Kasih Tak Sampai

Aku mencintainya. Sangat mencintainya. Dan aku tahu dia telah menyukai sekian banyak dari orang lain, yang pasti orang itu bukanlah aku. Dia yang selalu menceritakan semuanya padaku. Dan aku yang selalu mendengarkannya.

Dia tidak pernah jatuh cinta. Dia hanya sekedar suka pada mereka. Maka sebab itu dia mudah melupakan rasa sukanya saat dia sendiri merasa tersakiti. Bahkan kesalahan yang aku buat, mampu membuat dia melupakanku.

Aku sadar itu.

Dia tidak akan pernah mencintaiku.

Aku tahu itu.

Dia dengan berat hati mengakuiku sebagai sahabatnya.

Dan aku sangat tahu itu.

Dia tidak akan bisa mencintaiku apalagi hanya untuk sekedar menyukaiku. Dia hanya berusaha membalas perasaanku dengan belajar bagaimana dan apa itu yang namanya 'jatuh cinta'. Tapi dia tidak akan bisa belajar mencintaiku. Jangankan sepenuhnya, secuil pun tidak akan ada. Karena itu adalah faktanya.

Namun apa salah jika aku berusaha?

Apa salah jika aku ingin mendapatkan kesempatan meski hanya sekali?

Menurut kalian salah tidak?

Meski aku dapat memilikinya. Namun dia tetap hanya sebatas imajinasiku. Aku tidak bisa menyentuhnya. Aku tidak bisa memiliki dia seutuhnya.

Tidak bisa.

Sampai akhir pun tidak akan pernah bisa. Dengan semua usaha yang kulakukan walau salah.

Pada akhirnya, aku adalah seorang pengagum yang melihat dia bersama dengan pilihannya. Aku hanya orang yang berdiri di bawah panggung sambil tersenyum dengan tepukan tangan serta derai air mata sakit hati, saat melihatnya harus bergandengan tangan dengan orang lain.

Setelah semua usaha yang kulakukan dan inilah hasilnya. Lihat apa yang aku dapatkan? Hanya kesia-siaan yang membuatku harus melepaskan dia.

Meski aku tahu semuanya adalah hal sulit bagiku. Karena dia adalah cinta pertamaku.


Dariku yang sangat mencintaimu.