Gong Mo mendongakkan kepalanya ke atas dan melihat Su mo yang anggun.
Su Moyang saat itu sedang berdiri sedikit menundukkan kepalanya dan melihat bahwa Gong Mo hanya memegang sampanye, kemudian ia pun bertanya, "Kenapa tidak makan sesuatu?"
"Aku tidak lapar." Gong Mo menjawab sambil meletakkan sampanye kemudian merapikan gaunnya.
"Oh…" Su Mo menganggukkan kepalanya, lalu menoleh dan menatap Sheng Donglin sembari berkata dengan kagum, "Kakak Donglin sangat tampan!"
Seketika Gong Mo langsung menoleh dan langsung melihat Su Mo.
"Sejujurnya, aku dulu pernah bersumpah akan menikah dengan Kak Donglin. Aduh, apa yang kukatakan? Kamu tidak keberatan kan? Aku hanya bercanda!" Ucap Su Mo dengan senyuman ramah.
"Tidak masalah…" Kata Gong Mo sambil tersenyum. Tapi… Sebenarnya dia menggertakkan giginya dan ingin menampar wajah Su Mo.
Keterlaluan! Berani sekali dia mengatakan bahwa Sheng Donglin adalah pria yang dia suka, apa otak Su Mo ini sudah tidak waras? Batin Gong Mo. Ia menundukkan kepalanya untuk menahan amarahnya.
Su Mo memanfaatkan waktu ini untuk mengulurkan tangan dan melemparkan pil berwarna putih ke dalam cangkir Gong Mo. Dalam waktu yang cepat, obat yang dilemparkan Su Mo itu langsung melebur ke dalam air dan menghilang dalam sekejap.
Su Mo mengambil sampanye dan menyerahkannya kepada Gong Mo, "Ayo, kita sudah ditakdirkan untuk bertemu. Ayo kita minum."
Gong Mo menggigit bibirnya, lalu ia mengambil gelas itu dan menyentuhnya dengan lembut. Sudah pasti ini takdir yang buruk! Batinnya mengumpati Su Mo.
Su Mo memperhatikan Gong Mo meminum sampanye dengan puas, setelah itu ia berbalik dan berjalan menuju ke arah Sheng Donglin. Saat itu Sheng Donglin melihat aksi yang dilakukan Su Mo dengan memberikan obat kepada Gong Mo.
Apa yang akan dilakukan Su Mo? Jangan mengganggu rencanaku! Batin Sheng Donglin dengan kesal.
Sheng Donglin segera berkata kepada Sheng Zhongtian, "Ayah, aku akan menemui Gong Mo."
Sheng Zhongtian mengerutkan keningnya sembari berkata, "Bukankah seharusnya dia berada di sampingmu? Kenapa dia tidak memiliki aturan? Gadis miskin tidak tahu adab!"
Dari dulu, Sheng Zhongtian tidak suka Sheng Donglin menjalin kasih dengan Gong Mo. Karena Gong Mo tidak memiliki latar belakang keluarga yang baik. Memangnya gadis itu bisa membantu apa? Batin Sheng Zhongtian.
Sheng Donglin ingin memprotes. Namun, kepala pelayan tiba-tiba datang dan berkata dengan pelan, "Tuan, Tuan Muda. Tuan Muda Kedua baru saja turun dari pesawat."
Begitu mendengar hal ini, ekspresi wajah mereka berdua seketika langsung berubah menjadi sangat marah. Lalu Sheng Zhongtian berkata dengan penuh amarah, "Kenapa dia kembali di saat seperti ini? Dia tidak bilang apapun sebelumnya!"
Sheng Donglin memandang Gong Mo sambil menyipitkan matanya. Dalam benaknya ia berkata, Obat? Biasanya jenis obat itu kan? Di saat seperti ini Sheng Nanxuan pulang, tepat sekali! Meskipun ini berbeda dari rencana awal, tapi ini adalah hal bagus untuk mencabut si hama Sheng Nanxuan ini. Dan untuk Gong Mo… selalu saja dia ada kesempatan untuk menghancurkan gadis itu. Supaya Sheng Nanxuan menderita!
Sheng Donglin meremas gelasnya dan berkata kepada Sheng Zhongtian, "Ayah, biarkan saja dia pulang. Lagi pula, hari ini…"
Sheng Zhongtian terdiam beberapa saat. Ia menahan emosi dan kebenciannya demi menjaga emosi Sheng Donglin.
Sheng Zhongtian mengangguk dan berkata kepada Kepala Pelayan, "Bawa dia pulang. Suruh sopir menjemputnya."
"Baik." Ucap Kepala Pelayan sambil mundur dengan tenang.
*
Gong Mo merasa ada sesuatu yang tidak beres. Meskipun saat ini musim panas dan cuaca semakin panas dari hari ke hari, tapi saat ini hari sudah mulai malam. Dan seharusnya udara semakin sejuk, entah kenapa ia merasa tubuhnya kepanasan.
Su Mo menatap Gong Mo dari kejauhan dengan senyuman puas di wajahnya. Dalam benaknya ia ingin Sheng Donglin hanya bisa menjadi miliknya sendiri, bukan yang lain.
Prang!
Gong Mo tersandung dan secara tidak sengaja ia membuat seorang pelayan yang lewat terjatuh. Gelas kaca yang ia pegang langsung terjatuh ke lantai dan membuat suara yang cukup keras.
Gong Mo sangat terkejut, saat ia mendengar suara itu tiba-tiba ia teringat ketika Sheng Donglin memperkenalkannya, Sheng Donglin hanya berkata 'Dia Gong Mo', dan tidak pernah berkata, 'Ini pacarku'. Bukankah itu berarti Sheng Donglin tidak ingin mengakui diriku sebagai kekasih kepada orang lain? Apa yang membuatku begitu bodoh mencintai Sheng Donglin selama dua tahun ini? Batin Gong Mo.