=Author POV=
Seorang pria paruh baya dengan mengenakan pakaian tebal mengunjungi rumah Ketua Distrik 45 setelah Ami dan tim berpamitan pulang. Dia datang untuk menjemput putranya yang sedang bermain bersama salah satu putra Ketua.
Dia membawakan jubah untuk sang anak, dia juga membawa sebuah korek yang akan digunakan untuk menyalakan obor di jalanan yang mati.
Dia tidak ingin masuk, hanya menunggu putranya di depan pintu. Ketua mempersilahkannya masuk, namun dia hanya mengangguk tanpa ada reaksi apapun lagi.