Chapter 66: Setidaknya Mahkotaku Selamat Dari Dia

Semuanya selalu menyalahkanku, mereka sendiri tidak bisa menyalahkan diri sendiri. Aku cukup lelah dengan semua ini, aku menginginkan kehidupan yang normal seperti dulu, bukan seperti ini.

Hanya gara-gara seseorang, masuk ke dalam hidupku, selalu saja ada masalah. Apa mereka tidak tahu kalau aku ini cukup tertekan. Aku gas kan mobilku menuju tempat bar biasa aku kunjung.

"Mau pesan apa anak muda?" tanya Bartender ramah.

"Cocktail," jawabku.

Setelah minuman itu jadi, aku langsung meminumnya sampai habis, tapi diriku tidak kunjung cukup. Ini merupakan kebiasaanku sewaktu dulu di umur delapan belas tahun. Aku mencoba minum keras karena temanku yang mengajaknya.

Waktu dulu aku meminumnya hanya sedikit, tapi sekarang sudah kelewat batas. Aku berharap minuman ini bisa membuatku tenang. Di gelas dua puluh, aku masih tidak puas. Di gelas tiga puluh, aku mulai pusing tapi tidak mual sama sekali.

***