[ Kediaman Umino Iruka - jam 8 malam ]
"Jika kau mau melamar seorang wanita, kau harus pakai ini."
Naruto hanya membulatkan mulutnya ketika melihat setelan jas hitam dan kemeja putih bersih- tanpa dasi.
"Ja-jadi harus pakai itu!" kata Naruto penuh antusias. Umino Iruka tersenyum menyambut kebahagiaan Naruto yang sulit dijelaskan oleh kata-kata biasa, bahkan puisi pun susah untuk menjabarkannya.
"Selamat ya, Naruto, usahamu selama ini akhirnya ada hasilnya juga."
"Hmm, terima kasih, Ayah."
Iruka terkejut dengan perkataannya Naruto yang mendadak menyebut Iruka sebagai Ayah. "Kau memanggil ku, Ayah?"
"Hehe, tidak apa-apa kan?"
"Tidak apa-apa, Naruto."
Iruka tak pernah menyangka akan di panggil ayah, apalagi yang memanggil seperti itu adalah Naruto. Bocah yang dulunya dicap nakal dan bodoh kini telah dikenal sebagai pahlawan dan akan menikah di usia muda walaupun baru melamar namun Iruka yakin kalau Naruto dan Sakura pasti akan menikah nantinya.
"Aku sangat bahagia! Rasanya aku ingin menangis!"
"Hahaha, kau terlalu berlebihan, Naruto!"
"Ayah!?"
"Apa?! Apa ada yang tidak kau suka?"
"Hehe, ini sudah lebih dari cukup ... Hanya saja ..."
"Hanya saja apa?"
"Ehem, kapan Ayah menikah?"
"Ee?!" Iruka terkejut. "Kenapa kau tanya seperti itu?"
Naruto garuk kepala sambil tersenyum lebar dan berkata, "nanti biar sama-sama."
"... kau ini ada-ada saja."
Iruka mulai memikirkan perkataannya Naruto. Iruka tak menyalahkan pertanyaan itu, ia membenarkan walaupun Iruka sama sekali tidak pernah berpikir tentang siapa yang akan menjadi pendampingnya kelak di masa depan. 'Menikah...' Iruka berpikir tentang para wanita cantik yang ia suka di Konoha. Ayame nama seorang wanita anak dari pemilik kedai ramen di Konoha tiba-tiba muncul dalam pikiran Iruka.
"Tidak mungkin ..."
Naruto mengerutkan dahi ketika mendengar gumaman Iruka.
"Tidak mungkin?"
"Ehem! Aku cuma bicara sendiri, kamu siap-siap saja masalah lamaranmu."
"Mmm ... Baiklah, Ayah."
Setelah pembicaraan panjang lebar karena Naruto gugup, Iruka menyemangati Naruto, dan meminta agar bergegas ke rumah Sakura. Iruka juga menemani Naruto kesana sekaligus sebagai ganti keluarga Naruto.
Tanpa mereka berdua ketahui ada seseorang yang mendengar percakapan penting itu. Hatake Kakashi mendengar semuanya, ia hanya tersenyum dari balik masker yang ia pakai. Memang rasanya kurang sopan jika menguping pembicaraan orang lain di rumah seseorang namun Kakashi yang cukup penasaran, namun ia bisa tahu yang Naruto dan Iruka bicara mengenai masalah lamaran.
"Aku kira Naruto benar-benar menolak Sakura waktu itu." Kakashi melangkah pergi, ia berjalan di atap rumah sambil mengingat sesuatu. "Aku jadi teringat sesuatu ..." Bergumam sendiri sambil melihat langit malam yang bertaburan bintang, Kakashi mengingat seorang wanita yang pernah menyukainya.
"Aku jadi teringat dengan wanita mata-mata waktu itu ..."
Tinggal menunggu waktu Kakashi akan dinobatkan menjadi Hokage, Kakashi mulai berpikir tentang masa depannya yang sebelumnya tenggelam oleh dosa di masa lalunya karena kejadian Obito dan Rin. "Mungkin dia sudah bahagia dengan seseorang yang mencintainya, semoga saja begitu." Kakashi bergegas kembali menuju rumahnya dan merubah penampilannya menjadi seseorang yang berbeda dikenal sebagai Sukea. Sesekali Kakashi menyamar sebagai seseorang yang lain dengan hobi suka memotret pemandangan indah di Konoha, ketika malam hari ia hanya jalan-jalan untuk melepaskan rasa suntuknya.
Tujuan pertama Kakashi adalah tempat penjual jajanan di pinggiran jalan utama Konoha. Kakashi benar-benar menikmati apa yang ia lakukan menyamar sebagai orang lain.
