=Ami POV=
Perlahan tuan Hadiyaksa mendekati Ge, dia mengelus lembut kepala bocah itu dan mengecupnya. Sepertinya dia juga menyanyangi bocah itu.
Hal yang sudah kupikirkan sejak tadi sungguh terjadi. Pria itu melukai telapak tangan kiri Ge lalu memasukan darahnya pada sebuah wadah. Awan gelap menyelimuti sekitar dengan segera disertai dengan angin kencang yang menerbangkan benda sekitar.
Hal membuatku semakin ngeri adalah, makhluk hitam besar berbulu nan mengerikan tiba-tiba muncul di hadapan tuan Hadiyaksa. Makhluk itu menyentuh kepala Ge untuk menyerap energinya.
Sungguh, aku sangat ingin berteriak dan menyerangnya!
Tuan Hadiyaksa menampakkan senyumnya, namun dia juga nampak nanar saat menatap Ge bocah yang masih tak sadarkan diri.
Hal yang paling membuatku ngeri adalah saat angin kencang dan kabut menggulung hebat lalu makhluk besar nan mengerikan itu menyusup masuk ke tubuh Ge beberapa saat lalu berpindah ke tubuh tuan Hadiyaksa hingga membuat pria itu beruah mengerikan.