seasoning asoiaf

The story of Annatar a bastard born on dragonstone during the dance of the dragons.

Tales of what would have been if Roberts targaryen blood was a bit more assertive (OC mc with targaryen features)

Vol 3. Di Balik Perjodohan Perjalanan Nasya Ansena di sekolah baru dengan siswa yang digandrungi para siswi. Dimulai dari pertemuan singkat, Nasya mengecap buruk pemuda yang ditemui. Ditambah fakta yang beredar dalam waktu sehari di sekolah barunya. Label playboy sudah melekat pada diri Alrino Yudantara. Tidak ada satu orangpun yang bisa mengubah julukan itu, hingga dia bertemu pada seorang murid baru. Nasya, si gadis yang sulit membuka hati untuk seorang Al. "Ngapain kamu nyuruh aku fotoin Kak Al sama Cantika?" Bela menoleh cepat pada gadis yang berjalan di sisi kanannya. "Buat apa, Nasya?" "Supaya aku ada alasan, menolak Kak Al mentah-mentah." Menarik sudut bibirnya, lalu meneruskan, "Alrino Yudantara itu buaya. Dia enggak pantas buat aku, kan?" Vol 2. Deodoran Sean Harap bijak memilih bacaan. Cerita mengandung 17++ Bagi yang masih di bawah umur, harap menjauh ya. Terima kasih :) Pengorbanan seorang Nadea terus berlanjut hingga di masa-masa pernikahannya bersama lelaki cinta pertama Dea. Haruskah Dea mengubur mimpi-mimpinya? haruskah Dea mengorbankan dirinya demi kebahagiaan sang mertua? atau, dia tidak perlu memikirakan pendapat orang lain di hidupnya? Bukan Dea namanya jika dia tidak berkorban demi kebahagiaan orang tercinta. Walau hatinya sendiri taruhannya. Vol 1. Dari Nadea untuk Sean Anak remaja yang benar-benar buta akan arti suka, arti sayang, dan tidak tahu arti cinta dengan lawan jenisnya ini, mendadak paham. Tanpa disadari, dia mengalami getaran hebat di dalam dadanya. Dan anak perempuan itu adalah aku, Nadea. Cerita cinta ini memang penuh pengorbanan. Pengorbanan dari perasaanku, yang hanya dianggap teman dekat olehnya. Tapi kataku, aku tak sendirian. Memang, aku tidak sendirian walaupun terpisah jauh dari kedua orang tuaku yang bermasalah. Di sekolah itu aku memiliki sahabat dekat, yang kuanggap sebagai kakakku sendiri. Bahkan melebihi Nadiya, saudari kembarku. Alin namanya, dia adalah gadis pecinta jepit pita garis keras. Dia yang menyemangati dan mengingatkanku di saat tahu kalau aku mencintai teman sekelasnya. Alin juga yang membuatku tertawa saat seorang Nino menggodanya. Dia benar-benar sahabat terbaikku. Ini yang kutanyakan, bisakah kisah ini berakhir dengan manis, semanis senyumku? Aku tidak tahu jawabannya. Namun aku mengharapkan hal baik yang lebih dari itu, bukan sekadar seulas senyuman. Dan aku percaya penuh pada Tuhan, bahwa ketulusanku suatu saat pasti menuai hasil yang memuaskan. BISA TEKAN TOMBOL + DI KANAN BAWAH UNTUK MENGETAHUI UPDATE KARYA INI. TERIMA KASIH :D

Ini bukan cerita tentang badboy yang bertemu dengan goodgirl ataupun badgirl bertemu dengan goodboy bukan pula cerita tentang badgirl bertemu dengan badboy ini kisah seorang gadis yang sama sekali tak merasa bahagia di dunia ini. Aleasea Viola Alexander seorang gadis bertubuh mungil dan berparas cantik. ia terakhir dari keluarga yang sangat kaya. namun, menurutnya semua itu tak berarti. keluarga nya yang sama sekali tak menganggapnya ada dan ia harus berjuang mengejar seorang pria yang sama sekali tak mencintainya. perjuangannya sia-sia, pria itu sama sekali tak melirik gadis itu. rasanya ingin menyerah namun hatinya kukuh untuk terus berjuang. Aleasea sangat pandai menyembunyikan luka dan kesediaan nya dengan senyum yang senantiasa ia tunjukkan kepada teman-teman nya.

“You’re not a daughter. You’re a disease.” That’s what her mother said the night she came home crying—with bruises on her body and dreams in her hands. Mun was born unwanted, unloved by everyone except the people who should have protected her. In a home filled with poverty, resentment, and silence, she grew up carrying everyone’s hopes… except her own. No tutors, no warmth, no rest—just grades, guilt, and grief. She tried to be enough. Tried to be brilliant, obedient, perfect. But nothing she did was ever enough. Now, at 19, with shattered dreams and no place to go, Mun wonders— Was she born to live, or just to exist?

4000 years after the last war, humans vanished and replaced by a new intelligent species. Though still called human, they possess power that can manipulate things unimaginably. From the elements written from books to imagination that gone wild from person's head. But, despite all of that, the world remains safe and peaceful. Why? Wilhelm Schrodinger, a sole human left to observe, guide, and teach the new people. Avoid wars, sustain life, and bring prosperity. This is all what he need. However, time passes and grave misfortune will soon befall at the surface of the earth.

She had been born to the water, her and her sister weaving fins with rhythmic ease through torrents, but nets were cast, ripping her from her precious sea. Her new home, a pirate ship with a pirate who doesn't want her to begin with.

Imagine that you are a succubus imprisoned in some kind of dungeon. From what you've seen in the past several days and what you heard from the guards you understand that there's an event of some kind is happening upstairs and the participants are buying up what they considered interesting or expendable from whatever is down here in the dungeon. You're obviously plotting to escape. You're now trying to figure out whether it'd be easier to escape if you're bought or would be better to not be bought. But what happens when a strange visitor offers you 'hope'?

Nelly White is rich. Cole Cross is poor. She drives expensive cars. He repairs cars. The only thing they have in common is their ability to piss each other off. Nelly wants to prove that she has more power and wasn't afraid to show it, but Cole wants to prove to her having a lot of money didn't mean anything when he could use this strength to push her against the wall and burn out the fire inside her.

Why they call us “Sense”? It’s because of our abilities to do the assignments? The way we as a team work together, or it’s because our mentor is nuts and give a name for the fun of it. Sorry, I am a head again. Introduction first; I’m the team capitán Sebastian, the second in command is Enrique, our medical assistant is Natalia, in charge on the field is Samuel and the anchor is Eduardo. And we’re good in every assignment so far. It makes “SENSE”, right?