculik siapapun tuan" ucap Adam

bugh

Andreas memukul perut Adam hingga membuat pria itu tersungkur menahan perih

"Kau pikir aku adalah orang yang bodoh? jangan kalian kira saat itu aku sedang mabuk berat dan aku tidak mengetahui siapa perempuan yang telah tidur denganku? Dia adalah seorang gadis yang kalian culik tempo hari bukan dan memberikan tubuhnya di atas ranjang untuk aku nikmati?" ucap Andreas

Adam juga Charlie langsung bersimpuh di kaki Andreas dan memohon maaf atas semua kesalahan mereka Karena sejujurnya mereka sangat takut saat itu...

Andreas meminta seorang gadis yang masih sangat Suci untuk dia tiduri dan Andreas pun berani membayar mahal perempuan-perempuan Suci hanya untuk merasakan selaput yang masih asli tersebut

"sepanjang malam kami mencari perempuan suci di klub tapi tidak ada satupun perempuan yang datang bekerja entah itu karena kemiskinan ataupun karena tawanan atas perjudian ayah mereka yang tidak kunjung dibayar" ucap Adam

"kami nekat menculik seorang gadis yang tidak Anda kenal sama sekali bahkan kami lupa seperti apa wajahnya karena saat itu sangat gelap dan kami langsung memukul wajahnya dan membuat Gadis itu pingsan lalu memasukkan gadis tersebut ke dalam kain hitam, Tolong maafkan kami Tuan kami tidak bermaksud menyakiti gadis tersebut" ucap Charlie

mendengar hal itu nafas Andreas kembali memburu dia langsung menatap kearah Joey dan memukulnya hingga membuat pria itu tersungkur

"aku sudah membayar mu sangat mahal tapi kau ternyata bekerja dengan sangat buruk" geram Andreas

ketika orang itu bersimpuh di hadapan kaki Andreas karena mereka tahu benar bagaimana kemarahan Andreas jika sedang emosi.

mereka bisa saja menjadi mayat saat keluar dari lokasi ini

dan benar saja Andreas langsung mengeluarkan pistolnya dan membidikkan peluru ke arah Charlie

"ide siapa untuk menculik gadis tersebut?" tanya Andreas

"Adam, tuan." pungkas Charlie

Andreas langsung menembak paha pria tersebut dua kali cara membuat ada menjerit kesakitan dan darah segar mengucur di lantai

mendengar hal itu sontak Angka tersentak kaget, dia mendengar jeritan seorang pria yang begitu kesakitan dan sangat menyiksa

ingin sekali dia membuka pintu ruangan kerja tersebut namun dia terlalu takut terlebih baca Andreas yang tidak pernah bersahabat

"aku masih bisa bersabar dengan kalian jika saja aku sudah muak dengan kalian maka Aku pastikan akan membunuh kalian satu persatu, dan kau Charlie.. urus Adam segera bahwa dia pergi dari rumahku" titah Andreas

Joey dan Charlie langsung membawa tubuh Adam yang bersimbah darah pergi dari ruangan tersebut,

melihat hal itu Angka hanya melotot ketakutan saat ia melihat darah yang menetes begitu banyak di lantai terlebih saat pintu ruangan kerja Andreas terbuka, terlihat genangan darah di depan meja kerjanya sementara wajah Andreas, terlihat biasa saja seperti tidak terjadi apa-apa

kaki gadis tersebut seketika membeku, terlebih saat Andreas menatapnya tajam dan menoleh ke arahnya

"Sedang apa kau di situ? cepat bersihkan ruangan ku" titahnya sambil berdiri dan melenggang pergi

bibir Gadis itu bergetar Bukan main badannya pun gemetaran karena ketakutan saat melihat darah yang begitu banyak

Andreas kemudian melangkah dan berdiri di samping sebelah gadis itu

"pastikan tidak ada noda darah di ruangan ku" ucapnya tajam

"ba-baik tuan, akan saya bersihkan" ujar nya ketakutan

Andreas melangkah pergi masuk kedalam kamarnya sementara Angka segera berlari menuju dapur membawa alat kebersihan dan setelah itu kembali ke ruangan kerja di mana ruangan tersebut tercium bau amis yang begitu menyengat.

Gadis itu menghela nafas panjang sambil mulai membersihkannya jangan sesekali menahan mual

"aku tidak percaya ada pria sekejam tuan Andreas " batin Angka pelan

selesai membersihkan ruangan tersebut, angka langsung menyiramkan pengharum ruangan juga pengharum lantai agar ruangan tersebut tidak lagi berbau amis

Gadis itu kembali ke dalam dapur kemudian duduk dan membasuh wajahnya karena saat ia melihat darah yang begitu banyak gadis kita sempat merasa mual berlebih Dia sedang hamil

dia pun minum air hangat lalu duduk di bangku ruang makan

begitu banyak pertanyaan dalam diri angka terhadap tindakan Andreas.

"Apa yang sebenarnya orang itu lakukan sampai mendapatkan pembalasan yang begitu keji? apakah dia tidak pernah merasa bersalah karena telah membunuh orang apalagi dia membunuhnya di dalam rumahnya sendiri," batin gadis itu

angka masih sedikit syok dengan kejadian tadi, bahkan tangan Gadis itu masih sedikit bergetar saat dia memegang gelas air hangat lalu meminumnya.

namun dia sadar jika dirinya Dia bekerja sebagai pelayan dan dia tidak berhak mencari tahu tentang apapun terlebih tentang tuannya sendiri yang sudah begitu baik membawanya ke rumah ini dan mempekerjakannya sebagai pelayan,

tidak saja dia tidak bertemu dengan Andreas mungkin dia sudah mati kedinginan karena kelaparan.


next chapter
Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C7
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login