"Apa kau lupa kalau kau dulu es balok?"
"Hee." Arya tertawa jika mengingat dirinya sendiri dulu. "Tapi kan sekarang es baloknya sudah mencair. Apa lagi kalau di deket kamu. Yang ada langsung panas."
"Gak usah mulai.." Amanda menepuk bahu pemuda di sampingnya dengan kasar. Membuatnya semakin tertawa keras.
.
.
Makan malam di rumah Amanda beda dengan makan malam di rumahnya. Arya merasa suasana di kediaman Danudirja memang lebih hangat.
Disini semua makanan di susun dan di atur oleh mama Ani. Walaupun beliau tak memasaknya sendiri, tentu saja ada asisten rumah tangga yang membantunya memasak.
Sementara di rumahnya makanan di siapkan oleh koki, dan pelayan melayani kegiatan makan dan juga menunggu di balik kursi makan majikan mereka. Sangat berbeda dengan di rumah Amanda yang lebih santai dan lebih terasa kekeluargaannya. Terlebih mereka bisa mengobrol dengan santai di meja makan. Tak ayal mereka juga bercanda atas kata kata konyol si bungsu Adinda.