"Tidak mungkin kan dia menghilang begitu saja. Sudah cari lewat gps?"
"Sudah. Tapi sejak kemarin ia mematikan nomernya. Aku juga sudah mencarinya kemana-mana, aku bahkan juga sudah mencarinya sampai ke Bandung dimana ia pernah kabur dari perjodohan waktu itu."
"Tenanglah. .!! Papa yakin ia pasti sekarang baik-baik saja. Mungkin dia hanya butuh waktu untuk menenangkan diri." Surya menepuk bahu putranya pelan memberi secuil semangat.
"Tapi bagaimana Arya bisa tenang? Dia pergi dalam keadaan marah. Apapun bisa terjadi kan?"
"Nanti akan papa bantu untuk menyelidiki keberadaannya. Sekarang lebih baik kau istirahat dulu dan makanlah."
Sebelum Arya naik ke lantai atas untuk menuju kamarnya ia menyempatkan diri untuk melewati meja makan menuju pantri untuk meminta pelayan membuatkan kopi. Kini di meja makan ada seorang penghuni baru yang turut duduk untuk sarapan pagi bersama.