Download App

Chapter 1: Chef Muda

Restoran Angin dan Awan yang tepat di sebelah jalan raya. Itu adalah salah satu restoran yang terkenal di daerahnya.

Restoran ini bukan hanya sekedar namanya saja. Tapi juga memprioritaskan kecepatan dalam menyajikan seperti angin dan rasa setinggi awan. 

Saat matahari menggantung tepat di atas kepala terlihat banyak kendaraan lewat seperti angin dan ada beberapa mobil yang diletakkan di depan toko sebelah.

Di dalam restoran yang sangat sederhana ada banyak lukisan yang menempel di dinding tepat di tengah ruangan adalah jam besar kuno dengan ukiran kayu dan kaca sebagai lapisan luar. Ada banyak orang yang duduk di kursi kayu dan banyak makanan dan minuman di meja kayu.

Di dapur terlihat banyak koki sedang sibuk sendiri dengan masakannya. Di tengah area dapur ada sebuah tempat khusus yang digunakan kepala koki atau yang biasa disebut chef oleh orang-orang. Tapi yang berada di area pusat dapur ini bukanlah pria paruh baya maupun seorang kakek tua. Yang berada di sini adalah pemuda tampan dengan rambut yang agak panjang memegang pisau di tangan kanannya dan dengan hati-hati mengiris daging sapi dengan rapi.

Dia adalah Yano.

Ayahnya adalah orang Jawa atau lebih tepatnya orang Indonesia sedangkan Ibunya adalah orang Jepang yang sudah lama tinggal di Indonesia. Nama lengkapnya adalah Hara Yano.

Orangtuanya selalu mengajarkan bahwa dalam dunia masak hal yang paling penting adalah bumbu. Yang kedua adalah kualitas. Dan yang terakhir adalah teknik.

Jika sebuah daging dimasak tanpa menggunakan bumbu maka tidak ada rasanya. Jika sebuah bumbu digunakan dengan kualitas rendah maka akan terasa agak hancur rasanya. Jika sebuah bahan masak dimasak tanpa menggunakan teknik yang tepat akan menjadi hiasan saja.

Ayah Yano adalah seorang chef handal yang lebih mementingkan bumbu daripada apapun karena memang orang Jawa memiliki banyak rempah-rempah alami yang asli. Dia menempuh jalan chef melalui rasa yang lengkap.

Sedangkan ibunya juga seorang chef muda terkenal di Jepang sebelum merantau ke Indonesia. Dia adalah orang yang memprioritaskan bahan yang berkualitas terbaik, alat yang terbaik, dan kualitas makanan yang terjamin.

Yano mulai kecil sudah belajar dari orang tuanya bagaimana cara memilih bumbu yang tepat, cara memilih bahan berkualitas, cara menggunakan teknik memasak yang terbaik, trik tertentu untuk membuat masakan lebih terasa nikmat dan masih banyak lagi hal yang diajarkan oleh orangtuanya tentang memasak.

Tujuan para koki adalah memuaskan dalam hal rasa, menyalurkan rasa kenyang, dan saling menghargai makanan.

Beberapa menit telah berlalu.

Saat ini Yano sudah menyelesaikan daging sapi yang telah siap dan dia menyerahkan hidangan beraroma harum seperti madu tersebut ke meja yang memesan. 

Yano kemudian kembali ke dapur dan dia langsung pergi ke pintu dibelakang dapur yang terhubung dengan ruangan ini adalah kamar Yano setelah melakukan pekerjaan memasaknya dia agak lelah. 

"Saatnya tidur" Teriak Yano yang langsung melompat kemudian berbaring ke kasur dan terlelap tanpa menghawatirkan apapun.

...

Setelah bangun Yano mulai melepaskan bajunya dan berjalan ke pintu untuk mandi karena suhu yang agak tinggi di Indonesia kemudian Yano mencari pintu dengan agak mengantuk sambil mengusap matanya. 

Tapi ada suatu hal yang aneh yaitu suhu disini agak dingin dan tidak panas. Kemudian lokasi pintu di ruangan juga berubah dari yang dulu di sebelah kiri sekarang berada di sebelah kanan. 

Yano terkejut langsung menampar pipinya. 

"Apakah aku masih tidur? Apakah ini masih mimpi? Hah. Kenapa atap ini berwarna hitam bukankah itu warnanya putih. Apakah aku buta warna? Tidak mungkin. Berarti apakah ini transmigrasi ke dunia lain? Belum tentu. Coba periksa sendiri apa yang ada dibalik pintu ini."

Ketika Yano membuka pintu apa yang dilihatnya bukanlah sebuah dapur tetapi sebuah bengkel pandai besi kuno dengan banyak alat yang sangat lengkap.

Kemudian Yano merasakan ada banyak fragmen ingatan memasuki dirinya. Yano merasa pusing dan dia langsung melompat ke kasur lagi. Tidak tahu apakah dia tidur, pingsan, atau kesakitan. Hanya Tuhan yang tahu apa yang dirasakannya.


CREATORS' THOUGHTS
Tamatoji Tamatoji

Maaf kalau ada kesalahan. Tolong komen

Tolong power stonenya. Terimakasih

Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C1
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login