mozart and constanze

What if you can hear music without playing it and not only that you can touch and make it fly and you don't need equipments to create it it's all natural in .... Mozart 23rd

In 2010 the zombie apocalypse came. It didn't end the world. It rewired it. The year is 2025, fifteen years after The Outbreak. The infected, known as The Hollowed, are not corpses brought back to life. They are victims of an unknown neuro-parasitic organism that sustains basic motor and sensory functions but strips away human behavior, emotion, and moral reasoning. These beings are deteriorating slowly—not immortal, just clinically altered. To survive, they feed — seeking the very tissues that once made them whole. In the aftermath, society has stabilized behind walls as flourishing cities. And within the walls of San Francisco, there is a peculiar individual. Dr. Brian Mosbey is a highly respected American neurologist amongst his colleagues, protected by institutions, and quietly admired for his insight into Hollowed physiology. But beneath his practiced calm and clinical brilliance lies an impossible truth: He is one of them. Unlike the others, Mosbey has retained his mind, his memories, and his sense of self. To his knowledge, he is the only known infected whose neuro-integrity remains intact. His secret? Perhaps it was fate. Mosbey knows what he's becoming. He also knows what he must do. Now, in a world governed by research syndicates, black-market cortex trades, and ethical grey zones, Dr. Mosbey embarks on a quest — To cure himself. To rebuild the missing biochemical pathways. To reawaken the soul of the species. To restore humanity as it was. But the deeper he digs, the more horrifying the truth becomes: The outbreak wasn't random. The organism isn't done evolving. And perhaps… Humanity was never that human to begin with.

Bagaimana jika cinta bukan sekadar rasa, melainkan sebuah perjalanan yang penuh luka? Bagaimana jika cinta adalah mozaik-tersebar dalam kepingan kenangan yang tak selalu utuh, yang sering kali tajam dan memberi luka? Gavrielle, gadis muda yang haus akan makna, pernah percaya bahwa cinta adalah genggaman tangan yang erat, suara yang menghangatkan, dan keberanian untuk tetap tinggal. Ia menemukannya dalam diri Althias, kakak kelas yang menjadi pelita di tengah ragu. Namun, dunia tak selalu memberi ruang bagi dua hati yang ingin bersatu. Orang tuanya melihat cinta itu sebagai duri, sebagai pemberontakan yang harus dicabut hingga ke akar. Maka, dengan paksa, ia diasingkan ke kota yang tak menawarkan apa pun selain sepi. Di Surabaya, Gavrielle adalah burung tanpa sarang, melayang tanpa arah, mencari sesuatu yang bisa mengisi kehampaan. Lalu, ia bertemu Gallen Adhaniell Wijaya-sebuah nama yang muncul dari layar ponsel, dari percakapan tanpa wajah, dari pesan-pesan yang menjelma candu. Gallen, dengan caranya yang dingin dan tak terbaca, menarik Gavrielle ke dalam pusaran yang lebih dalam dari sekadar cinta. Bersamanya, Gavrielle belajar bahwa rindu bisa berubah menjadi luka, bahwa pengorbanan tak selalu berbalas pelukan. Ketika cinta berubah menjadi jerat, Gavrielle berjalan terlalu jauh, menyeberangi batas yang seharusnya dijaga. Yogyakarta menjadi saksi atas keberaniannya yang membabi buta, atas keputusasaan yang menuntunnya pada sesuatu yang tak seharusnya terjadi. Dan ketika semuanya terkuak, Gavrielle harus menghadapi konsekuensi yang lebih besar dari sekadar kehilangan. Cinta, ternyata, tak selalu datang sebagai jawaban. Kadang, ia adalah pertanyaan yang menggantung di langit hati, tak terjawab, tak terurai-hanya menjadi mozaik tanya yang berserak dalam ingatan.

un universo conflictivo con muchas razas peligrosas y extravagante, ¡pero primero veremos la historia de 2 geps sin igual !

In a dual world, our reality intersects with another dimension inhabited by monsters and supernatural events. The Earth has been divided into two interconnected realms following an invasion by creatures from this other dimension, leading to the appearance of portals allowing these beings to cross over. As the inhabitants of Earth struggle to adapt to this chaos, a stark contrast emerges between the "Awakened"—those who have gained supernatural abilities after this merging—and ordinary humans who live under their shadow. Ryo, a student at the Academy for the Awakened, aspires to gain special powers to protect his family and face the challenges ahead. He is adopted by a loving family and feels isolated at the academy where he remains unawakened. He suffers from bullying due to his background and faces conflicts with arrogant peers like Kazuya, who flaunts his power over the weaker. In a world filled with social conflicts, class disparity, and discrimination against beings from the other dimension, Ryo navigates the challenges of being caught between humanity and the Awakened. He fights for justice for his family, for his world, and for those who suffer from discrimination. While dealing with academy issues, Ryo also discovers that greater forces are working behind the scenes to destroy the remaining balance between the worlds. As threats and divisions escalate, Ryo faces a significant test of his abilities and decisions, striving to protect his loved ones and confront enemies intent on undermining everything he stands for.

Just a 17 year old homeless girl who gets given a pendant necklace as a birthday present, she gets attacked and somehow end up in a whole different world then she grew up in what will she do how will she survive join Roza on her journey to discover who she really is.

Domme Marie is dressed to play at the beginning of a long weekend. Her sub Kate can’t wait, either. She’s been looking forward to this weekend for ages.<br><br>But Kate suffers from severe arthritis and is a chronic pain patient. In the past, her medical condition has often been the cause of failed relationships. How will strong and confident Maria handle Kate’s condition? Can they overcome this obstacle in their otherwise perfect world?

