=Ami POV=
Cukup lama sudah aku tidak bertarung, kakiku sangat nyeri saat pertama menendang pria berbadan besar itu. Tidur panjang selama hampir dua tahun membuat persendianku kaku. Namun perlu kuakui kalau aku memang berbakat untuk bertarung. Bukan sombong, aku hanya ingin menghibur diri ditengah situasi yang tidak nyaman ini.
Wajahku telah beberapa kali mendapat pukulan dari mereka menggunakan gagang senapan. Mereka juga telah berkali-kali mencoba untuk menembak kami, beruntungnya kami selalu dapat menghindar dan terus membalas menyerang.
Kemana bang Arlan? Apakah dia tertangkap? Itu isi pikiranku sejak tadi. Beberapa kali aku menoleh pada Sam yang pelipisnya sudah berdarah karena pukulan dari anggota pasukan hijau itu. Mereka hendak menangkap kami, itu sudah pasti. Namun apa yang hendak mereka lakukan setelahnya itu yang kami belum tahu.