Chapter 74: Kegelapan

Mobil merangkak, menabrak zombi yang ada di depan. zombi yang berada di atas mobil jatuh ke depan mobil, jari-jari busuk itu memegang erat pada sepion depan di dekat kakek Seo. Beruntung semua pintu dan jendela mobil sudah dikunci saat Belia masuk tadi.

Mobil berjalan dengan kecepatan yang semakin meningkat, membawa beberapa zombi yang masih enggan melepaskan mobil. Lampu depan mobil menyorot lurus, menerangi para zombi yang berdiri di jalanan. Beberapa kali kakek Seo dibuat jantungan saat bagian depan mobil beradu dengan tubuh-tubuh zombi. Bagian kaca depan menjadi berlumuran darah hitam.

''Di belakang, mereka masih mengejar!'' teriak nenek Kadam.

Belia berdecak, ''Aku perlu senter! Lemparkan senternya keluar!'' perintah Belia.

''Di mana senternya?'' tanya nenek Kadam kepada nenek Nam.

''Mana kutahu, kau letakkan di ransel yang mana?'' tanya nenek Nam.

Dua lansia itu berdebat sambil menggeledah dua ransel.

''Aku menemukannya!'' teriak nenek Nam.