Download App

Chapter 26: Hati yang berkata

Kediaman Adamson.

" Tuan .... ( Sapa Rey ), Kenapa kau Seperti ini ?? ( menatap kasian ).

" Rey apa yang kau bicarakan aku pantas mati Rey, aku sudah membunuh bayi ku Rey !!! Aku.... Aku ..... membuatnya ( Ana ) pergi dariku !!! ( meneguk kembali minuman yang ada di tangannya ).

Rey menatap ke arah seluruh ruangan, Rey sedikit tertegun melihat kamar Adamson yang tak pernah Sekacau ini. Botol minuman sekitar 100 an lebih bertaburan di lantai, wajah Adamson yang kini terlihat lebih kusam, dengan kumisnya yang terlihat mulai muncul dan rambutnya yang mulai memanjang. Rey merasa bahwa laki laki yang saat ini ada di hadapannya bukanlah Adamson yang dia kenal. Adamson yang dulu adalah Adamson yang kuat, bersih, Tegas, dan Berwibawa.

" Tuan sudah sebulan lebih Anda tidak pernah datang ke perusahaan !!!" Banyak hal yang terjadi aku tidak bisa menghandle nya sendirian !!!" ( memegang pundak Adamson ).

" Jika Nyonya yang membuatmu seperti ini maka aku akan membawanya kembali padamu !!!" ( Kata Rey dalam hati ).

Adamson seolah tak ingin mendengar apapun selain kabar tentang Ana. Setiap hari dia hanya menatap Lukisan Ana dan Bayinya dan itu sungguh membuatnya semakin terpuruk.

Beberapa kali bik Nani menyodorkan Adamson makanan tapi sama sekali dia tak menyentuhnya. Bik Nani khawatir dan menelpon Hary yang sekarang berada di London untuk segera pulang dan melihat keadaan Adamson.

" Rey... Kau tau !!! Aku selalu berhalusinasi Tentang Ana, Dia pulang dan menggendong bayi kami, dia memasakkan makanan yang lezat dan tidur di sini Rey ( menepuk tempat tidur ), Dia selalu tersenyum dan mengucapkan selamat pagi pada ku, Tapi tiba tiba dia hilang begitu saja .... Seperti asap... Apa dia sedang mempermainkan ku Rey ??? ( Tanya Adamson ).

Rey hanya bisa diam tanpa menjawab apapun, saat ini Rey hanya bisa berharap bisa bertemu Ana secepatnya dan menceritakan segalanya tentang apa yang sudah Dirga lakukan Hinga membuat Adamson Semarah itu sampai membuat nya mencelakai Ana dan Bayinya .

Di depan Perusahaan Hamas .

" Ana... ( sapa William dari dalam mobil berwarna hitam miliknya ).

" Heiiiii William !!! ( melambai dan berjalan mendekati mobil William ).

" Hari ini kamu telat 3 menit 45 detik !!! ( Kata Ana sambil masuk ke dalam mobil).

" Maaf kan aku nyonya, Tadi aku harus mengantar Tante Jenie ke bandara !! ( Jawab William sambil mengelus kepala Ana ).

" Karna kau bersalah maka hari ini kau harus masak makan malam untukku !!! ( Tersenyum jahil).

Hubunganku dan William semakin hari semakin baik, walau aku tau perasaan nya terhadapku, tapi entah mengapa perasaan ku tak bisa di ubah aku hanya bisa menganggap nya seperti kakak ku sendiri.

" Bagaimana keadaan nenek ? ( tanyaku dengan raut wajah yang mulai berubah ).

" Dia baik baik saja, Nenek sangat kuat !!!" ( memandang lurus ke depan berusaha menyembunyikan kenyataan ).

" Nenek pernah bercerita tentang Adamson yang merawat dan menemaninya saat nenek di rawat di Australia, Kadang aku berfikir apakah itu sebuah kebetulan atau kesengajaan yang dibuat Adamson untuk mencari tahu segala hal tentang ku !!!" ( Dalam hati ).

" Anaaaa !!!" ( Jerit William ).

" Ehh.... iya ... sudah sampai !!! ( jawab Ana ).

" Ana !!!! ( mencubit hidung Ana ), melamun lagi !!! ( Tertawa ).

" aaaaaa....au.... Sakit ....!!!! ( Rintih Ana ).

Hari ini kami hanya akan ada berdua di rumah ini karna hari ini Tante memutuskan pergi ke Turki untuk menemani suaminya.

Di dalam kamar .

" kringgg....kringgg .... ( bunyi handphone Ana ).

