symphony air cooling

Siapakah ‘AIR’ yang selalu ditakuti oleh para organisasi gangster? Apakah dia seorang pria atau wanita, orang itu ada dimana-mana, tidak terlihat, tidak tersentuh, dan sangat membunuh. Begitu banyak uang terbakar habis hanya demi menemukan keberadaan tokoh misterius yang melegenda itu… “Berikan aku cucu, maka kamu bisa kembali melakukan apapun yang kamu mau.” Ketika kakeknya bertitah, pria itu menarik kembali identitasnya dan menjalani hidup sebagai orang biasa pada umumnya demi memberi sebuah pewaris baru pada keluarganya. Tidak masalah wanita manapun, kencan buta dengan 1000 gadis berkelas memang cukup membuang waktu. Tapi hanya dengan cara ini, ia bisa kembali ke dunianya yang diam-diam brutal penuh kebuasan! Sayang sekali… Inikah takdir? Seorang bintang yang sangat mempesona menggelitik kepolosannya sebagai seorang pria. Seorang bintang yang sangat rapuh itu harus ikut tenggelam dalam lautan kasus berdarah yang masih terus mengekor dibelakang pria itu. Kisah cinta yang dilarang oleh dunia, seberapa kuatkah mereka melawan arus ini?

Menjalani kehidupan pernikahan bersama seorang madu bukanlah hal yang mudah. Aku, akan menganggapnya mudah tunggu sebelum Habib akhirnya jatuh cinta pada Farida. Cinta yang tak diinginkan itu datang, memporak-porandakan kehidupan rumah tangga kami beserta perjanjian yang sudah tertulis sebelumnya. Ingat betapa manisnya ucapan Habib ketika berjanji akan menjaga cintanya untuk satu wanita? Bahkan surat perjanjian pernikahan antara Habib dan Farida juga sudah di tanda tangani. Tapi semuanya berubah saat cinta di antara mereka datang. Aku semakin tersisih, hingga Umar datang kembali ke kehidupanku dan membuat kebimbangan pada diri ini. Sejak dulu, Umar selalu menyimpan cintanya untukku. Dia pergi membawa cinta, dan kembali dengan penuh cinta. “Pernikahanku hancur, mas Habib mencintai Farida tanpa sengaja. Apa yang harus kulakukan?” tanyaku pada Umar. “Akhiri saja pernikahanmu dan kembali bersamaku. Kamu tahu, El? Ini adalah sebuah pertanda jika kita memang berjodoh.” Aku terdiam, menahan air mata di pelupuk mata. Pernikahanku tidak lagi di penuhi kebahagiaan, melainkan air mata pernikahan.