"Tuan, Sate ini masih hangat apa Anda mau coba!"
"Aa, Sate?" Kakashi tertarik dengan yang di tawarkan pedagang sate yang memanggilnya.
"Aku beli lima tusuk."
Setelah membeli sate, Kakashi melanjutkan tujuannya untuk keliling jalan desa. Banyak yang menawarkan dagangan namun Kakashi menolak dengan lembut ketika ia tidak menyukai yang ditawarkan.
"Tuan, coba Bakpao ini sangat enak!"
"Maaf, aku masih kenyang-, terima kasih."
Tujuan Kakashi selanjutnya adalah Kedai ramen. Pemilik Kedai tersenyum senang ketika Kakashi masuk. "Paman, aku pesan seperti biasa."
"Kamu baru datang ke desa lagi? Kapan datang?"
"Saya baru datang tadi sore."
"Ooh, pasti sangat lelah ya, kamu kan sering keliling desa untuk memotret sesuatu yang menarik."
"Lumayan melelahkan tapi karena hobi jadi tidak terasa."
"Hebat sekali, kamu benar-benar menekuni hobimu, ya?"
"Ya, begitulah," kata Kakashi.
"Wah, Tuan Sukea!"
"Ahh, Ayame, lama tak jumpa, ya."
Teuchi sang Pemilik kedai hanya tersenyum ketika melihat kedekatan putrinya dan Sukea. Teuchi terkadang berpikir kalau wajah Sukea tidak begitu asing dan sikap yang begitu ramah mengingat kan kepada Hatake Kakashi. Tiba-tiba Teuchi teringat kalau wajah Sakea lumayan mirip dengan Kakashi.
"O'iya, kamu sudah menemui dia belum?"
"Dia?"
"Naruto," kata Teuchi.
"Saya sering lupa menemui Naruto, padahal sering ke Konoha, haha..."
"Padahal dulu kalian mencoba mencari tau seperti apa wajah Kakashi. Aku jadi ingat ketika Naruto, Sasuke, Sakura waktu itu sudah menyerah hahaha..."
"Saya juga sering gagal mengambil foto wajah Kakashi, haha..."
"Tuan Sukea, apa Anda sudah punya pacar?!" Ayame bertanya tiba-tiba.
"Dasar gadis bodoh! Kenapa kau tanya sesuatu yang pribadi seperti itu!"
"Aa...aku hanya ingin tau saja..."
Kakashi tersenyum dan menjawab, "belum punya."
"Hah?!" respon Teuchi dan Ayame terkejut.
Sukea seseorang yang cukup tampan menurut Teuchi dan Ayame. Sama sekali tidak bisa dipercaya kalau Sukea tidak memiliki seorang kekasih. Kakashi mendapatkan tatapan yang serius dari mereka berdua.
"Anda bercanda kan?" Ayame angkat bicara lebih dahulu.
"Ah, aku tidak bercanda, lagipula aku sering berpetualang berpindah-pindah tempat jadi tidak ada waktu untuk hal seperti itu."
"Mmmhh, pantas saja ..."
"Aduh, aku sampai lupa dengan pesanan mu! Ayame cepat buat pesanan, Sukea!"
"Ah, iya Ayah! Aku sampai ikut lupa!"
"Haha..." tawa kecil Kakashi.
Setelah ramen yang Kakashi pesan disajikan ada seorang wanita yang masuk ke dalam Kedai, dan duduk disebelah Kakashi. Kakashi membulat mata karena terkejut ketika melihat wanita disebelah kanannya.
"Paman, saya pesan ramen porsi sedang."
"Tunggu sebentar, ya," kata Teuchi menjawab.
"Lama tidak berjumpa, ya?" kata wanita itu ke Kakashi yang langsung merasa canggung.
"Iya, lama sekali ... Bagaimana kabarmu?"
"Kabarku baik-baik saja," balas wanita itu.
'Hanare,' kata batin Kakashi.
.
.
.
.
BERSAMBUNG
( Sorry ya efek nulis tengah malem baru ngeh nama banyak Typo wkkwkw )
Author note - yang belum tau siapa sih Hanare? Kalian bisa cari di google. Kalau si Sukea tu ada di Anime Naruto pas Naruto masih kecil pas nyarik tau wajah asli Kakashi kyk apa, Kakashi waktu itu nyamar sekaligus bantuin Naruto,Sasuke ma Sakura nyarik tau wajah Kakashi kyk gimana, lucu pokoknya kwwkkw... Di Boruto juga muncul si Sukea loh~ Kakashi awet muda :v wajah nya gak berubah yang lain tua klo Kakashi tetep kyk ABG wkwkwk...
— New chapter is coming soon — Write a review