Sebenarnya Irene dan lainnya melupaka salah satu sahabat mereka, yaitu Celica Arfonia. Karena sebelumnya Celica berada dalam urusan dan menelpon. Celica adalah Profesor berasal dari Alzano Imperial Magic Academy. Sebagai Penyihir yang telah hidup lebih dari 600 tahun tanpa memiliki kekasih dan anak, ia mengadopsi seorang anak dan membuatnya mempelajari Sihir. Anak angkatnya bernama Glenn Radars, dan sekarang anak itu telah menjadi seorang guru di akademinya. Tapi Celica mendapatkan telepon dari pihak sekolah bahwa Glen membuat kekacauan dalam pembelajaran Sihir dan membuat seorang siswa terluka, karena Glenn tidak sengaja melemparkan Sihir pada saat pembelajaran untuk siswa di kelasnya. Celica menjadi suram karena berita ini, dan memutuskan untuk memanggil Glen lewat sihirnya dan membuat kata-kata kutukan untuk nanti.
Setelah itu, Celica pergi ke tempat sahabat-sahabatnya. Dan ketika ia mendengar sebuah suara "Sofy, apakah kamu ingin menjadi *uhuk* Istriku ?" , dia berhenti didepan pintu dan melanjutkan untuk mendengarkannya juga ia membuat sihirnya agar ia tidak terlihat oleh mereka yang didalam, juga ia membuat sihir untuk melihat hal-hal didalam. Dan ketika ia melihat orang yang berbicara ia kaget, karena orang itu masih seorang anak seperti anak umur 15 tahun, tapi dari pengamatannya ia tahu orang itu masih berumur 10 tahun. Jadi dia melanjutkan mendengarkan tentang siapa dia sebenarnya.
Ketika ia mengetahui kebenaran dan seluruh dalam cerita didalam bahwa anak berumur 10 tahun itu sebenarnya Zero yang masih bayi. Dan dia mengetahui bahwa Zero sebenarnya adalah seseorang yang lebih kuat, juga ia melihat 3 istrinya yang datang dan merasa dirinya rendah. Setelah itu ia mendengar sebuah suara membuatnya menggigil karena ia juga melihat siapa yang berbicara dan senyum padanya dibalik tembok.
{"Kenapa kau tidak masuk? Kami telah memperhatikanmu, hanya saja kami membiarkanmu, jadi bagaimana dengan keputusanmu apakah kau menolak atau menerima?"}
Suara itu berasal dari Melanie, dan Melanie membuatnya untuk memutuskan. Dan Celica yang medengar ini dilema, karena ia masih memiliki tujuan, yaitu untuk membuat anak adopsinya menjadi terkendali. Karena anak adopsinya masih dalam perawatan. Melanie melanjutkan untuk memberitahunya tentang apakah ia ingin dibantu atau ingin melanjutkan dulu urusannya, dan nanti masalah ini di pikirkan. Akhirnya Celica menghela nafas lega dan mengangguk mengatakan kepadanya bahwa ia meminta bantuannya, karena ia tidak bisa mendeteksi keanehan pada diri anak adopsinya, Glen.
.
.
Sebulan Kemudian.
Zero sekarang berada dalam sebuah Mansion besar yang ia beli, juga ia bersama Sofya, Kaoruko dan Irene. Juga ia membawa 2 istrinya Liyana dan Melanie bersamanya, agar membuat kedua saudari itu menghangatkan tempat tidurnya. *uhuk* Maksudku membuatkannya makanan, karena kedua saudari itu seorang koki didunianya dan mereka berdua menempati tingkat atas di Kelas Sampingan Chef Goddess. Zero saat ini sedang berpikir sambil dipijat oleh Sofya dipunggungnya dan kepalanya berada di paha Irene, dan untuk kakinya dipijat oleh Kaoruko. Ia merasa seperti berada disurga, karena ketika wanita tesebut adalah karakter yang ia sukai.
