Sheila hanya mendengarkan penjelasan dokter tanpa menjawabnya tangan kirinya menyentuh perutnya yang masih rata. Sheila merasa apa yang terjadi padanya bagaikan sebuah mimpi. Entah ia harus menganggap semua ini anugrah atau musibah, Sheila belum bisa berpikir secara jernih, ia kini bagaikan seseorang yang linglung pasca melihat sendiri bentuk mahluk yang kini hidup di dalam rahimnya serta suara detak jantung yang terdengar begitu jelas dan masih teriang di telinganya.
Dokter memberikan hasil foto USG Pada Sheila. Meskipun dalam foto itu hanya tampak seperti sebuah titik hitam kecil. Namun Sheila sadar itu adalah darah dagingnya. Hasil dari sel telur Cipto yang berhasil membuat hidupnya hancur.
***
Hari ini adalah hari pertama Arya ditinggal oleh istrinya bekerja di luar kota. Arya yang tadi pagi mengantarkan sendiri keberangkatan istri dan juga pengawalnya ke Bandara merasa sangat kehilangan. Ia hanya bisa mengenang kejadian tadi pagk saat dirinya mengantar kepergian istrinya.