Rubi telah resmi menjadi istri dari Jaya Kusumo. Setiap kali berhubungan badan, Rubi kerap mengeluarkan cairan kental berbau busuk dari area kewanitaannya. Hingga pada suatu saat, Rubi mendapat kabar bahwa dirinya mengidap kanker serviks stadium tiga dan divonis tidak akan bisa hamil. Namun, Jaya tak pernah mempermasalahkan hal tersebut. Justri pria 28 tahun itu semakin mencintai istrinya. Mereka kerap menghabiskan waktu dengan segala hal yang berbau romansa. Keadaan itu membuat Anti (Ibu Kandung Jaya) terbakar api. Selain tidak setuju putranya menikah dengan Rubi, Anti juga semakin membenci menantunya itu saat tahu bahwa Rubi divonis mandul. Hingga pada suatu hari, wanita itu menjebak anak serta menantunya sendiri. Sebuah nomor baru menghubungi Rubi dan mengatakan bahwa suaminya sedang sekarat di tepi jalan dekat taman. Rubi diminta untuk segera datang. Di sisi lain, Anti juga mengabarkan Jaya bahwa istrinya sedang berduaan dengan pria lain. Cepat-cepat Anti meminta Jaya untuk hadir di taman yang letaknya tidak jauh dari rumah mereka. Saat berada di sana, Rubi kembali menghubungi sosok pembawa berita tadi. Ia tidak melihat ada tanda-tanda manusia di sini. Namun, hal yang tak terduga terjadi. Tubuh Rubi dipeluk oleh pria tak dikenal. Rubi berusaha mengelak, tapi tenaganya bukan apa-apa bagi lelaki tegap tersebut. Bersamaan dengan badan Rubi yang tenggelam dalam dekapan sang pria asing, saat itu pulalah Jaya datang bersama Anti. Betapa hancur dan terkejutnya Jaya ketika melihat wanita yang disayang sedang berada dalam pelukan laki-laki lain. Anti berakting seolah Rubi memang berselingkuh. Tanpa sepengetahuan Jaya, Mamanya sendirilah yang merencakan hal tersebut. Sejak kejadian itu, Jaya berubah total. Ia mulai tidak memedulikan Rubi. Jaya juga mudah terguncang saat orang-orang mencibir tentang istrinya yang tidak bisa hamil. Dan, di sanalah Anti mengambil kesempatan untuk mendekatkan Jaya dengan Agnes, teman lama Jaya. Tak butuh waktu lama, Jaya langsung jatuh cinta dengan perempuan itu. Keduanya menikah, tapi Rubi tak juga dicerai. Pengantin baru itu membuat Rubi bak pembantu di rumahnya sendiri. Rubi kerap disiksa, disuruh mengerjakan sesuatu yang tidak ia sanggupi. Hingga pada suatu hari, Rubi merasa bahwa penyakitnya semakin menjadi-jadi. Ia tidak ingin membuat beban siapapun. Karenanya, ia ngotot minta dicerai meskipun hatinya tidak ikhlas berpisah dengan Jaya. Dikarenakan Jaya yang sudah puas menzalimi Rubi, ia lantas saja mengindahkan permintaan istrinya itu. Jaya dengan entengnya menalak Rubi di hadapan Agnes. Agnes benar-benar menjadi Ratu di rumah itu. Ia hidup dengan gelimpangan harta. Namun, seketika perasaan ingin menguasai harta Jaya sepenuhnya mendadak muncul. Agnes mulai berpikiran untuk merebut sertifikat rumah suaminya. Suatu malam, Agnes menyuguhkan kopi untuk Jaya. Seberes minuman itu tandas, kepala Jaya mendadak pusing. Pria itu terkapar secara tiba-tiba. Agnes tertawa puas. Rencanaya untuk meracuni Jaya berhasil. Dan, saat itulah Agnes beraksi. Dia membawa sertifikat rumah beserta seluruh emas batangan yang ada di sana. Keesokan harinya Jaya diusir dari kediamannya sendiri oleh orang asing. Rupanya Agnes telah menjual rumah itu dengan harga fantastis. Jaya yang baru saja sadar dari pingsannya, lantas saja dikejutkan dengan kabar buruk itu. Sejak itu, Jaya jadi frustasi. Setelah berhasil menemukan rumah baru Rubi, Jaya bertekuk lutut guna meminta maaf. Sayang seribu sayang, Rubi sudah tidak ingin kembali pada pria itu. Dan, jadilah Jaya semakin depresi. Jaya kerap menghabiskan waktu dengan tertawa, kemudian menangis. Ngomongnya mulai ngelantur. Badannya kurus hanya menyisakan tulang. Jaya dimasukkan ke rumah sakit jiwa. Dua bulan setelah itu, ia dikabarkan meninggal dunia karena mengalami kebocoran lambung. Semenjak Rubi pergi dari sisinya, hidup Jaya jadi berantakan. Ia tidak nafsu makan. Akhirnya pria itu tewas mengenaskan dengan menggenggam foto Rubi yang ia dapatkan dari buku nikahnya dulu.

(THIS IS NOT MY NOVEL, I JUST LIKE IT AND WANTED TO TRY AND MAKE IT POPULAR WITH ENGLISH READERS. MAKE SURE TO ASK QUESTIONS ABOUT THINGS IN THE FUTURE OF THE NOVEL. PS: YES LIN BECOMES STRONG AND NOT JUST BUILDING LEVEL N BELOW FOR THOSE OF YOU THAT READ NOVELS JUST FOR THE MC’S STRENGTH OR POWER SYSTEM) (ACTUAL AUTHOR: PHASE WALKER, XIANG WEI XING ZHE) Novel updates synopsis: A cell that was born at the beginning of life of a planet will see the rise and decline of countless civilizations, the speciation and extinction of organisms. under the endless calamities of the world, nothing remains unchanging. Only by continuously changing oneself and evolving in the face of adversity could one achieve perfect victory. The story starts from a tiny cell. My synopsis from reading so far: Starting from a tiny insignificant cell, a cell that struggled to just keep on existing. Through intelligence and copying evolutionary abilities from other creatures, creating never before seen creatures and armies, lynn reached for the stars. Very direct synopsis: Lin, starting from a unicellular organism to multicellular organism, it creates biological soldiers,air craft, sea craft etc, never failing to be high in the food chain in any era by dissecting and understanding other creatures evolutionary abilities to integrate them. (I like this novel so much because of how free the power system is,) Tags: Appearance changes, Army, Army building, calm protagonist, carefree protagonist, cautious protagonist, Demons, dreams, evolution, eye powers, fleet battles, genderless protagonist, loneliness, lost civilization, multiple pov, mystery solving, non-human protagonist, philosophical proactive protagonist, skill assimilation, skill creation, slow growth at start, time skip, transformation ability, wars, weak to strong, individual cell manipulation, biological creatures/technology creation unique power system, boundless powersystem. (Mc technically has no gender)

