Hingga percakapan itu berakhir, Xi Xiaye hanya bisa mematuhinya dan langsung menuju kamar tidur, beristirahat.
Dia hanya bisa menatap kosong langit-langit kamarnya kala berbaring. Tidak dimungkiri lagi, dirinya merasakan ada bagian yang hilang kala merasa sebelah ranjang yang dingin itu. Tidak ada dia di sana. Tak ada kehangatan yang biasanya.
Perasaan itu…
Sulit bagi dirinya untuk membiasakannya. Kualitas tidurnya pun memburuk saat itu. Istirahat malam yang singkat saja, dan meski dia akhirnya bisa tidur lebih lama, sang gadis pasti akan terbangun di malam hari.
Benar-benar terbiasa akan kehadiran sang pria. Kehadirannya di situ tidak akan membuatnya khawatir sama sekali. Mu Yuchenlah yang akan menyiapkan seragamnya di pagi hari, atau membantunya berpakaian. Dan saat itu dia kesulitan melakukannya. Kemandirian dan kekukuhan sang gadis yang biasanya telah lama tiada.
Xi Xiaye hanya bisa mendesah pasrah. Bagaimana bisa dirinya berubah seperti itu?