" HALLO ..... !!! ( jawab Tasya pelan ).

"Sya....!!! ( sapa Dirga ).

" Dirga !!! (kata Tasya ).

Dirga sedikit merasa bahagia karna Tasya langsung bisa mengenali suaranya. Hal itu membuatnya yakin bahwa Tasya masih menaruh hati padanya.

" Hari ini aku mau ajak kamu makan malam di luar, Kamu bisa gak ? ( Tanya Dirga lembut ).

" Maaf Dirga, Tapi aku .... Sepertinya hari ini tidak bisa !!! ( jawab Tasya, mengingat hari ini William memasakkan nya makan malam ).

" Ana ..... makan malamnya siap !!! ( Jerit William dari arah pintu ).

" OHhhh aku akan turun William !! ( Jawab ana spontan tanpa menyadari bahwa panggilan nya dengan Dirga masih berlangsung ).

"WILLIAM !!! ( kata Dirga terkejut ).

" Ehhhhhh Bbbbb UK...KAN !!! Itu William... ( dengan nada ragu ragu )

"Katakan dimana alamat mu Sya ??? ( Tanya Dirga memaksa ) .

Ana yang mendengar perkataan Dirga spontan mematikan panggilan nya.

" Huhhhhhhh bagaimana ini ??? William sudah pernah mengingat kan ku agar tidak berhubungan lagi dengan Dirga ataupun Adamson !!!" ( berjalan bolak balik di depan pintu kamar ).

"ANAAAAAAAAA !!! ( panggil William dari arah lantai bawah ).

" Iyeass.iyaaa..... aku datang !!! ( Jawab Ana ).

Ana meninggalkan ponsel nya di kamar untuk menghindari panggilan dari Dirga. Berlari ke meja makan dengan ekspresi datar seolah tidak terjadi apa pun.

Aku dan William menyantap makanan kami dengan lahap dan penuh canda tawa. William adalah sosok yang humoris dan suka membuat keadaan yang kaku menjadi lebih hangat. Tak lama terdengar bunyi bell rumah ...

" Tetttttt.....!!! tetttttt....!!!! ( bunyi Bell )

" Lanjutkan makananmu biar aku yang buka pintu !!!" ( kata William ).

Di depan pintu rumah.

" Sebentar !!! ( membuka pintu perlahan ).

" DIRGA !!!! ( Kata William ).

" WILLIAM !!!, Kenapa bisa kau ada di kediaman Tante Jenie ? ( tanya Dirga sinis ).

" Aku yang seharusnya bertanya !!! Kenapa kau ada di sini ? ( Tanya William dengan wajah Datar ).

" William siapa yang datang, kenapa lama sekali !!! ( teriak Ana ).

" Tentu saja karna Tasya mengundang ku !!! Jawab Dirga

" Ana mengundangmu !!!

" Hei mennnnn sejak kapan kau memanggil Tasya dengan sebutan Ana, sama seperti Adamson !!! ( menepuk pundak William dan berlalu melewati William ).

" Shella....!!! ( Sapa Dirga sambil tersenyum ).

" Uhukkk.. uhkkkkk....uhkkkkk ( Shella tersedak mendengar Suara Dirga ).

" Kenapa kau ada di sini ?? ( Tanya Tasya bingung).

" Kenapa sepupuku bisa datang dan aku pacar mu tidak boleh datang ??? ( tanya Dirga ).

William menatap sinis ke arah ku dan menarik tangan ku kuat.

" Dirga sebaiknya jangan dekati Ana lagi !!! ( Kata William menatap tajam ke arah Dirga ).

" William apa maksudmu ??? ( bingung melihat William seolah sedang menantangnya ).

" Apa apa an Ini, Aku belum memarahi mu karna membawa Shella tanpa pamit !!!" ( Kata Dirga ).

" Aku memang tak ingin memberi tahu mu ataupun Adamson, Aku ingin Ana hidup tanpa kalian Berdua !!! (berbalik badan dan menarik tangan Ana)

" Tunggu !!! Dirga menarik tangan ku kembali !!!

" Pernah kah kau menanyakan apa keinginan Tasya sebenarnya ??? siapa yang dia inginkan ??? ( Tanya Dirga seolah yakin bahwa Tasya pasti ingin bersama nya).

Spontan mendengar pertanyaan Dirga hanya ada satu orang yang langsung terlintas di pikiranku Dan hatiku.

" Adamson.....( gumam ku pelan tapi masih bisa di dengar ke dua orang yang saat ini masih memegang tangan ku).

Entah mengapa aku merindukan sosok Adamson di sampingku.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C26
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login