Kata-kata sheila seolah menghipnotis ini otaknya. Hingga tak lagi bisa memikirkan istrinya dan hanya memikirkan masalah harga dirinya. Arya merutuki dirinya yang dengan mudahnya terpengaruh hanya karna masalah sepele. Padahal seharusnya ia bisa merasa bangga dengan prestasi dan kerja keras istrinya.
.
.
Udara pagi hari yang berkabut membuat sepasang suami istri yang kini terlelap di bawah hangatnya selimut tebal. Keduanya tertidur dengan lelapnya setelah semalaman tak tidur karna konflik yang mereka berdua alami.
Perlahan mentari yang terbit tak serta merta membangunkam keduanya. Mungkin mereka masih terlalu lelah untuk menatap pagi.
Tak ada yang berani membangunkan mereka berdua. Apalagi Ayu, yang sepertinya tau apa yang sebenarnya terjadi. Ayu sempat mendengar suara benda pecah dan ia yakin jika ada pertengkaran antara putra dan menantunya karna selama dua hari ia mencium gerak gerim aneh putranya yang sepertinya menghindar dari istrinya.