Altoz is an 18-year-old teenager who finds himself in a pirate-era world.

Oziel un niño que fue encontrado abandonado en una casa abandonada por un equipo de exploración del ejército de la teocracia es llevado a la base para tratar sus heridas dónde unos de los capitanes decide criarlo junto a su nieto oliver quien piensa en Oziel como su hermano cuando Oziel cumple los 10 años su hermano Oliver se a lista para entrar en las filas del ejército de la teocracia dejando solo a Oziel y a su abuelo cuando Oziel cumple los 14 años su abuelo sufre un accidente en el que muere dejando a Oziel solo, cuando ozi l cumple sus 15 años decide emprender un viaje para descubrir sus origenes.

/Di larang post. Buku ini tidak terkontrak oleh platform manapun./ "Wah, apa yang telah terjadi? Bola berhasil di hentikan. Siapakah dia?" Salah satu komentar berbicara. Suasana berubah ramai. "Berhasil. Kita harus dapat mencetak angka." Teriakan keras dari kapten tim Teiko. Setter kemudian memberikan umpan cepat kepada Ace mereka. Dua middle blocker lawan mencoba untuk menghadang. Tetapi sayang sekali mereka terlambat saat melompat. Bola akhirnya berhasil jatuh ke bawah daerah lawan. "Dia adalah Shuichi Takao. Libero dari tim voli putra sekolah Teiko." Teman komentarnya kemudian menjawab. "Sungguh hebat bisa menghentikan servis mematikan milik Heiji. Ace dari tim voli putra sekolah Teitan." Komentator di pertandingan voli memberikan pujian kepada Takao. Pertandingan berakhir. Skor 2-1. Tim voli putra dari sekolah Teiko berhasil mempertahankan juara pertama untuk ke lima belas kalinya. Satu minggu setelah turnamen winter cup. Para pemain mendapatkan gelar dengan posisi mereka. Shuichi Takao mendapatkan gelar sebagai Libero terbaik di Jepang tingkat SMP. Musim telah berganti. Shuichi Takao berdiri di depan bangunan sekolah. Setelah lulus dari SMP, Teiko kemudian melanjutkan sekolahnya. "Ini dia." Takao kemudian berjalan masuk. SMA Howaitoiguru. Sekolah itu yang akan menjadi tempat belajarnya di SMA. Setelah meninggalkan kelas kemudian Takao melangkahkan kakinya menuju gedung olahraga voli. Saat tiba di sana, betapa terkejutnya Takao melihat gedung olahraga voli putra yang kotor dan tidak terurus. Tetapi berbeda dengan yang berada di samping. Ruangan tim voli putri terlihat bersih bahkan lantai papannya mengkilap. "Selamat siang." Takao menyapa murid putri yang sedang berlatih dan melambaikan tangannya. "Siapa kamu?" Seorang gadis yang berambut pendek serta wajah yang menakutkan bertanya dan menghampiri Takao. Dia berjalan dengan membawa bola voli. "Aku adalah murid kelas satu yang ingin menjadi anggota tim voli." "Kamu ingin menjadi anggota tim voli di sekolah ini?" "Benar. Apakah kalian tahu di mana para anggota lainnya?" Takao menganggukkan kepala perlahan. Semua gadis yang berada di sana kemudian tertawa. Takao tidak mengerti kenapa mereka mentertawakan pertanyaannya. Seorang guru yang melihatnya kemudian mendekati Takao. "Sekolah kita tidak memiliki anggota tim voli putra. Selain murid kelas tiga lolos dan tidak ada lagi yang menjadi anggota voli putra. Bahkan anggaran untuk tim voli putra akan dialihkan untuk tim voli putri." Takao sangat terkejut setelah mendengarnya. Dia tidak menyangka kalau tim voli putra sekolah Howaitoiguru akan di bubarkan. Seorang guru menatap Takao. Dia sudah mengetahui dan mendengar mengenai Takao saat masih SMP. Firasatnya mengatakan kalau tim voli putra akan mengalami kejayaan kembali. "Tolong jangan ambil uangku." Anak itu memohon agar uangnya di kembalikan. Tetapi mereka tidak mengembalikan tapi justru tertawa. Takao kemudian berjalan menghampiri mereka. "Apa yang sedang kalian lakukan?" "Siapa kamu? Jangan ikut campur dengan urusanku." "Hei tunggu. Bukankah kamu yang duduk di belakangku?" Seorang dari mereka mengatakannya. Takao kemudian teringat saat pertama kali duduk di bangkunya. Dia melihat ada beberapa orang yang berwajah menakutkan duduk di depan, belakang, sisi kanan, dan kiri. "Kamu?" Takao menunjukkan pemuda itu dengan jari telunjuknya. "Akhirnya kamu sudah ingat. Jangan ikut campur dengan urusan kami kalau tidak ingin badanmu menjadi terluka." Pemuda itu mengancam. Sebuah senyuman menghiasi wajah Takao. Dia kemudian mengambil handphonenya yang tersimpan sebuah video perbuatan sekelompok teman kelasnya. Seperti sudah menemukan berita yang baik. Takao menyukai voli. Dia akan melakukan apapun asal bisa bermain voli kembali. Anggota tim voli putra yang terdiri dari anak nakal paling di takuti seluruh siswa. Bukankah ini akan menjadi tantangan tersendiri.