Zero sambil merasakan keenakan ia juga memikirkan semua hal-hal yang akan terjadi pada masa mendatang. Juga mengetahui perasaan dilema dari Shuri membuatnya berpikir tentang Akeno yang sekarang masih berumur 6. Untung saja sebelumnya dirumah Sofya ia menempatkan 3 Pasukan Assassintnya untuk menjaga Shuri, Leonora, Celica dan Akame masing-masing. Dan ia akan mendapatkan gambaran dari semua hal yang direkam oleh Assassintnya. Setelah itu, Zero mendengar suara Sistem berada dalam benaknya.
["New Quest!
List Quest :
- Selamatkan Shuri dari kematiannya, dan membuat Akeno tetap selamat agar bisa bertemu Rias Gremory untuk membuatnya menjadi Iblis Reinkarnasi.
* Hadiah : Taman Gantung Babilonia (Grade : SS+)
- Mencari dalang dibalik penyerangan Shuri dan Akeno.
* Hadiah : Gulungan Pendeteksi dan Pencarian (Grade : SSS)
- Bersekolah di Kuoh Academy.
* Hadiah : Mata Uang Tak Terbatas (Grade : S+)
- Menyelamatkan Yasaka dari Pasukan Grigori dan Iblis.
* Hadiah : Bloodline The Ancient Fox of Cloud and Moon (Grade : SSS+)*]
Zero tersenyum gembira. Sofya dan lainnya aneh tentang Zero yang tiba-tibat tersenyum.
Sofya : "Hubby, kenapa kau tersenyum tiba-tiba?"
Zero : "Kalian mau tahu?" mereka mengangguk bersama.
Zero : "Kalau begitu kalian membantu menghangatkan tempat tidurku, karena Liyana dan Melanie tidak bisa tahan lama. *uhuk* *uhuk* Arrgghhh, Sakit tahu!" Zero mendapatkan pukulan dan cubitan berasal dari mereka. Untuk Liyana dan Melanie yang sedang nonton dan mendengarkan Zero berbicara memerah dan menundukkan kepala mereka karena malu.
Sofya, Irene dan Kaoruko yang melihat Liyana dan Melanie memerah dan menunduk, mereka juga memerah karena mereka berpikir bahwa Zero binatang buas ditempat tidur. Tapi mereka memikirkan bagaimana nantinya mereka ditempat tidur bersama Zero, ketika mereka memikirkan ini mereka memerah padam sampai seluruh wajahnya.
Zero : "Jika kalian mau sekarang bisa disini, Arrghghh!?" kesakitan dicubit oleh 3 wanita yang memijatnya.
Liyana : "Bajingan, jangan mengingatkan kami hal-hal yang sering kau lakukan pada kami, kau binatang buas!"
Zero : "Hei! jangan memanggilku binatang buas, saya sebenarnya hanya tak terkalahkan ketika itu menyangkut hubungan intim." dengan berusaha menahan cubitan dari Sofya yang malu-malu dipunggungnya.
Melanie : "Sudah diam kau binatang buas. Lihat nanti kau tidak akan memiliki kami ditempat tidurmu untuk minggu ini!" Liyana juga mengangguk.
Ketika Zero mendengar ini, ia bergidik dan langsung menghilang dari tempatnya dan menuju ketempat Liyana dan Melanie dan membuat mereka berdua berada dipahanya juga memeluk pinggangnya.
Zero : "Hei, istri-istriku yang cantik. Kau tahu bahwa suamimu tidak bisa hidup tanpa meninggalkan bibitku kepada kalian, siapa tahu bahwa besok kalian akan hamil dan memiliki anakku?" sambil kedua tangannya mengarah ke payudara Liyana dan Melanie dan berbicara tanpa tahu malu. Liyana dan Melanie merasakan bahagia dan senang, tapi mereka memutuskan untuk memainkan drama agar membuat Zero merasakan tidak dapat hidup tanpa mereka.
Liyana/Melanie : "Hmph! Kau bajingan, jauhkan tanganmu dari payudaraku!"
Sofya, Irene dan Kaoruko yang melihat ini tercengang dan memerah, karena tindakan berani Zero untuk menggoda payudara Liyana dan Melanie didepan mereka.
