surat perpisahan sedih

'Ketika Julianne Winters memutuskan untuk pindah ke asrama Universitas yang terkenal, dia memiliki segalanya yang sudah direncanakan agar dia bisa menyelesaikan kelulusannya dan meninggalkan tempat itu. Namun rencananya dengan cepat hancur ketika pandangan Roman Moltenore dari tahun terakhir tertuju padanya. Dan penampilannya tidak menunjukkan apa-apa selain MASALAH. "Aturan apa?" tanya Julianne dengan alis terangkat saat membaca halaman itu. Dia yakin tidak melihat adanya aturan kampus yang disebutkan di situs web mereka. # 4. Dilarang menggunakan ponsel. # 12. Mahasiswa dilarang berkeliaran di luar kampus setelah pukul sebelas malam. Semakin dia membaca, semakin aneh jadinya. Temannya membalik halaman dan kemudian menunjuk ke aturan terakhir # 29. Dengarkan Roman Moltenore. "Ini dibuat-buat. Lihat, aturan terakhir bahkan ditulis dengan pensil." Julianne tidak percaya teman dari kamar sebelahnya berpikir dia akan tertipu olehnya. "Dan tidak ada ponsel?" "Penting bagi kamu untuk mematuhi semua aturan. Terutama nomor dua puluh sembilan," kata gadis itu dengan nada serius. "Ingatlah untuk tidak terlibat dengan Roman. Jika kebetulan kamu melihatnya, larilah ke arah yang berlawanan. Ada alasan kenapa ini dituliskan di sini." Dengan aturan kampus, dia beralih mengirim surat tulisan tangan kepada pamannya. Tapi siapa sangka itu bakal jatuh ke tangan orang lain!'

Rara sangat putus asa mengenai masalah keuangannya. Demi kelangsungan hidupnya, Rara bersedia menjual Ginjalnya kepada Seorang Kakek yang kaya raya. Namun, bagaimana jika kakek tersebut meminta Rara untuk menikahi cucunya? Rey yang putus asa mencarikan donor ginjal untuk kakek mendapatkan sebuah harapan dari seorang wanita yang mau memberikan ginjalnya. Namun kakek meminta Rey untuk menikahi wanita itu sebagai permintaan terakhir dari kakek. Rey dan Rara pun setuju untuk menikah namun Rey sudah menggaris bawahi pernikahan ini. Bahwa pernikahan ini hanya Sebuah Kontrak. Mereka sepakat untuk tidak saling jatuh cinta. Namun jauh dalam hati, Rey sudah memiliki cinta untuk Rara.

Tanya Sinclair telah mencintai Vincent Hawthorne dengan setia selama lima belas tahun, hanya untuk berada dalam keadaan vegetatif pada hari persalinannya. Sementara itu, Vincent Hawthorne berbisik lembut di telinganya: "Tanya, jangan pernah bangun lagi, kau sudah tidak ada nilai bagiku lagi." Dia mengira suaminya yang perhatian dan penuh kasih sayang tidak punya apa-apa selain kebencian dan eksploitasi tanpa henti untuknya. Dan sepasang anak yang Tanya Sinclair perjuangkan untuk dilahirkan manis memanggil kekasihnya 'ibu' di samping tempat tidurnya. Hati Tanya Sinclair benar-benar hancur. Hal pertama yang dia lakukan saat terbangun adalah dengan tegas menuntut perceraian! Namun, setelah perceraian, Vincent Hawthorne menyadari terlambat bahwa hidupnya sudah dipenuhi dengan bayangan Tanya Sinclair, dan wanita ini telah menjadi kebiasaannya. Ketika mereka bertemu lagi, Tanya Sinclair muncul di sebuah pertemuan sebagai ahli farmasi terkemuka, kecerdasannya menarik semua mata kepadanya. Wanita ini, yang dulunya begitu setia kepadanya, sekarang bahkan tidak mau meliriknya! Vincent Hawthorne berpikir dia hanya masih marah, yakin bahwa selama dia berbicara, Tanya Sinclair pasti akan kembali, bagaimanapun, cintanya untuknya sudah tertanam. Tapi kemudian, pada pesta pertunangan Kepala Keluarga baru dari Klan Pierce, dia melihat Tanya Sinclair dalam gaun pengantin mewah, dengan gembira melemparkan dirinya ke dalam pelukan Declan Pierce, matanya dipenuhi dengan cinta. Vincent Hawthorne menjadi gila karena cemburu, matanya merah saat dia menghancurkan gelasnya, darah berceceran di mana-mana...

Pertemuan Persahabatan yang berawal dari masa mpls hingga masa mpls berakhir, Felysia adalah perempuan yang sibuk mencari sahabat setianya. Tetapi kebaikan Felysia sering kali di sia-siakan oleh sahabat - sahabatnya.

