Download App

Chapter 6: BAB 5

Seusai menunaikan ibadah sholat Dzuhur Ayisa dengan cepat-cepat melipat mukenanya dan berlari keluar.

"Ayi.. tungguin!" panggil Fika.

"qw duluan!!" teriak Ayisa.

Ayisa pergi meninggalkan Fika yang masih sibuk melipat mukenanya.

Fika merasa sedikit kesal pada Ayisa, tapi dia tidak bisa marah padanya karena dia mengerti akan sikap dari sahabatnya itu.

Fika dengan cepat juga melipat mukenanya dan mengejar Ayisa yang sudah meninggalkannya.

Tapi langkahnya tiba-tiba berhenti ketika dia melihat Ilyas yang sedang berbincang dengan seorang pria tua.

"kak Ilyas!?" panggil Fika.

"iya ada apa? temanya Ayisa ya??" tanya Ilyas.

"iya kak, kenalin Fika!?"

Fika memperkenalkan dirinya pada Ilyas. Tapi Ilyas merasa sedikit bingung dan heran, kenapa Fika bisa tau namanya.

Ilyas tersenyum melihat Fika yang terlihat polos dengan senyumnya.

"aku Ilyas!

"iya, udah tau kak! Ayisa selalu cerita tentang kakak!" ucap Fika.

Ilyas tersenyum tersipu malu saat Fika mengatakan bahwa Ayisa suka bercerita tentang dirinya pada orang lain.

"dia cerita apa aja?" tanya Ilyas.

"dia cerita kalau Kaka....!"

"Fikaaa!!"

ucapan Fika tiba-tiba berhenti ketika suara nyaring bunyinya berteriak memanggil Fika.

"Ayi!! kenapa??"

"qw kan udah bilang jangan ngomong sama dia!"

Ayisa membisik ditelinga Fika memperingati untuk tidak berbicara ataupun dekat dengan Ilyas.

Ayisa menarik tangan Fika dan membawanya pergi dari Ilyas.

Ilyas tersenyum manis melihat tingkah konyol Ayisa. Entah ada apa dengan gadis itu.

Ayisa dan Fika berjalan didepan sedangan Ilyas berjalan dibelakang mereka.

Sesampainya mereka dirumah Fika tersenyum lebar pada Ilyas yang juga membalas senyuman itu.

Mereka berpisah saat Ayisa dan Fika masuk ke dalam rumah dan disusul lagi oleh Ilyas yang masuk kedalam rumahnya.

Tak lama kemudian ayahnya Fika datang menjemputnya dan Fika pun pulang.

setelah Fika pulang Ayisa tak pernah keluar dari rumah bahkan saat waktu sholat pun dia tidak kunjung keluar.

Ilyas mulai risih dengan keadaan yang saat ini terjadi.

Dia menunggu Ayisa yang tak kunjung datang ke mesjid untuk sholat ashar. Waktu magrib pun Ayisa tak kunjung Keluar sampai waktu isya, Ilyas tak melihatnya sama sekali.

Ayisa telah menunaikan ibadah sholat dirumahnya, dan seusai sholat isya, Ayisa langsung mempersiapkan dirinya untuk tidur karena takut terlambat kesekolah.

Ayisa tidur dengan nyenyak sedangkan Ilyas masih sibuk dengan pekerjaannya dan memikirkan Ayisa.

apa yang Ayisa lakukan saat ini? apakah dia sudah makan? apa dia sudah tidur, ataukah dia sedang sibuk saat ini?.

Itulah yang terlintas difikiran Ilyas. tapi fikirannya itu tidak membuatnya pusing dalam pekerjaannya.

[Jangan lupa VOTE and KOMEN ceritanya!😊🙏]


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C6
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login