Tapi, Zero tidak menyerah dan tanpa tahu malu mulai menurunkan tangannya dan membuat tangannya berada pada celah antara paha mereka dan menuju ke gua rahasia mereka. Liyana dan Melanie memerah dan mengerang dengan lembut.
Zero : "Lihat! Kalian juga menyukainya, karena saya laki-laki yang berpikir `Sekali beraksi, kami akan bersenang-senang bersama`." dan membuat jarinya memasuki celana dalam mereka dan membuat jarinya memainkan klitoris mereka.
Liyana : "Ahhnn.. Ba-bajingan! Kau.. *Mhhnn*.. mempermainkan kami lagi.. *Uhhnnn*"
Melanie : "Su-suami Bajingan *Ahnn*.. tanganmmu *mmhnn*.."
Zero : "Bagaimana kalau kami melanjutkannya sekarang ? Hmm, lil broku sudah ingin memasuki ruang rahasia kalian loh." dengan tangannya masih memainkan klitoris mereka, dan membuat baju dan celana mereka masing-masing menghilang dari diri mereka lewat pikirannya.
Sofya, Irene dan Kaoruko yang melihat ini memerah sampai padam, tapi mereka masih fokus untuk melihat hal apa yang akan dilanjutkan oleh Zero untuk selanjutnya. Dan apa yang membuat mereka terkejut, tambah memerah dan ngeri adalah melihat Naga Zero yang berdiri didepan mereka. Naganya seolah-olah ingin menunjukkan kehebatannya kepada Dunia dan ingin membuat Surga dan seluruh Alam Semesta temaksud mahluk-mahluk didalam Alam Semesta tersebut melihat Naganya yang berdiri. Mereka ngeri karena berpikir apakah itu muat pada diri mereka sendiri, ketika mereka memikirkan ini mereka memerah lagi dan seolah-olah darah akan keluar dari kepala mereka.
Tapi Irene memutuskan untuk menghentikan tindakan Zero dengan berbatuk.
Irene : "*uhuk* Suami, kau haru mengingat kami, oke!?"
Zero yang mendengar ini akhirnya kembali untuk menenangkan pikirannya dan memusatkan semua perhatiannya pada Irene, akhirnya ia berbatuk dan berkata.
Zero : "*uhuk* maaf, saya sebenarnya melupakan kalian, karena seperti yang kalian tahu bahwa kalian tidak menghangatkan tempat tidurku. Jadi bagaimana kalian ingin menghentikanku? Kalian telah melihata lil broku juga loh"
Irene dan lainnya mendengar ini memerah dan menundukkan kepala mereka. Zero yang melihat mereka seperti ini akhirnya tersenyum dan membuat pikirannya untuk memerintahkan sihirnya kepada mereka dan membuat pakaian mereka hilang dan menerbangkan mereka menuju kepada dirinya tepat didepan lututnya dan tersenyum kepada mereka.
Zero : "Sekarang, kalian tidak boleh beralasan lagi, soalnya saya setelah waktu itu dan kalian tinggal bersamaku, saya sudah tidak tahan dan ingin memakan kalian. Hanya saja kalian melarangku untuk memakan kalian, jadi saya sedih tapi masih menyetujui permintaan kalian, loh. Sekarang bagaimana cara kalian untuk menyenangkanku ?" dengan suara serius dengan senyum mesum diwajahnya.
Sofya dan lainnya yang melihat ini memerah dan mengangguk karena mereka malu tidak pernah membuat Zero memakan mereka, dan mereka pada saat ini masih perawan.
Zero yang melihat mereka menyetujui hal ini akhirnya tersenyum gembira.
Zero : "Baiklah kita pergi ke tempat tidurku"
1320 Kata.
Maaf saya masih tidak dapat membuat bab banyak untuk sekaran dan nantinya. Karena pekerjaanku di tempatku sekarang membuatku mengambil semua waktuku untuk santai. Tapi saya akan mencoba untuk merilis 2-3 bab perhari.
*NOTE : *uhuk* jangan menghinaku dari bab ini, karena ini mengharuskanku untuk berpikir 2x lagi