Download App
77.46% Topeng

Chapter 55: Bab 55 Semua Memikirkannya

... Hotel Eclat ...

Adam tengah menikmati segelas wiski dingin, menyesapnya dengan pikiran entah mengarah kemana. Duduk di sofa room presidential private yang merupakan salah satu hotel mewah bintang lima milik keluarga lucas Corp. Mata tajamnya yang terlihat kosong, sesekali melirik ke arah wanita yang tengah bersemangat bermain lincah di antara paha kokoh milik Adam. Jemari dan bibir sexy wanita itu begitu ahli melayani Adam.

Adam tak bergeming, tak merasa menikmati. Seperti ada sesuatu yang membuatnya tidak bernafsu sama sekali. Dia tidak tau apa yang tengah membuatnya bimbang. Adam merasa kesal sekaligus frustasi dengan keadaanya saat ini. Kenapa?! Padahal Wanita yang berjongkok di bawahnya sudah seperti model-model sexy pakaian dalam Victoria secret nyaris telanjang. Cantik dan menggoda birahi setiap pria. Namun Adam tak tergugah sama sekali. "Fuck! Rutuk Adam dia sela menyesap wiski yang tengah di nikmatinya. Adam hanya membiarkan wanita itu mencari kenikmatannya sendiri. Tanpa balasan.

Sesekali wanita itu mendesah dan menatap Adam dengan nakal. Namun hanya di balas senyuman dingin dan sinis. Tak perduli!

"Kring...

"Kring...

"Kring...

Handphone milik Adam yang tergeletak di meja kaca tepat di samping Adam berbunyi memecahkan aura panas di dalam kamar. Adam melirik jam tangan rolex yang melingkar di pergelangan tangan kirinya tanpa melirik handphone. Menunjukan pukul Tiga pagi. Siapa yang menghubunginya pada jam segini. Adam mengabaikannya, Lebih menikmati wiski yang sudah mulai menunjukan reaksi pada tubuhnya.

Namun handphone itu berbunyi kembali setelah tiga kali di abaikan oleh Adam. "Shit! Geramnya kesal. Meraihnya dengan kasar.

"Hmm! respon Adam pada orang di sebrang sana.

"....."

"Hmm...

"....."

"Ok!.

Adam mematikan sambungan telpon dengan gusar. Memijat pelan dahinya.

"Minggir! Ucap Adam dingin menghalau kegiatan wanita yang tengah berjongkok di bawahnya.

"Kau tidak menyukainya? Tanya wanita itu gugup, agak kesal karena di kegiatannya di sela.

"Tsk! Menyingkir dari hadapan ku. Ucap Adam dingin. Membenahi pakaiannya tergesa-gesa.

"Lucas! Kau mengabaikan ku?!

"Hmm..., Memandang wanita itu tajam, Melemparkan sebuah kartu saving bank gold tepat kearah ketubuh nyaris telanjang di hadapannya.

"Lucas!!! Aku tidak butuh uang mu! Jerit wanita itu histeris tidak suka.

"Terserah. Ucap Adam tak perduli, Berlalu meninggalkan ruangan.

"Brengsek! Lucas! menjerit dan menangis di balik pintu yang telah di tutup kasar oleh Adam.

____________

Rumah sakit Central kelas 1 Kota D

Dr. Lee tengah beristirah di ruang para dokter, sedikit lelah karena habis melakukan operasi panjang tadi. Lee tengah bermain dengan handphone pribadinya, mengecek salah satu chat on line pribadi miliknya. "Hmm... dia belum juga membaca pesan ku. Keluh Lee letih. "Bahkan sampai sekarang tidak dapat di hubungi. Rutuknya. "Apa kau baik- baik saja? Menyugar rambutnya frustasi, Sudah hampir setengah bulan lebih Jade seolah menghilang. Lee merindukannya... ya merindukannya. Mata caramel, senyum indah di hiasi lesung pipi yang menawan. Wajah cantiknya yang begitu polos. "Oh... Jade! Menghentakkan kepalanya di sandaran kursi dengan kesal.

"Baiklah... Baiklah... Saya akan segera kesana.

Dr. Abraham mematikan sambungan telpon yang baru saja sedikit menganggu istirahatnya. Ini jam tiga dini hari.

"Dokter Senior! Anda baik-baik saja? Dr. Lee baru sadar ternyata ada orang lain di ruangan ini. Membuatnya melupakan sejenak akan pikiran yang membuatnya tak fokus.

"Huft... Aku harus pergi, ada keadaan emergency. Oh ya... Sepertinya aku menganggu lamunan mu dr. Lee. Menatapnya bijak.

"Hmm? Sedikit salah tingkah. "Saya hanya sedikit memikirkan sesuatu dok.

"Ada pasien apa pada Jam segini dokter? Mengalihkan pembicaraan.

"Tsk! Itulah mengapa kita dikatakan malaikat tak bersayap Dr. Lee. Harus siap sedia. Sedikit sinis, namun wajahnya terlihat tetap berwibawa dan penuh kasih.

"Oh ayolah dokter, kita tetap manusia. Anda terlihat sangat lelah setelah melakukan operasi yang sangat panjang tadi. Bahkan anda baru saja istrahat Satu jam dari saat kita menyelesaikan operasi. Tremor di tangan anda pun sepertinya masih terlihat.

"Lucas membutuhkan ku di mension pribadinya.

"Lucas? Adam Lucas? Sakit? Selidik Dr. Lee

"Gadis muda.

