Bisa dipastikan itu Cinta.Chen membaca kalimat terakhir itu dengan seksama. berusaha mencerna apa kesimpulan yangada dikalimat terakhir
" jjj... jjad gue?? "
Chen mengacak rambutya frustasi.
" jadi gue cinta sama Sana? " Chen menghela nafas panjang dan menelpon seseorang
" Bisa siapin tiket kereta Bogor sekarang? "
" apa!! gak bisa? arrrghhhh. "
" 3 hari lagi? sshhh gue gak bisa nunggu selama itu ! "
Klik. telfon dimatikan Chen dengan kesal. ingin rasanya ia melompat saja dari Jakarta ke Bogor jika jarak antara Jakarta dan Bogor tak sejauh ini.
" gue bisa gilaaaaaaa "
~~~
" ma ma? " Tangan lembut Caca yang mungil mengelus kepala Sana yang tertunduk lesu di pinggir kasur.
" iya sayang? " senyum manis Sana mengembang ketika melihat Caca tersenyum.
" mama kenapa nangis? " tanya Caca dengan suara kecilnya.
Sana mengelus dan memeluk tubuh Caca. kemudian mencium pucuk kepala Caca.
" Mama gapapa syg. mama kangen aja sama papa Chen"
" papa Chen? " Sana menatap Caca lekat dan kemudian mengangguk. satu hari baginya tanpa Chen berasa hukuman tuhan yang serasa satu tahun.
" papa Chen kemana ma? "
" lagi nyari perasaan syg. nanti pulang bawa perasaan buat mama "
" pelacaan? pelacaan itu apa mama ? "
" perasaan itu kaya mama syg sama kamu. " Sana mencium pipi cubby Caca dan mengelus rambut hitamnya.
~~~
" elo mau kemana? " tanya June melihat Sana rapi sekali.
" reuni "
" reuni? bukannya SMA lo Jakarta ya? "
Sana mengangguk dan hendak pergi.
" reuni apaan? "
" ini urusan gue June. lo gak berhak tau "
" lo itu istri temen gue. dan bukannya hari ini lo chek up perut lo yah? "
Sana mengelus perutnya pelan. memang hari ini adalah jadwal untuknya chekup pada dokter. sinar matahari sore menyilaukan mata Sana.
" nggak. gue pergi dulu. tolong jaga Caca "
June hendak mencegah Sana untuk pergi. namun telat Sana sudah masuk kedalam mobil.
~~~
" Sanaaa " suara bariton yang berada dibelakang Sana membuat Sana menoleh.
Suara dentuman DJ dan teriakan temantemannya tak mampu mengalihkan pandangan Sana yang jatuh pada seorang pria.
" lo Sana kan?? " Tanya pria itu. setelan jas yang sangat pas ditubuh idealnya sangat mendukung dengan wajah tampannya.
" elo... elo siapa ya?" Sana memandang lekat wajah pria itu. dia ingat wajah ini tapi tidak dengan namanya.
Pria itu memeluk Sana yang sebatas bahunya. Sana kaget, tapi ia tak melepaskan pelukan pria itu.
~~~
" 1, 2 , 3 ,4, 5, 6 , - aaargggghh asli gue beteeeee "
Chen memperhatikan jam dinding di kamar hotelnya. ini sudah satu hari semenjak ia membaca tentang cinta di salah satu website.
" tenang Chen tenangggg "Chen duduk bersila di atas kasur. dia masih memakai piyama tidur milik hotel.
" elo cuma harus nunggu 2 hari lagi "
Chen memandang jendela kamarnya. diluar memang sedang ada hujan badai dan itu yang menghambat Chen untuk pulang ke Bogor
" 2 hari itu sama dengan 48 jam. " Chen menatap lekat jam dinding, hp miliknya mati karena saat ia kabur, Chen tidak mempersiapkan apapun. tapi untungnya dompet miliknya ia bawa.
" 48 jam itu cuma 2.880 menit " Chen mulai kesal, mengingat berapa lama ia menunggu ini.
" dan 2880menit itu 1.036.800 "Chen menghela nafas
" tunggu. jadi gue nunggu selama 1.036.800 cuma buat nemuin istri gue? ck mustahilll " Chen tersenyum kecut dan mengacak rambutnya frustasi.
~~~
Pagi ini matahari bersinar dengan cerah. Caca sudah bermain di halaman dengan Seulgi, tapi June hanya memperhatikan mereka dari jauh
" Caca sayang... kaka June boleh ikut maen yah? " Puppy eyes June mulai melancarkan aksinya.
Caca memandang June sinis dan memegang ayunan kayu yang sedang didorong oleh seulgi.
" ateu Uelgi. Caca gak mau main cama om itu " Caca menunjuk June dengan jarinya
" hahaha kasian amat ya kamu sayang "
" plis yangg jangan ketawa " June memandang seulgi yang sedang tertawa " kenapa sih Cacaa kok kaya punya dendam kesumat sama gue "
" apaan sih Jun. dia tuh anak kecil gak tau dendam "
" ya kenapa juga dia takut sma gue. padahal kan gue ganteng "
" ck. lo ganteng? subhanalloh aja deh "
" kamu jahat ya sayanggg. kalo nggak ada Caca disini kamu abis loh yangg sama aku " June menatap seulgi gemas, seulgi malah makin menggoda June.
Bel rumah berbunyi, Sana masih tertidur dikamarnya, karena tadi malam ia pulang sangat larut.
" siapa sihh pagipagi gini dateng kesini " June menggerutu dan berjalan menuju rumah
~~~
June membuka pintu dan melihat ada seorang pria berjas disana menatapnya sambil tersenyum.
" lo siapa? "
Hayo siapa hayo kira kiraaa gaissss penasaran kan?
to be continued
next?