Pavel tampak menjadi salah tingkah melihat sikap bosnya yang terpesona menatap Aleksis dengan tidak berkedip. Ia buru-buru memunguti semua dokumen di meja dan permisi keluar.
Aleksis memandang kepergian Pavel dengan senyum dikulum, dan setelah laki-laki itu menghilang di balik pintu, ia segera menghambur ke pangkuan Alaric yang masih terpukau melihatnya.
"Kenapa memandangku begitu? Kau seperti orang lapar..." godanya.
Alaric menelan ludah lagi. Ia tak dapat berkata-kata.
"Astaga, lidahmu dimakan kucing ya? Kok nggak bicara apa-apa?" tanya Aleksis pura-pura tidak mengerti bahwa penampilannya yang baru tentu sangat mengejutkan Alaric.
Dalam hati ia terharu karena Alaric sebenarnya sudah menyukainya walaupun ia masih berpenampilan jelek. Menurutnya pria itu pantas diberi hadiah karena menerima Aleksis 'apa adanya' dengan menunjukkan betapa sebenarnya Aleksis itu sangat cantik, di balik penyamarannya yang kuno dan lusuh.
Hahahaha.... babnya segini dulu ya..
Nanti malam/subuh saya lanjutkan dengan bab berikutnya yang lebih mesra lagi.... BAHAHAHA...
Takutnya kalau dilanjutkan sekarang, tar pembaca pada baper dan nggak bisa kerja, ga bisa tidur.