Download App

Chapter 27: SELAMAT TINGGAL MASA LALU

Apakah kau sudah gila Pica?Kau harus menikah dengan ayah dari bayi itu, Anji.

Aku hanya tidak yakin bisa mencintainya, Kien..

Apakah kau pikir aku bisa mencintaimu? Tidak Pica, tidak akan pernah bisa.. Aku hanya mencintai satu orang saja sepanjang hidupku. Yaitu Qabilla, tunanganku. Menyerahlah Pica. Aku mohon dengan sangat, menjauhlah dari kehidupanku. Karena hal terberat yang terjadi padaku harus berpisah dengan Tunanganku hanya gara-gara kamu, Pica.

Akupun mengabaikan balasan dari Pica. Aku ingin dia menyelesaikan masalahnya sendiri dengan Anji.

Aku memencet nomer Orland dan meneleponnya..

Telepon tersambung.. "Halo Land.. Besok gue ke Jakarta. Gue mau nemuin si Kecil. Setelah itu mungkin gue ketempat lu. Ada yang pengen gue ceritain Land." suaraku berat memikirkan masalah ini dengan si Kecil.

Halo Am, besok lu kesini? Sayang banget Am gue besok uda berangkat bro.. Sori-sori tar kalau gue balik Indo gue kabarin lu deh.

Oh besok lu berangkat ke Australia?yahh yaudah deh..

Iya Bro, sori ya.

Australia?oh iya Orland kan sekolah disana. si Kecil juga sekolah ke Australia. Jangan-jangan mereka berangkat bareng?Tapi si Kecil bilang berangkat hari ini, aku yakin dia berbohong.

Land Land jangan ditutup dulu.. Lu ke Australia sama si Kecil? Apa kalian berangkat bareng?apa kalian satu kampus nantinya? akupun ingin tahu.

Iya Am.. sori gue gak cerita.. Karena gue pikir si Kecil bakal cerita sama elu.

Ohh gitu Land.. oke oke Land. Kalau gitu nitip si Kecil Land. Aku benar-benar mencintainya Land.

Iya Am, gue bakal jagain si Kecil, lu gak usa khawatir.

Kamipun mengakhiri telepon.

Tiba-tiba ada perasaan bertanya-tanya kenapa si Kecil tidak memberitahuku. Dia akan tinggal di tempat yang jauh bersama Orland. Aku terduduk lesu. Hari ini sungguh berat.

Aku menenangkan diriku. Bersandar pada sofa dan merebahkan kepalaku yang teras berat.

Baiklah, mungkin aku tidak bisa pergi menemui si Kecil untuk menjelaskan apa yang terjadi selama ini. Aku akan menjelaskannya melalui sms saja. Karena melalui teleponpun sulit untuk mrmbuatnya tetap mendengarkanku berbicara. Setelah aku jelaskan nanti, terserah si Kecil saja bagaimana nantinya menyikapi penjelasanku.

Sayang, aku meminta maap atas segala yang terjadi antara kita, semua situasinya memang seakan akan membuatku menyembunyikan sebuah rahasia tentang Pica. ITU TIDAK BENAR sayang. Aku tidak pernah ada apa2 dengan Pica. Tidak pernah ada sedikitpun perasaanku pada Pica. Satu-satunya orang yang aku cintai adalah kamu sayang.

Dan saat ini Pica hamil anak Anji bukan anakku. Malam itu mereka melakukannya karena mabuk. Aku tidak terlibat didalamnya sayang. Sekarang Pica dan Anji akan menyelesaikan masalah mereka sendiri. Aku harap kamu bisa percaya Sayang. Aku sudah lelah dengan segala kesalahpahaman diantara kita. Kembalilah sayang, Aku akan menunggumu..

Smsku pun terkirim..

Setelah itu akupun bergegas keluar rumah mempersiapkan pertemuan dengan teman-teman seprofesiku yang berencana akan membuat klinik sendiri diluar jadwal kerja kita di RS Umum.

....

Jakarta

kring.. kring..

Kak ni Kak Neam telepon. Aku angkat gak ya? aku bertanya pada Kak Orland.

Angkat aja Cil..

Akupun berbicara pada Kak Neam mengenai keberangkatanku ke Australia. Dan meminta maap harus memberitahunya melalui telepon. Akupun berbohong mengenai keberangkatanku. Aku katakan padanya aku akan berangkat hari ini padahal aku baru akan berangkat besok.

Dan dia mengetahui bahwa aku telah membaca bbm dari Pica. Dia ingin menjelaskan. Tapi sudah aku sudah tidak ingin mendengarnya.

Aku hanya ingin mengingat bagian Kak Neam adalah pria yang terbaik yang aku punya, kejadian ini ingin aku lupakan saja akupun tidak ingin membahasnya. Agar di masa depan aku tak lagi membenci Kak Neam. Walaupun kita tak ditakdirkan berpasangan. Mungkin ini sudah jalan kita.

Setelah telepon ku tutup.. berganti telepon Kak Orland yang berbunyi. Peneleponnya sama yaitu Kak Neam.

Setelah berbincang dengan Kak Neam ditelepon Kak Orland pun memberitahuku apa yang mereka obrolkan.

Cil, kemarin kamu gak jadi kasih tau Neam masalah kamu bakal kuliah di Perth bareng aku..?

Belom sempet kak, kemarin kita ga sempet ngobrol apa-apa. Cuma saling memaafkan aja. Tadinya aku mau cerita pagi ini..

Dia tadi kaya kecewa gitu Cil, tapi akirnya dia nitipin kamu sama aku.

Iya Kak dia pasti kecewa, apalagi aku pergi dan tinggal di negeri orang tidak dengannya. Tapi aku lebih kecewa dengan kenyataan ini. Pica hamil. Aku benar-benar terpukul kak.

Iya Cil.. Aku tau yang kamu rasakan.. Udah Cil gak usah khawatir. Aku bakalan jagain kamu disana. Tenang..

Siap Kakak yang baik hati..

Kak.. besok langsung ketemu di bandara aja ya. Tunggu aku di Lounge aja. Hapeku aku matikan. Aku nanti pakai hape yang beli nomer disana aja. Aku benar-benar tak ingin terhubung dengan Kak Neam dulu sementara waktu.

Iya Cil..

Tadinya aku membayangkan akan bercerita masalah kuliah S2ku ini pada Kak Neam sembari kami berdua sarapan.Tapi begitu aku tau aku sedang hamil, aku ingin membatalkan rencana sekolahku di Perth ini, dan membina rumah tangga dengan Kak Neam, pasti bahagia sekali aku menikah dan mengandung buah cinta kami serta melahirkan didampingi oleh Kak Neam. Sayangnya rencanaku tak sesuai harapan.. Ya sudahlah..

Aku matikan hapeku, ku ambil nomerku lalu ku simpan simcardku di dompetku.

SELAMAT TINGGAL MASA LALU


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C27
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login