"Amanda sayang.. pulanglah!! Aku merindukanmu."
Arya mulai menitikkan air mata. Ia yang begitu gelisah beberapa hari ini membuat hatinya kalut. Kini ia sangat merindukan sosok yang di cintainya itu. Ia merindukan senyumannya yang ceria,mata indahnya, gerak tubuhnya yang anggun, sentuhannya yang lembut dan semuanya yang ada pada diri Amanda kini begitu ia rindukan.
Kini Arya hanya bisa memandang foto Amanda yang ia jadikan sebagai wallpaper pada layar handphonenya. Biasanya selelah apapun ia ketika pulang kerja ketika melihat istrinya tersenyum saja seolah rasa lelah dan peningnya hilang seketika. Tapi kini ketika ia masuk kerumah yang ia lihat hanya Sheila yang justru semakin membuat dirinya semakin pusing dan semakin merasa memiliki beban berat.
***
"Maaf Bu Amanda tadi pak Arya datang kekantor dan menanyakan tentang Bu Amanda."