Download App
50% Magic Shop -BTS / Chapter 2: sakit

Chapter 2: sakit

Aku menatap pantulan diri di cermin. terlihat begitu menawan dengan kemeja berwarna merah mengkilap dipadukan dengan syal tipis bercorak hitam putih yang diikatkan di leherku. hari ini, aku dan keenam hyungku akan melakukan promosi album terbaru kami, Love Yourself Tear, dengan lagu utamanya, Fake Love.

"Jungkook-ah! sudah siap belum, sebentar lagi giliran kita." kepala Jimin menyembul di balik pintu ruang rias. aku mengangguk dan beranjak menghampirinya. Jimin langsung merangkul pundakku. mengajakku berjalan beriringan hingga sampai di balik panggung.

"Oke. Nanti yang pertama masuk Jungkook, diikuti Hoseok-" penata panggung memberikan arahannya pada kami. tapi aku tidak terlalu mendengarnya. entah kenapa, kepalaku tiba-tiba seperti dihantam palu godam. sakit sekali. pusing, rasanya ingin meledak.

"Mengerti semuanya?" tapi aku harus fokus dengan comeback stage kami. mungkin aku hanya kurang tidur semalam, mengingat kemarin aku latihan sampai larut malam bersama Taehyung hyung. mungkin saja kan?

kemudian, aku masuk panggung pertama. ketika sudah ada di atas panggung, sakit kepalaku hilang begitu melihat cahaya lighstick memenuhi studio. cahayanya berpendar indah, dan teriakan pemiliknya menambah kecantikannya.

aku tersenyum. rasa sakit itu hilang begitu saja. kami langsung bersiap di posisi. dan setelahnya, hatiku serasa melayang saat studio dipenuhi teriakan semangat fans kami.

aku suka itu. sangat menyukainya.

----------

comeback stage kami telah usai. tinggal menunggu pengumuman pemenang. tapi, sakit kepala itu muncul lagi. kali ini lebih menyakitkan. aku pamit ke kamar mandi begitu turun dari panggung. memasuki salah satu bilik dan menguncinya. aku duduk di atas closet, mencengkram kepalaku erat.

"Appo, appo. neomu appo." aku merintih sembari memukul kepalaku dengan tangan. rasanya aku ingin berteriak kencang saat ini, tapi mustahil.

"Appo. eomma. neomu appo." aku semakin gencar memukul kepalaku saat rasa sakitnya tak kunjung hilang. God, tolong. aku masih harus ada di atas panggung setelah ini.

"JUNGKOOK! JEON JUNGKOOK! APA KAU ADA DI DALAM?!" teriakan itu menggelegar di kamar mandi. aku buru-buru merapikan penampilanku -terutama rambutku setelah ku cengkram tadi. aku memukul kepalaku sekali lagi sebelum keluar dari bilik. mataku langsung menangkap sosok Taehyung hyung yang sedang mondar-mandir sambil menggigit ibu jarinya. Taehyung langsung memekik saat melihatku.

"Astaga, Kookie! kau membuat kami panik! kau sedang apa di dalam? kenapa lama sekali ha?" dan Taehyung langsung memburuku dengan pertanyaannya -yang jujur membuat kepalaku tambah sakit.

aku tersenyum. "Aku baru saja selesai, hyung. Kajja, setelah ini pengumuman kan?" aku menarik pergelangan tangannya. bermaksud mengajaknya kembali ke ruang tunggu. tapi Taehyung masih diam tak bergeming.

"Hyung?" aku berbalik, memandangnya heran saat dia justru memegang dahiku.

"Jungkook, kau tak apa?" Taehyung menatapku khawatir. aku menggigit bibir bawah. apa terlalu kelihatan? sepertinya tidak.

"Kau ini kenapa, Hyung? tentu aku baik-baik saja." ucapku lalu tertawa hambar. Taehyung mengernyitkan dahi. "Tidak. tanganmu sangat dingin, Jungkook-ah." Taehyung mengenggam tanganku dengan kedua tangannya.

aku membasahi bibir. "Kan AC-nya dingin, Hyung." balasku mencoba beralibi. Taehyung menatapku dengan mata menyipit. "Jjinja? Neo, jjinja gwaenchana?"

aku mencoba tersenyum. "Hm, nan gwaenchan-" belum genap kalimatku, rasa sakit itu justru semakin menjadi. membuatku reflek menjambak rambutku sendiri yang sudah sempat kurapikan tadi.

"Jungkook!" Taehyung memekik panik. dia berusaha menghentikanku yang mulai memukul kepalaku, lagi. "Astaga, Jungkook! apa yang terjadi?" Taehyung cemas sekali. melihatku mengerang sakit semakin membuatnya panik.

"Ayo, kubantu berjalan. kita harus kembali le ruang tunggu dan meminta manager untuk mengantarmu ke dokter." Taehyung menyelipkan lengannya di lenganku. membopongku berjalan ke ruang tunggu. tapi langkahku rasanya berat sekali. baru saja selangkah berjalan, aku merasa tubuhku ringan.

"Jeon Jungkook!" dan pekikan Taehyung menjadi hal terakhir yang kuingat sebelum semuanya menjadi gelap.


CREATORS' THOUGHTS
syugarD syugarD

pencet bintangnya ya, gratis kok. ga sesusah dinotice Suga juga. oke? >.<

Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login