=Ami POV=
"Ami!" seorang warga memanggilku.
Perempuan paruh baya yang merupakan tetanggaku, rumah kami berdekatan sebelumnya, bibi Hadin.
"Apa benar sekarang Ge adalah Presiden kita?" tanyanya yang segera diikuti oleh beberapa wanita lainnya.
"Kalian sudah mengetahuinya,'kan?" Aku sangat tidak menyukai basa basi.
"Hemm, mereka sudah menayangkannya di TV. Tapi aku masih sangat terkejut, kurasa bukan hanya aku tapi semua warga disini. Kemarin saat senja sekelompok pria berseragam merah dari Gedung Kuning menjemput pak Bano. Awalnya kami takut karena mengira itu adalah penangkapan, tapi setelah melihat tayangan di TV tadi, kami tahu kalau mereka menjemput ayah dari Presiden baru." Bibi Hadin sangat antusias sekali.
Aku mehela napas panjang, membiarkan para wanita paruh baya ini dengan segala bentuk pertanyaan dan keingintahuan mereka.