"Kau saja cuci mukamu! Wajahmu jelek jika menangis."
Ketika Dirga kembali rupanya acara makan sudah selesai masing masing anggota keluarga termasuk Bastian dan putrinya juga sudah kembali keruang tamu. Tampaknya Bastian sedang bersiap untuk pamit karna ada pekerjaan lain yang menunggunya.
Marsha yang kembali dari toilet kini berwajah segar dan cerah, senyum terlukis indah dalam wajahnya gigi kelincinya terpampang membuat wajahnya semakin manis. Wajahnya hanya tertuju pada satu orang,yang tentu saja itu Dirga.
"Marsha Pak Bastian mau pulang, dia mau berpamitan padamu." Suara mama Maya memecah keheningan.
Bastian berdiri beserta putrinya. Rara memeluk Marsha sekejap. "Tante, kapan kapan lala boleh ya main ke rumah tante lagi?"
"Tentu saja." Jawaban itu membuat gadis kecil putri Bastian menjadi sangat girang hingga melompat lompat.