"Gadis? Hmm? Sejak kapan Adam dengan gamblang memasukan wanita ke tempat pribadinya. Tidak mungkin, Adam membenci wanita memasuki kehidupan pribadinya. Adam sang Lady killer. Sebentar.... Gadis??? Sejak kapan si brengsek itu merubah habitatnya bermain dengan seorang gadis? Pikir Lee dalam hati.

"Dokter mau saya mengantikan anda untuk mengeceknya. Lebih baik anda beristirahat sebentar, akan saya jelaskan kepada Adam bila anda tidak dalam kondisi prima.

"Tidak usah, Kau masih saja pura-pura profesional. Kau mau baku hantam bersama Lucas si manusia poker face itu? Dr. Abraham sedikit tau masalah yang melibatkan dua sahabat ini. Ah... Maksudnya mantan sahabat. Dr. Abraham sudah menjadi dokter pribadi keluarga Adam Lucas selama tiga puluh tahun lebih. Usianya sudah hampir menginjak kepala enam. Dan tentu saja sedikit tau seperti apa seluk beluk keluarga Lucas.

"Tsk! boring! Ejek Lee mendengar perkataan dr. Abraham yang mengingatkannya tentang perselisihannya dengan Adam. "Setidaknya biarkan saya mengantar dokter ke mension, saya akan menunggu di dalam mobil dalam radius aman dari manusia dingin and fucking poker face. Ejek sarkastik Lee.

"ha... ha ... Kau yakin Lee?

"Abselutly dokter! Yakin Lee, "saya tidak ingin melihat anda menyetir di tengah rasa lelah menuju mension perbukitan terkutuk itu.

"Ok! Aku tidak bisa mencegah mu, dasar anak muda jaman sekarang sangat keras kepala! Menggeleng-gelengkan kepala karena geli melihat reaksi perhatian Lee.

__________

"Dok, anda yakin harus masuk? Biar saya saja yang mengecek keadaan pasien itu. Saat mobil sport hitamnya sudah berada di depan mansion pribadi Adam yang sangat mewah.

"Tidak usah, kasus gadis muda ini agak ganjil Lee. Dia menyayat pergelangan tangannya. Bisik dr. abraham.

"Maksud anda, gadis ini berniat bunuh diri?

"Hmm, sepertinya begitu. Padahal gadis ini sangat muda... dan... sangat cantik! Mendesah prihatin.

"Oh.., Lee mengangguk prihatin juga.

"Pergilah, jauhkan kendaraan mu dari sini Lee. Aku tidak ingin menyulut api di antara kalian. Setelah selesai aku akan menghubungi mu. Melirik jam tangan sekilas. "Satu jam paling lama ok! Perintah dr. Abraham.

"hmm.. Ok dokter. Sekilas melirik jendela lantai dua yang Lee tau dengan pasti disana lah di tempatkan kamar - kamar. Bahkan salah satu kamar itu lampunya tengah menyala. "Sampai ketemu satu jam lagi. Tersenyum dan meninggalkan halaman mansion, mencari area aman pinggir jalan yang tidak dapat menarik perhatian.

_________

"Bagaiman? Tanya Adam saat tiba di mansionnya, kebetulan dr. Abraham telah selesai memeriksa keadaan pasien. Hendak pamit untuk pulang.

"Demam, Jagan kawatir. Ini salah satu dampak dari lukanya. Besok hadis itu akan pulih walau tidak total. Beri gadis itu makanan yang mengandung protein tinggi, agar luka dan kondisi sikisnya cepat pulih dua hari kedepan. Obat Jagan lupa di konsumsi juga. Jelas dr. Abraham kepada Adam dan kepala pelayan.

"Hmm... Ok! Angguk Adam paham.

"Baiklah saya pamit, apa bila ada yang ganjil dari gadis itu. Segera hubungi saya. perintahnya lagi.

"Supir akan mengantar anda pulang dokter. Ucap Adam tak sabar. Pikirannya sudah tersita pada isi kamar pribadinya.

"Tidak usah Adam, Rekan sesama dokter saya akan menjemput. Sebentar lagi sampai. Tolaknya sopan.

"Ok! Berlalu meninggalkan dan naik menuju lantai dua. Tepatnya kamar pribadi miliknya yang tengah di tempati Jade.

"Click! Adam memandang sejenak kearah ranjang. Tapi tidak berniat untuk mendekat. Sebaliknya Adam berbelok menuju kamar mandi. Berniat membersihkan diri dari bau yang tidak jelas di tubuhnya.

Berganti pakaian dengan piyama sutra hitam. Rambutnya basah terlihat segar. Berjalan menuju ranjang mewah miliknya. Melihat Jade tengah berbaring di sisi kanan ranjang, tubuh gadis itu terlihat sangat kecil dan tenggelam di antara bantal-bantal dan ranjang super besar dan mewah.

Adam merebahkan tubuhnya pelan di samping Jade yang terlihat sedikit gelisah dan gemetar dalam tidurnya. Adam menjulurkan tangannya ke wajah pucat Jade yang sedikit berkeringat.

"Masih demam. Keluh Adam

Adam Meraih tubuh kecil itu kedalam pelukannya. Sekarang lengan Adam beralih fungsi sebagai bantalan untuk kepala Jade. Adam memeluk tubuh Jade penuh perhatian. Seolah dengan memeluk tubuh kecil itu dapat meredakan demam dan rasa menggigil yang tengah di derita Jade.

"Pulihlah mungil. Bisik Adam lembut, sembari mengecup kepala Jade. Mengeratkan pelukannya. Dan ikut tertidur dengan damai.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C55
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login