What are the characteristics of a classic horror story language?

Xia Chujian, a native of the Beichen galaxy, has always thought of herself as ordinary and unremarkable. But, the youngest Marshal of the Beichen Empire, Huo Yushen, doesn't think so. Because he has never seen anyone who could look directly at the indescribable beings in the depths of the starry sky without collapsing and going crazy. Only she is the exception. Xia Chujian is puzzled: ...What's wrong with looking at it? "Can't people look at something ugly?" The heartbroken crowd: ...I'm tired, let's just destroy everything!

[Horror Game Developer : My games really aren't that scary!] I hate horror. From the skittering sounds of footsteps racing behind me, to the soft yet unnervingly cold whispers curling around my ears... All of it. I hate it. So much so that I start puking whenever I reach a certain threshold. And yet, I am a Horror Game Developer. A crappy one at that. So, given my lack of ability, I decided to quit. And yet... [Congratulations, you've been selected for the Horror Game Developer System!] Nope, I don't want it. Let me quit. ※ Note : Your world might experience some changes. But don't worry! It's part of the game! *** This is a story about a game developer who hates horror, but has no choice but to develop games scary enough to traumatize people. You want to curse me for making you piss your pants? If that's the case, who do I curse? *** An SCP inspired story with its own twist! Discord : https://discord.gg/FK7ZQU3b9p

[Horror-Spieleentwickler: Meine Spiele sind wirklich nicht so gruselig!] Ich hasse Horror. Von den huschenden Geräuschen von Schritten, die hinter mir herjagen, bis zu den leisen, aber beunruhigend kalten Flüstern, die sich um meine Ohren winden... All das. Ich hasse es. So sehr, dass ich anfange zu kotzen, wenn ich eine bestimmte Schwelle erreiche. Und trotzdem bin ich ein Horror-Spieleentwickler. Ein miserabler noch dazu. Also habe ich beschlossen, aufzuhören, angesichts meiner mangelnden Fähigkeiten. Und doch... [Glückwunsch, Sie wurden für das Horror-Spielentwicklungssystem ausgewählt!] Nein, ich will es nicht. Lass mich aufhören. ※ Hinweis: Ihre Welt könnte einige Veränderungen erfahren. Aber keine Sorge! Es ist Teil des Spiels! *** Dies ist eine Geschichte über einen Spieleentwickler, der Horror hasst, aber keine andere Wahl hat, als Spiele zu entwickeln, die gruselig genug sind, um Menschen zu traumatisieren. Sie wollen mich verfluchen, weil ich Sie dazu gebracht habe, sich in die Hose zu machen? Wenn das der Fall ist, wen verfluche ich dann? *** Eine von SCP inspirierte Geschichte mit ihrer eigenen Wendung!

A sudden and unprecedented event occurred and took place on Earth. A fissure instantly appeared in the clear blue sky, revealing a void devoid of any light beyond, instantly covering the whole planet, leaving no Life, no Hell, and no Paradise behind... Hence the start of a new chaos and a great beginning of life devoid of any hope began. In this apocalypse and lawless world without any limits set upon its beings, a silent dark wisp took form. A wisp that was bound to become the Horror of All was born... "Wait… I’ve become a Ghost?!" _______________________________ Bonus Chapter; Power Stones, 200 PS = 1 Chapter 400 PS = 2 Chapters 600 PS = 3 Chapters ... Golden Ticket, 100 GT = 1 Chapter 200 GT = 2 Chapters 300 GT = 3 Chapters.

Standalone horror stories, approximately 500 to 1000 words per chapter, with each story fully independent of the others. If a character's name appears in multiple stories, it should not imply a connection between them unless explicitly noted otherwise.

Adult Romance (21+) _____________________ Series Wedding #1 [Not a Classic Wedding] Kalvian dan Kalebriena melakukan perjodohan tanpa drama, kontrak, atau syarat apapun. Menurut mereka, menolak perjodohan hanya akan membuang waktu mereka. Pernikahan tetap terjadi, mereka tinggal menjalaninya. Namun, siapa yang menyangka bahwa mereka telah mengenal jauh sebelum perjodohan ini berlangsung. Bukan hanya mereka berdua, tapi juga melibatkan sepasang hati yang lain. Tapi hal itu hanya masalalu mereka, individualis seperti briena dan vian tidak akan pernah membiarkan masa lalu merusak masa depan mereka. Sekalipun harus menyakiti hati oranglain, bahkan juga hati mereka sendiri. Tidak perlu ada drama yang memuakkan. This is not a classic wedding _________________________________________ Series Wedding #2 [CEO Scandal's : Married with Benefit] "Menikahlah denganku," ujar pria itu masih dengan nada dinginnya. "Apa?" Lona begitu terkejut dengan ucapan pria itu. Perempuan itu berusaha menormalkan degub jantungnya yang tiba tiba menggila. "Oke, tenang, Lona. Mungkin saat ini kau masih terjebak ke dalam skenario yang kau ciptakan sendiri," ujarnya dalam hati. "Sadarlah!" "Menikahlah denganku, Nona Hilona Anpuanra." Pria itu samakin menajamkan pandangannya dan Hilona nyaris tenggelam karenanya. "Kenapa? Kenapa aku harus menikah denganmu?" tanya Hilona setelah tersadar jika lamaran yang di utarakan pria itu bukan dialog dalam skripsi imajinasinya. "Karena saat ini, kau sudah terlibat ke dalam skenario hidupku dan mau tidak mau kau harus menerimanya." Salah satu alis tebal milik pria itu terangkat ke atas. Ada senyum yang tertarik dalam sudut bibirnya yang penuh. "Tunggu! Apa maksudmu aku harus menerimanya?" tanya Hilona masih tak mengerti dengan skenario yang tiba tiba saja terjadi. "Anggap saja, pertemuan kita kemarin malam adalah skenario Tuhan untuk mempertemukan kita. Aku akan menjelaskan lebih lanjut setelah kita resmi menikah." Setelah mengatakan hal tersebut, pria itu pergi meningalkan Lona begitu saja. Gila! Ini benar benar skenario yang gila! Bagaimana bisa tiba tiba ada seorang pria melamar Hilona? Menyatakan seolah tidak ada skenario lain selain menikah. Wait! Pria itu mengatakan tentang pertemuan kemarin malam? Pertemuan apa? Hilona berusaha untuk menggali ingatannya tentang pertemuan yang di maksud pria itu. Ia sendiri masih bingung dengan apa yang terjadi. Dia sedang menceritakan kisah kelamnya dan tiba tiba saja salah satu skenario yang ia bayangkan terjadi di hidupnya. Perempuan itu menoleh ke samping, ia baru tersadar jika saat ini tidak sedang berada di apartemen lusuhnya. Semua perabotan di ruangan ini terlihat mahal dan berkelas. Hilona menatap pantulan dirinya yang terlihat sama, ia kemudian menatap ke arah satu titik. Ke arah kalung yang saat ini ia pakai. Perempuan itu tak ingat pernah memiliki kalung ini sebelumnya. Lalu tiba tiba sekelebat ingatan muncul di ingatanya. Tentang kejadian malam itu. Kejadian yang membuatnya terjebak dengan pria yang baru saja melamarnya. Pria rupawan dengan jabatan tinggi dan sangat terpandang. "Sial! Aku benar benar harus menikah dengan Kalan Arusha Adhyasta!" Hilona mengusap rambutnya frustasi.