Chapter 186: BAB 186

Dia mengencangkan dan mengendurkan tinjunya yang terkepal, mencoba menenangkan diri tanpa hasil. Dia bahkan marah pada siapa? Kotoran. Judge bukan pacar atau kekasihnya, apa bedanya bagaimana dia memperlakukannya? Ada saraf yang tegang atau sesuatu yang nyata di dalam dirinya yang berjuang dengan kewarasannya. Dia tidak pernah begitu marah seperti yang dia lakukan dalam beberapa bulan terakhir, dan itu membuatnya gila. Orang-orang juga mulai memperhatikan. Dia harus mengatur dirinya sendiri. Dia menarik napas dan berjalan ke wastafel untuk memercikkan air ke wajahnya. Itu dingin dan menyegarkan untuk kulitnya yang panas, tetapi begitu dia berhenti menuangkan air ke dirinya sendiri, dia terbakar lagi. Oh, itu tidak bagus. Itu tidak baik sama sekali. Jika dia tidak mengetahui masalahnya, menggunakan frasa "meriam lepas" untuk menggambarkannya akan menjadi pernyataan yang meremehkan tahun ini.