LAYAR TERAPUNG
Namaku Diandra, pemimpin partai yang berpendirian pada gerakan emansipasi wanita. Sejak adikku jatuh sakit, baru kusadari, bahwa kesuksesan karir membuatku melupakan hatiku yang masih terapung-apung di laut. Seolah, aku telah lama kehilangan kepedulian terhadap orang-orang di sekitarku, termasuk hatiku sendiri.
Apakah aku dapat terus berlayar tanpa mengacuhkan segalanya? Atau, haruskah aku berlabuh pada hati seorang pria?
~~~
Karya ini terinspirasi dari novel "Layar Terkembang" (1936) karya Sutan Takdir Alisjahbana terbitan Balai Pustaka.
Author Mar3iva