radha rajan

Everyone said the child had no future. No name. No father. Left alone on the river like he didn’t matter. But Radha saw something else. She picked him up, held him close, and said, “From today, you are my son.” She had no wealth, no big family, no help from anyone. But her love was enough. Her strength was enough. Radheya grew up asking one question — Why does the world treat us like we are nothing? He didn’t want to become a king. He didn’t care for power. He just wanted to protect people like his Maa — simple, kind, and forgotten. This is not a story of palaces or gods. This is a story of love. Of a boy who chose to stand up… because his mother stood by him. Before anyone called him a hero, he was just… Radheya — the son of Radha. "He didn’t carry royal blood. He carried a mother’s love."

Thakur

cinta dan benci itu di ibaratkan seperti baju dan celana yang selalu bersama jadi kalau kamu membencinya berarti kamu harus siap untuk jatuh cinta kepada nya melalui hal apa pun itu

"Gue bisa pinjemin lo topi tapi ada syaratnya." Dira membuka tas mengeluarkan topi, mengibaskan benda itu. "Oke...Syaratnya apaan?" Dara langsung setuju, tak ada waktu untuk mempertinbangkan tawaran dalam masa genting seperti ini. Dira membetulkan posisi topinya. "lo jadi pacar gue, Gimana?" Tanpa sungkan Dira memberitahukan syarat mutlak pada cewek didepannya ini. Tentu saja persyaratan ini bikin Dara syok, siapa juga yang mau berpacaran sama cowok aneh kayak Dira? Selama setahun lebih sekelas dengan cowok itu, mereka tak pernah berbicara hanya menyapa sesekali. "Gue nolak." Dara langsung menjawab sambil melotot. "Yaudah, gue cabut dulu ya. Btw..Gue denger hari ini siapapun yang nggak make atribut lengkap pas upacara bendera bakal kena sangsi berat yaitu nggak boleh ikut mata pelajaran pertama sampai jam istirahat. Hari ini kan bakal ada ulangan Matematika, lo tahu kan nggak ada ulangan susulan. Bisa-bisa lo dapat nilai D atau E." Shit.....Dara langsung ingat bahwa hari ini memang akan diadakan ulangan MTK dan Pak Mail paling anti ngasih ulangan susulan. Dara gak mungkin gak ikut ulangan. Bell berbunyi tanda upacara sudah dimulai. Saat Dira baru saja dua langkah berjalan keluar kelas sambil membawa topi. "Tunggu, oke gue setuju." akhirnya Dara menyerah. Menahan pergelangan tangan Dira agar tidak pergi. "Good."  Dira melepaskan gengaman tangan Dara. Memberikan topi miliknya pada Dara lalu pergi begitu saja. Sikap cowok biasa saja, tak ada raut kesenangan karena berhasil memaksakan kehendaknya. "Dasar cowok aneh super nyebelin!."

Toradora! (とらドラ!) is a Japanese light novel series by Yuyuko Takemiya, with illustrations by Yasu. The series includes ten novels released between March 10, 2006 and March 10, 2009, published by ASCII Media Works under their Dengeki Bunko imprint. Three volumes of a spin-off light novel series were also created, aptly titled Toradora Spin-off!. A manga adaptation by Zekkyō started serialization in the September 2007 issue of the shōnen manga magazine Dengeki Comic Gao!, published by MediaWorks. The manga ended serialization in Dengeki Comic Gao! with the March 2008 issue, but continued serialization in ASCII Media Works' manga magazine Dengeki Daioh with the May 2008 issue.

Yena, seorang gadis muda yang ditunjuk langsung oleh Raja Altair sebagai Pengawal Pribadi, juga pemegang sah Pedang Legendaris Er'dura, menghadapi ancaman yang mengguncang kerajaan. Pembunuh bayaran berkeliaran. Korban-korbannya ditemukan tanpa kepala. Isu ini menyebar luas, menciptakan ketakutan di seluruh negeri-termasuk ke Negeri Aisty. Saat Yena kelelahan oleh tugas yang tak kunjung usai, ia pulang untuk menenangkan diri. Di sanalah ia bertemu Hazard-seorang pria misterius yang baru saja pindah. Ia muncul dari bayang-bayang, mengenakan masker, dan memiliki ciri yang persis seperti deskripsi sang pembunuh. Siapa dia sebenarnya? Sekutu... atau ancaman? *** > "Tenang saja, Nyonya. Aku akan menuntaskan semua kejahatan Raja Altair zaman ini." >"Bagaimanapun kondisinya, keluarga adalah hal pertama yang harus kulindungi.". >"Aku juga seorang pangeran, tugasku melindungi kampung halaman dari para penghianat dan makhluk perusak." *** Update: Revisi Bab Lama Dulu

Em um futuro devastado pela guerra e pelo poder do minério PL-21, Henry Storm acorda com amnésia, feridas profundas e um poder elétrico selvagem que ele não pode controlar. Resgatado pelo pragmático Christian Cowton, um mestre do espaço-tempo, Henry embarca em uma jornada pelas ruínas da Inglaterra para entender o que aconteceu no dia em que seus pais foram assassinados pelo temido Escudo Carmesim.

A boy named Arnes Crowley wakes up to find himself trapped in his favorite game, Irradu, with no way out. Now he must go on a quest, and with the help of his friends, find a way home.

Dans les entrailles fracturées d'Yngrad, où la force se grave dans les os par la sueur des forges et les ombres des savanes, des vies ordinaires tissent un voile de secrets inattendus. Un apprenti nain martèle son destin sous la roche éternelle, hanté par l'appel d'une surface interdite ; une elfe enchaînée ourdit sa vigilance dans les marchés humains, où chaque regard cache une révolte ; un démon seigneur affûte sa rage dans les cendres volcaniques, méprisant les trêves fragiles avec les "vermines" d'en face ; un loup errant des plaines pourchasse non seulement des proies, mais l'écho d'une meute perdue. Pas de héros couronnés ni de quêtes imposées : ici, les niveaux montent par l'usure des jours, un paysan peut surpasser un prince, et la mort guette au détour d'un faux pas. Au fil de ces existences qui se frôlent – un troc aux cols enneigés, un murmure de marché, une fuite dans la brume frontalière –, les tensions raciales couvent : esclavages humains dans les ombres d'Eldoria, raids démoniaques aux frontières, alliances précaires entre elfes et nains. Et au cœur de tout, la Forêt d'Argentheim, labyrinthe de métaux rares disputé par les royaumes, gardé par un spectre immortel dont le regard vide efface les traces des intrus. Une mosaïque de souffles haletants, où chaque routine cache une fissure – un duel intérieur, un pacte primal, un appel au-delà des murs. Yngrad n'est pas un monde de gloire tonitruante, mais de silences qui craquent, de forces qui s'éveillent dans l'ordinaire, laissant entrevoir que les plus grands empires naissent souvent d'un simple coup de marteau... ou d'un grognement dans la nuit.

Je ne vous donnerai pas d'informations sur ce livre. Mais si vous êtes curieux...!