Bercerita tentang anak laki-laki yang diasingkan oleh orang tuanya karena Tunawicara (Bisu)

berbicara tentang luka, tiada yang lebih sakit melebihi sayatan pedang samurai yaitu luka batin, dengan patahan yang terus-terusan dan berulang di lakukan orang yang begitu dekat dengannya. Membuka dan menutup lagi sampai pada akhirnya berlepas kepada takdir dan mendekatkan diri kepada Penciptanya menjadi Salah satu pilihan. kiranya begitulah jeritan hati ela saat ini. saat itu di dalam mobil sambil menyanyikan lagu ''Surat undangan pernikahan itu ku genggam erat di tanganku, hanya do'a restu yang ku persembahkan semoga engkau bahagia'' sayup-sayup lagu Poppy Mercury terdengar dengan penuh sayatan, setiap lirik yang terdengar masuk menusuk celah-celah hati yang ada mengingat kenangan awal pertemuannya dengan ali kala itu. Hubungan yang berawal dari chat massenger Facebook membawa ali dan ela berlabuh dalam buaian asmara cinta. saling mengisi kekosongan hati, dan saling memegang komitmen dalam keseriusan. Pertemuan demi pertemuan telah terlewati, hubungan kian harmonis dalam balutan kasih sayang. seolah-olah tidak akan ada yang bisa memisahkan cinta keduanya. ''hari ini jalan yuk.'' ucap Ali. dengan penuh bahagia kegirangan Ela langsung mengiyakan. dalam pertemuan itu Ela membaca sebuah sms yang ada di Handphone pacarnya yaitu sebuah sms pinjaman uang 50 juta rupiah, jelas itu bukan nominal yang sedikit. mulai dari sana rasa curiga di lubuk hati Ela kian muncul, kepercayaan kian memudar dan pada akhirnya datang sebuah undangan Yang merubah seluruh hidup Ela. akankah Ela bisa melewati masa-masa terpuruk yang dikarenakan selembar Surat undangan dari kekasihnya itu? atau bahkan terpuruk dalam keadaan yang begitu melelahkan? nantikan terus kelanjutan ceritanya setiap episode demi episode di Surat Undangan ya. happy reading dear. jangan lupa tetep dukung penulis yaa agar semakin banyak ide yang menarik kalian ke dalam Novel.

Sebuah surat wasiat Eva terima dari sahabatnya, Amelia, yang meninggal tiga minggu yang lalu setelah mengalami koma hampir 4 bulan lamanya karena melahirkan putra pertamanya, Arjuna. Amelia meminta Eva untuk membesarkan Arjuna dengan cara menikah dengan Max, suami Amelia. Bagi Eva, permintaan itu terasa janggal mengingat Amelia tahu persis kalau Eva tak pernah berkeinginan untuk menikah, apalagi dengan Max, suami sahabatnya sendiri. Di tengah kebimbangan, Eva mulai menemukan alasan mengapa Amelia memaksa dirinya harus menikah dengan Max. Haruskah Eva memenuhi surat wasiat sahabatnya dengan membesarkan Arjuna dan menikah dengan Max? Sedangkan Eva menyadari sepenuhnya resiko yang akan ia hadapi. Max seorang pria yang dingin tentu sulit memahami jalan pikiran pria itu.

Anti Naif, Politik, Zero to Hero, Comedy, Fantasy, Isekai, Kerajaan. Ingin jadi pengangguran di kehidupan keduanya,di kira Warisan Cair malah Surat Hutang yang datang, Novel hanyalah Fiktif,jika ada kesamaan tokoh, tempat, waktu, dan kejadian yang serupa di kehidupan nyata itu hanyalah kebetulan semata. maaf ini hanya pemikiran Penulis,kalo ada salah minta maaf,

"Kamu tahu, aku sedikit egois tentang apa yang sudah menjadi milikku." Kalaven Alarick Mavelgar, dibalik wajahnya yang tampan, tersimpan banyak rahasia tentang dirinya. Hidup bukan tentang genre romance saja, bukan? Kita membutuhkan sedikit drama, air mata, dan juga tawa agar hidup lebih berwarna. Sedangkan cinta itu perasaan semu, tak perduli seberapa banyak kamu melepas semuanya untuk mempertahankan cinta, perasaan itu akan tetap menjadi semu. —kindixzy, agustus 2022

Malam sebelum upacara ikatan kami, tunanganku, Enzo, Underboss keluarga De Luca, menyatakan bahwa dia mengalami amnesia dan telah melupakan segalanya—termasuk aku. Hampir pada saat yang sama, aku menemukan bahwa aku sedang hamil. "Mungkin seorang anak," dokter pribadiku menyarankan, "dapat membangkitkan bagian dari dirinya yang masih mencintaimu, jauh di dalam hatinya." Aku berpegang pada harapan itu sampai aku tidak sengaja mendengar percakapan mereka di luar permainan kartu bertaruh tinggi di sebuah klub pribadi. "Berpura-pura amnesia hanya untuk mencampakkan Principessa Rossi? Enzo, kau benar-benar gila," salah satu anak buahnya tertawa. "Diam," katanya dengan tidak sabar, tapi tidak ada ketegasan yang nyata dalam kata-katanya. Dia menikmati ini. "Aku akan menikahinya. Suatu hari nanti," katanya. "Tapi pertama, aku ingin bersenang-senang dulu." Suara lain mencemooh, "Apakah sepupunya tidak cukup untukmu? Mau aku carikan kau beberapa hiburan baru?" Enzo mengeluarkan tawa rendah yang misterius. "Kau tidak mengerti. Aku tidak bisa menolak sensasi pengkhianatan. Sialan, itu membuatku kecanduan." Tanpa sepatah kata pun, aku berbalik dan pergi. Malam itu, di klinik pribadi, aku membuat janji untuk menghentikan kehamilan.