Jerry buru-buru kembali ke dalam kantin. Betapa terkejutnya ketika menyaksikan orang-orang tua jatuh dari kursi, tergeletak di lantai dengan tangan yang kaku, beberapa memuntahkan makanan. Semuanya terlihat kacau seakan-akan telah keracunan makanan.
Action · Vince_Umino
''Kalau aku tergigit, kaulah yang akan kumakan lebih dulu.'' Jerry menyunggingkan senyum kecut. Punggungnya yang terpuruk kemudian tegak begitu indra penciumannya menangkap bau sedap. ''Bau apa ini?'' ia bertanya. Matanya mengitari ruang udara dalam kantin yang dicemari oleh aroma itu.
Action · Vince_Umino
''Kau hampir membuatku serangan jantung. Aku sempat berpikir, kau tergigit. Luka ini membuat semua orang jadi salah paham.
Action · Vince_Umino
''Kalian percaya mereka semua? Tiga perawat yang lari dari sini saja, sekarang kita tidak tahu bagaimana kabarnya,'' nenek Nam menyakinkan mereka dengan wajah yang berapi-api.
Action · Vince_Umino
''Aku tak yakin dengan rencana ini. Di luar sangat berbahaya, lagi pula kita ini sudah tua, lari pun susah ... hanya akan menjadi beban Jerry dan Lee,'' celetuk nenek Woon yang selalu mengeluh.
Action · Vince_Umino
''Mayat-mayat hidup mulai berjalan di atas sini. Sangat rawan sekali.''
Action · Vince_Umino
Malam telah berjalan hingga pukul 01.30, Jerry terbangun dalam selimut tebal. Ia melirik ke langit-langit ranjang di mana tubuh Lee Han tidur di atas sana. Telah dipikirkannya berulang-ulang soal rencana akan pergi dari panti jompo, dan ia yakin akan menyita waktu jika harus menunggu keputusan Lee Han. Saat itu juga dan tanpa berkata apa-apa, Jerry bangkit dari peristirahatannya. Setelah mencuci wajah, ia mengambil ransel dan pergi diam-diam ke luar kamar. Duduk di depan jendela dalam kondisi penerangan yang minim. Sentar kecil digigit dan flashnya diarahkan pada beberapa barang yang tergeletak di lantai. Barang itu terdiri dari: dua roti yang setengahnya sudah di makan, sebotol kecil air, lima pisau belati, tali paracord, kotak kecil p3k, smartphone dan batrai cadangan.
Action · Vince_Umino
Lee Han menoleh sedikit pada Jerry, memperhatikan ekpresi Jerry yang tak terbaca. ''Ya ... wajar saja kan. Situasi ini membuat kepercayaan semakin tipis,'' ungkapnya dalam hati.
Action · Vince_Umino
''Jangan menuntutku dengan tatapan itu, kawan. Kau memang tipikal sekali pikir langsung jadi, tetapi aku tipe orang yang banyak memikirkan sesuatu. Untuk hidup itu, kita perlu merancnag rencana A, B, C bahkan sampai D, dan mengukur berapa resiko dan apa yang akan kita korbankan. Begitulah sebelum bertindak. Semenjak kematian Soo Hwan, aku menjadi bingung dengan sikap mu. Sebetulnya, kau korbankan nyawa untuk siapa?'' Lee Han mengambil tempat di sebelah Jerry dan ikut menata tulang punggungnya di ranjang. Ranjang itu bergoyang oleh bobot tubuhnya.
Action · Vince_Umino
Sudah jauh melampaui batas rasa penasaran nenek Nam atas kondisi dua pria di luar kamar. Oleh karena itu, muncul inisiatif untuk mengintip apa yang sedang terjadi. Akibatnya, atmosfer ketegangan mulai memasuki pernapasannya, mencekik jantung sehingga berdetak kencang. Tiap kakinya melangkah menuju pintu, aura dingin menyelimutinya. Seakan-akan semua reaksi tubuh menjadi tanda bahaya.
Action · Vince_Umino
misran89999
''Ini akibatnya jika Anda terlalu murah hati kepada bawahan sendiri,'' lagi-lagi si Juru Masak mengalihkan pembicaraan. ''Mereka yang anda percayai untuk menjaga kami di sini, telah merampok banyak makanan. Kami kelaparan dan tak ada yang membantu. Semakin hari, orang-orang jompo itu makin prustasi, bahkan aku hampir ditendang keluar.''
ZOMBIE AREA
Action · Vince_Umino