Saat Yang Tidak Terlihat, Melihatkan Dirinya
-------------------
Angga yang bergemetar sejak dari tadi, belum juga melepaskan pegangan eratnya dari lengan kananku.
"Kak ayo wes pergi aja! Gak usah di ganggu!" rengek Angga memohon agar kita menyudahi apa yang akan kita lihat setelah ini.
Aku langsung mengentikan langkahku dan menghela nafas berat.
"Ngga kalai kamu balik sekarang balik aja! Ini bukan kita yang ganggu, tapi kita yang di ganggu! Wes kalau kamu takut atau yang lainnya kamu langsung balik aja ke kamarmu" jelas ku tegas.
"Nggak-nggak kak aku tetep ikut!" sudah jelas sekali bahwa itu adalah jawaban terpaksa darinya. Namun aku tidak hiraukan jawabanya, kalau dia mau berani ya pasti dia akan berani. Namun kalau dia mengeblok dirinya takut maka ya dia akan takut. Sebenarnya itu hanyalah mindset semata.
Aku dan Angga melanjutkan berjalan mengendap-endap menuju ke arah balik skat kain hitam.