=Ge POV=
Entah kenapa, membuat para tahanan itu untuk bicara mengenai kebenaran adalah hal yang sangat sulit. Mereka seperti telah melakukan semacam sumpah yang mewajibkan mereka untuk tetap diam san saling menjaga rahasia satu sama lain, terlebih rahasia ketua mereka.
"Bang Arlan, aku bisa menambah tugasmu lagi?" ujarku membuatnya menatapku tak berekspresi.
"Ah ini … aku minta kamu memantau semua tim keamanan saat melakukan patroli. Lebih utama para ketua, aku sungguh ingin tahu semua rute yang mereka kunjungi," ujarku.
"Anda sungguh ingin aku melakukan itu? Ah ini cukup sulit. Haruskah aku membagi tubuhku menjadi seribu terlebihdulu?" tanyanya, ia mengangkat alisnya.
"Ah aku … jika itu dapat kamu lakukan, aku tidak melarangnya."
Bang Arlan tidak meresponku, dia nampak keberatan namun dia tidak dapat menolak perintahku itu.
Setelah cukup lama ia menampakkan ekspresi unik, akhirnya dia mengangguk menyetujui perintahku. Itu membuatku lega dan merasa sangat berterimakasih.