Obsesi Semalam Sang CEO
Sofia Everhart nyaris tidak bisa menyatukan hidupnya.
Tertindih oleh tumpukan tagihan yang belum dibayar dan utang mencekik yang ditinggalkan oleh orangtuanya yang telah tiada.
Dia bergantung pada satu-satunya hal yang masih bisa dia kendalikan, yaitu janjinya untuk menyimpan dirinya bagi pria yang akan dinikahinya suatu hari nanti. Namun harapan rapuh itu hancur pada malam dia datang ke rumah pacarnya—hanya untuk menemukan pacarnya di tempat tidur dengan rekan kerjanya, keduanya telanjang, keduanya tanpa malu terlibat dalam pengkhianatan.
Dalam sekejap, hati Sofia hancur dan bersamaan dengan itu, sisa keyakinannya pada cinta pun sirna.
Dipermalukan, patah hati, dan benar-benar bangkrut, dia membutuhkan pelarian. Pelarian itu datang dalam bentuk LUXE CLUB, klub paling eksklusif di kota, tempat mewah untuk orang-orang kaya dan berkuasa.
Satu tantangan menjadi taruhan. Sofia menyerahkan dirinya kepada pria yang luar biasa tampan. Untuk satu malam, dia melepaskan rasa sakit, tekanan, ketakutan dan menyerahkan keperawanannya kepada orang asing.
Adam Ravenstrong, CEO milyarder dari Ravenstrong Holdings, bukanlah tipe pria yang membuat kesalahan. Dia terhitung, dingin, dan sama sekali tidak terikat, dia menjaga jarak dengan wanita pada jarak yang nyaman dan dapat dikendalikan.
Untuk menyelesaikan merger multi-milyar dolar, rekan bisnisnya di masa depan memberlakukan satu syarat konyol: Adam harus menikah. Dia tidak menginginkan istri. Tapi dia ingin menyelesaikan kesepakatan tersebut.
Seolah tekanan itu belum cukup, rekan bisnisnya telah mengambil alih untuk tidak hanya mengatur tetapi juga memilih wanita yang diharapkan Adam nikahi—merenggut bahkan ilusi pilihan.
Dia tidak pernah mengharapkan Sofia Everhart, calon istrinya, adalah wanita yang sama dengan yang dia kencani satu malam. Yang menghilang tanpa jejak. Wanita yang sama yang tidak bisa dia lupakan. Dan tiba-tiba, wajahnya menggelap, matanya menjadi dingin.
Kutipan:
"Kau tidak bisa menjadi istriku," kata Adam tajam, suaranya seperti es.
Sofia mengangkat dagunya, menatap matanya bahkan ketika lututnya terasa lemas.
"Kau hanya butuh istri aksesori, kan? Jadi apa masalahnya?"
Ekspresinya mengeras. "Karena kau bukan perawan. Itu adalah salah satu syaratnya." Kata-kata itu menusuk seperti kaca.
Pengadilan jatuh dalam keheningan yang mencengangkan. Hakim, rekan bisnisnya, dan sahabat-sahabatnya membeku tidak percaya, sementara sahabat Adam bergerak gelisah di sudut, tidak yakin harus melihat ke mana.
Sofia menamparnya dengan keras, marah karena fakta bahwa Adam tahu dia adalah yang pertama baginya. Dan sekarang, dia menatapnya dengan penghinaan angkuh, seolah-olah dia adalah seseorang yang tidak layak menjadi pengantin wanitanya. Kemudian dia berbalik dan pergi, menolak membiarkannya melihat air mata yang membakar matanya.
Dia membutuhkan uang untuk menyelamatkan rumah orangtuanya. Dalam tiga hari, bank akan mengambilnya, dan bersamaan dengan itu, kenangan terakhir keluarga yang telah dia hilangkan. Dia mungkin telah kehilangan segalanya, tetapi dia tidak akan pernah memohon. Tidak dari milyarder yang mengambil keperawanannya dan menatapnya seperti dia bukan apa-apa.
Adam berdiri membeku, namun senyum geli merayap di bibirnya saat dia menyadari Sofia tidak seperti wanita-wanita yang mengejar namanya, uangnya, atau kerajaannya. Dia tidak menempel. Dia tidak memuji-muji. Dia pergi, dan sekarang, meskipun dia membutuhkannya, dia tidak berpura-pura menginginkannya.
Sofia membutuhkan uangnya. Dia membutuhkan istri. Dan jika dia cukup berani untuk menamparnya dan pergi, maka dia cukup berani untuk berdiri di sampingnya di dunia yang dibangun di atas kekuasaan, citra, dan ilusi. Entah itu akan menghancurkannya atau tidak, Adam akan memastikan dia memainkan peran sebagai istri sempurnanya.
Dia bersumpah untuk tidak pernah mencintai, menyembunyikan hatinya di bawah es. Dia berjanji untuk tidak pernah menyerah, menjaga harga dirinya seperti baju besi. Tetapi ketika hati mereka bertabrakan, tidak ada perisai yang bisa menahan kekuatan cinta.
—————————————————
Disclaimer: Novel ini berisi tema dewasa dalam bab-bab selanjutnya. Kebijaksanaan pembaca disarankan. Semua nama, tempat, dan pengaturan sepenuhnya fiksi. Setiap kemiripan dengan orang nyata, lokasi, atau peristiwa adalah kebetulan semata.