lyanna

All I could feel is hatred, every single second I wished I had a gun or a knife. Different scenarios played in my head. Their filthy moans made me feel disgusted, their laughs hunted me, and their eyes tortured my soul. I could feel myself drowning. I would rather die a thousand times than face the horror again. I whimpered. Someone help... Before I end it.

Ini tentang Elyana, atau biasa dipanggil Eli yang menyukai kakak tirinya sendiri yaitu William Martinez, dengan kenyataan bahwa pria itu sangat membencinya karena pernikahan orang tua mereka. Eli sadar, mau sampai kapanpun mungkin William akan membencinya dengan terbukti sikap kasar yang sering pria itu berikan kepadanya entah melalui tindakan verbal maupun non verbal. Tapi Eli bisa apa, hal itu bahkan tidak bisa menghapus perasaannya kepada kakak tirinya itu. Karena bagi Eli, William adalah potret sempurna dari tipikal pria idamannya selama ini. Mungkin kata Jane memang benar, sahabatnya itu suka sekali menyebut ia bodoh karena sudah jatuh cinta dengan pria yang bahkan tidak pernah memikirkan perasaannya. Lagi-lagi Eli bisa apa? Namun sepertinya, prinsipnya yang ia pegang teguh itu membuahkan hasil. Atau mungkin, memang sejak dulu William memang menyukainya, namun tidak pernah dia tunjukkan karena sebuah alasan. Ya, dan alasan itulah yang akhirnya mengungkap rahasia kelam yang selama ini Papa Eli tutupi mengenai kematian Mamanya dan juga rahasia-rahasia besar lainnya. Darisana Eli sadar, bahwa selain mendiang Mamanya, William yang selama ini secara terang-terangan membencinya justru menjadi orang kedua yang peduli padanya. Dan justru bukan Papanya yang selama ini ia banggakan, ataupun Mama tirinya yang Eli pikir benar-benar baik kepadanya.

I endured, knowing that you would come again. I passed.. I sit by her every night without you. When will we be ours again?

There is nothing more painful than the breaking of the soul of a person who surrenders the parts of his soul one by one. It contains the screams of love of a young girl whose soul is broken.

Tahun 2014 menjadi saksi kisah sederhana yang tak pernah benar-benar selesai—tentang Alya, gadis ceria dengan senyum yang hangat, dan Dandi, siswa populer namun menyimpan kesepian di balik tatap matanya. Mereka dipertemukan oleh kebetulan kecil: sebuah sapu tangan putih yang terjatuh di koridor sekolah pada pagi hari pertama di bulan Juli. Sejak pertemuan itu, hari-hari mereka berubah. Dari percakapan singkat di taman sekolah hingga tawa kecil di bawah hujan, keduanya menemukan kenyamanan yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya. Alya melihat kebaikan di balik diamnya Dandi, sementara Dandi menemukan ketenangan di balik keceriaan Alya. Namun, di balik semua kehangatan itu, waktu berjalan terlalu cepat. Ketika masa kelulusan tiba, jarak dan impian memisahkan mereka. Alya harus pindah mengikuti orang tuanya ke luar kota, meninggalkan Dandi tanpa janji, hanya dengan sapu tangan kecil yang kini menjadi simbol kenangan mereka. Dandi menatap hujan sore itu, sama seperti hujan pertama yang mempertemukan mereka—bedanya, kali ini ia berdiri sendirian. Tahun demi tahun berlalu, tapi nama Alya tetap tinggal dalam ingatan Dandi. Setiap hujan turun, ia seolah mendengar kembali suara tawa gadis itu di antara rintik air. Alya 2014 bukan sekadar kisah cinta remaja, melainkan perjalanan tentang pertemuan, kehilangan, dan keberanian untuk mencintai tanpa harus memiliki. Karena beberapa kenangan tidak diciptakan untuk dilupakan—mereka hanya disimpan, diam-diam, dalam hati yang pernah mencintai dengan tulus.

When forty-year-old Chicago podiatrist Matthew Pepper is approached in a bar by college student Ryan Meade, he figures hooking up with the handsome twenty-one-year-old might be just what he needs to help him get over his recent breakup.<br><br>But the hookup doesn’t go as planned and Matthew writes the evening off as a failed one-night-stand. Ryan, however, views things differently. To him, a failed hookup is nothing more than an opportunity to try again.<br><br>Ryan pursues Matthew, not just because he wants to be with the man, but because he wants something ... and he’s determined to get it. Will Matthew find out Ryan isn’t as transparent as he claims to be? Does Lyin’ Ryan live up to his nickname?

Kisah Nurhan mempertahankan cintanya pada Yusuf

I never thought I'd ever like a woman until I saw this girl across the balcony of my room. What am I thinking? Why am I starting to become someone I'd never thought I'll be. How did she captivate me with her beauty. I want her to be mine. Can Yia get Elya's heart?

Mated to a shifter was one thing, but mated to a ROYAL one was another. Follow the journey that Nova and William have to journey in order to live there lives peacefully together. Completed

Qin Yao opens her eyes and finds herself transmigrated from a post-apocalyptic world into the body of an ancient peasant woman. Her family consists of four stepchildren needing care. A good-for-nothing husband, who has nothing but looks, is causing a ruckus. They live in a thatched hut, without a grain of rice, the family is emaciated like refugees. If that wasn't enough, someone even comes to collect debts! Anger rises in Qin Yao's heart, and she kicks the wretched husband out, "Debt collector, feel free to just beat him to death!" The four stepchildren: !!! With the world quieted, Qin Yao rolls up her sleeves to revive the family. Hunting, carrying bags, fighting bandits, she's an expert in all. But facing the fields, with her back to the sky, and her face to the earth, even a top-tier fighter from the post-apocalyptic world waves her hand: Can't take it! Really can't take it! Qin Yao scratches her head: In the ancient times where agricultural taxes are extremely high, how can I avoid farming? At this moment, the lazy husband who was sent away to die (twisting and crawling) (struggling to stand up) (screaming and roaring): My dear! I think I can be saved!