Untuk pertama kali dalam hidup, irama detak jantung Evan jadi terdengar tak biasa saat dirinya memandang Lia—gadis cantik bak bunga Camellia yang mekar bersamaan. Bertemu dengannya adalah sebuah keajaiban menarik tak terlupakan. Begitu juga dengan Lia. Detak jantung Evan yang bergetar hingga terasa dalam dadanya adalah bagaikan candu yang selalu mengusik ketenangan hati dan pikiran. Yang juga, telah dengan seketika memaksa untuk ingin selalu berada di dekatnya. Namun sayangnya, kisah mereka tak bisa sepenuhnya mulus sesuai harapan. Banyak huru-hara yang terjadi setelah cinta hadir diantara mereka. Penolakan, pengkhianatan, perpecahan dan remuknya hati hingga pecah berkeping saat cinta dipaksa pergi, adalah sebuah keniscayaan yang harus dijalani demi memperjuangkan kepingan cinta mereka. Dari sekian banyaknya cobaan yang datang menghampiri, akankah Lia dan Evan tetap mampu menggenggam jantung hati masing-masing, agar tetap terus berdetak hanya untuk mereka seorang? Atau alih-alih, jantung itu malah akan berpindah menjadi detak bagi orang lain?

Tahap revisi.

In a world that only hears shouts, his silence is a weapon. Orphaned and mute, Mateo Álvarez communicates through the beautiful game. After a tragic accident steals his voice, it grants him something else: an extraordinary ability to see the flow of play before it happens, a gift he calls The System. On the pitch, he is a prodigy, a conductor of silent symphonies, reading the game with a genius that leaves scouts and legends in awe. His talent earns him a destiny at FC Barcelona’s famed La Masia academy. Under the wing of mentors like Pep Guardiola and Lionel Messi, Mateo flourishes, his dream of one day representing Spain on the world stage feeling closer than ever. He becomes their golden boy, a symbol of pure footballing intellect, and the heart of a new generation. But when the club’s soul is traded for corporate interests, Mateo’s greatest strength is recast as a liability. To the new board, a star who cannot speak is a star who cannot sell. Betrayed by the institution he called home, the boy who dreamed in goals is cast out at sixteen, his future shattered. Now, Mateo must journey beyond the only home he’s ever known. Armed only with his preternatural gift and a resilience forged in silence, he must find a new team willing to listen not to his voice, but to his vision. His quest is no longer just for club glory, but to prove a devastating truth to those who discarded him: that the most powerful language in football isn’t spoken at all. The Silent Symphony is an unforgettable underdog story about the corruption of dreams, the beauty of resilience, and the unspoken bonds that define us. It's a journey across the fierce landscapes of European football to reclaim a stolen destiny, one perfect pass at a time. **** DISCLAIMER: The contents of 'THE SILENT SYMPHONY' is entirely a work of fiction. The names, characters, businesses, locations, events, and incidents portrayed within this book are either the products of the author's imagination or have been used in a fictitious manner. Any similarity to actual persons, whether living or deceased, or to real-world events is entirely coincidental. References to real companies, football clubs and organizations are included for storytelling purposes only and are not intended to depict the actual actions or involvement of these entities. The use of these names does not aim to harm, defame, or discredit any company, football club or organization.

Long-distance relationships never work for her since she is the clingy sort, spoilt, and enjoys her lover's undivided attention. Additionally, she tends to be flirtatious, although her intentions have never been honest. She has a way of intriguing people and then leaving them once they develop stronger feelings for her. Since she travels a lot for her job as an air hostess, most of her past relationships find it difficult to be apart from her. That all changed when she encountered someone who was just as formidable. The most ignorant woman on earth, yet the most passionate lover. She's determined to make things work this time. Regardless of the distance, that woman belongs to her.

For the first time in his life, Evan's heartbeat sounded unusual as he looked at Lia—a beautiful girl like Camellia flowers blooming together. Because meeting her is an unforgettable interesting miracle. Likewise with Lia. Evan's heartbeat, which was vibrating until she felt it in her chest, was like opium that always disturbed the peace of mind and heart. Which, too, had instantly forced her to want to always be near the man who had the aura of a gorgeous king. But unfortunately, their story could not be completely smooth as expected. Many riots occurred after love was present between them. Rejection, betrayal, division, and broken hearts to pieces when love is forced to leave, are a necessity that must be lived to fight for the pieces of their love. Of the many trials that come their way, will Lia and Evan still be able to hold each other's hearts, so that they continue to beat just for them alone? Or instead, the heart will turn into a beat for someone else? *** Note: This story is adapted from my story in Indonesian, with the tittle is 'Heartbeat Symphony'. Which means that English is not the first language. So, it is very possible that in this writing you will find grammatical error. So, if this makes you feel uncomfortable, please let me know so I can fix it. Constructive criticisms are very welcome! Thank you and happy reading^^

He was always accommodating her in every possible way before they started dating. After they started dating, she couldn’t help but ask: "Do you like me a lot?" His gaze was intense, and without hesitation, he said: "Mm, I like you a lot." She was stunned, looking at him and was lost for a moment. It took her a while to react, and she casually asked again— "Uh... so before, did you and your girlfriends..." "I've never had a girlfriend," he interrupted. "Su Wan, before meeting you, I never intended to fall in love." ... This is the story of a cool and elegant violinist making a high-profile declaration of love to a shy, beautiful man. Warm, quirky, sweet but not cloying.