The Heart That Chooses

Farel bukan lelaki pemilih. Dia juga tidak pernah berharap lebih dengan apa yang sudah didapatkannya. Dia hanya menjalani kehidupan menjadi seorang anak rantau untuk kuliah di kota orang. Rasanya akan ganjil jika dia mempergunakan waktu untuk mengurusi hal lain daripada pendidikannya. Namun Farel tetaplah manusia tulen, dia tidak mampu munafik. Farel tetap memiliki ketertarikan dengan hal lain selain kegiatan di kampus. Dan keberaniannya mulai mengudara setelah dia mengenal sosok gadis bersurai panjang yang membuatnya harus kehilangan pasokan oksigen. Farel jatuh cinta? katakanlah. Ini memang sudah menjadi garis takdir yang maha kuasa.

Namun, tak mudah menjadi seorang anak rantau yang terjerat dunia percintaan. Farel dihadapkan dengan beberapa persoalan yang membuatnya kalang kabut. Mengatasi perkara tak cukup satu dua kali tindakan. Dia bahkan harus merelakan satu hal yang sangat berharga demi mendapatkan yang terindah.