Download App

Chapter 3: semesta mengutuk

Suasana dimalam itu begitu mencekam, kabut tak kunjung hilang aroma angin disekitar berbau tak sedap, langit gelap masih menangis dengan harunya. hanya kesunyian yang akan menjadi saksi betapa mengerikan nya pertempuran mereka berdua.

Mereka masih saling berhadapan, tanpa basa basi pria itu langsung bergerak cepat menghantamkan serangan nya, sembari terus menanyai wanita yang mengerikan tersebut. "woi wanita yang mengerikan, kenapa tiba tiba kau muncul dari dalam tanah, itu cara yang sungguh menjijikan?!" ujarnya dengan tatapan serius.

Sedang zaliz sendiri langsung memblock serangan serangan tersebut juga terus menjawab pertanyaan sang pria yang menjadi lawan nya itu. "Hiahahahaha. aku sungguh menyukai pria kuat sepertimu, kelihatan nya kau tertarik denganku, kemarilah serang aku dengan seluruh kekuatan penuh mu. hiahahahaha" teriaknya dengan tawa yang mengerikan.

Suasana disana pun semakin memanas, pertempuran sengit tak bisa terelakan lagi suara gemuruh ledakan semakin menjadi jadi.

Sang pria terus menyerang dengan seluruh kekuatanya, terus menebaskan pedangnya kearah wanita yang mengerikan tersebut.. namun wanita itu terus melakukan perlawanan dengan sengit. "sebenarnya apa tujuan mu datang kesini? apa kau yang melakukan semua ini pada warga desa ENDERT?!" sambungnya dengan penuh amarah.

"Hiahahaha, entahlah siapa yang tau, lebih tepatnya siapa yang peduli dengan orang orang desa lemah itu, mereka hanya layak hidup untuk dijadikan tumbal keabadianku. hihahahaha!!" jawabnya dengan senyum menyeringai.

Zaliz sang pembawa wabah ia selalu menyebarkan virus mematikan, dan membuat korbanya menderita sebelum membunuhnya, untuk dijadikan tumbal keabadian hidupnya. "mereka hanya sampah tak berguna, mereka semua memang pantas mati, hiahaha. hidup mereka tak lebih dari seekor serangga. ujarnya penuh nafsu membunuh.

Pria itu pun terus menyerang dengan cepat, namun lagi lagi wanita itu juga terus membalas semua serangan tersebut. "oh jadi begitu rupanya, menurutmu mereka hanya sampah tak berguna ya?, pantas saja wajah dan selera mu sama buruknya." sambungnya dengan tatapan serius.

"hiahahaha.. apa peduli mu. kau dan mereka sama sama tak berguna." balasnya..

Pertempuran dimalam itu masih berlangsung dengan sangat dahsyat nya, darat udara dan seluruh alam tak terkecuali lautan serta malam disana juga mengutuk sang wabah zaliz.

Sang pria terus menyerang, sembari terus mencari informasi dari wanita tersebut, " kenapa kau mengincar desa ini? kau tau aku sangat benci mahluk sepertimu. death end!!" kemudian ia langsung melesat menghantam kan pukulan keras yang dilapisi api hitam ditanganya. yang sanggup membuat lubang besar didaratan. Bam!!! suara keras pukulanya menghantam wanita tersebut.

Disisi lain zaliz sendiri menerima serangan tersebut namun tak terjadi apa apa pada tubuhnya, "huahaha, hebat sekali pukulan mu itu sayang, kalau saja aku tidak menghindari nya kira kira apa yang akan terjadi padaku ya? hiahahaha." ujarnya sembari tersenyum dengan sangatbengis.

Sedangkan pria itu yang jelas jelas melihat pukulanya mengenai tubuh wanita tersebut heran karena tak terjadi apa apa padanya, ia terus bertanya tanya dalam hatinya. "aku yakin pukulan ku tepat mengenainya. cih dia menerima pukulanku dengan telak, tapi kenapa tak terjadi apapun, sial wanita ini kuat, aku harus tetap waspada." ujarnya dengan tatapan srius."woi wanita jahanam, mau sampai kapan kau akan tertawa seperti itu, tertawa mu jelek tau, dasar bangsat." sambung nya pasang muka kesel.

"hum..Mulutmu kasar sekali sayang, terlebih untuk orang kuat sepertimu, tapi aku telah memaafkan mu karena sudah kuputus kan kau akan ku jadikan budak ku yang setia hihaha." teriak nya sembari terus tertawa.

Diwaktu yang sama pria tersebut terus fokus pada wanita itu kenapa serangan nya tak berpengaruh sama sekali padanya, kemudian mencari celah untuk menyerang.

Sedangkan zaliz yang tak begitu jauh dihadapan sang pria terus menatap penuh nafsu sembari terus memainkan kuku kukunya yang sangan tajam. "Jangan pasang muka bodoh dung sayang, tenanglah karena sebentar lagi kau akan menjdi budak ku yang paling manis, berbahagia lah haha!!"

"Siapa yang sudi cih sialan." ujar sang pria.

Kemudian dengan sangat cepat zaliz pun mulai menyerang dengan kekuatan aneh nya, dimana ia membuat area sekitar menjdi gelap gulita, hitam pekat dan berbau tidak sedap. "DEATH ROOM" yang embawa korbanya kedalam ruang hampa, yang gelap dipenuhi tumpukan mayat yang sudah membusuk. "hiahahaha matilah kau didalam sana, sampai detik ini tak ada seorang pun yang mampu bertahan didalam DEATH ROOM miliku. hiahaha!!" teriaknya dengan sangat mengerikan.

Pria itu pun sangat terkejut ketika semua yang ia lihat menjadi sangat gelap. namun ia menyadari bahwa ia telah berada dalam kekuatan wanita buruk rupa tersebut. sang pria terus mencoba tenang dan tetap dfokus dengan apa yang ada disekitarnya. "cih gelap sekali disini, terlebih bau busuk apa ini, baunya sangat menyengat, dingin dan pengap sebenarnya tempat apa ini? ha. kalau begitu aku hanya tinggal menghancurkan tempat

busuk ini saja kan."

Kemudian pria itu pun segera menebaskan pedang nya kesegala arah."SHADOW OF SORROW +DEATH END" tak lama kemudian terdengar suara menggelegar memenuhi tempat itu. BUM!! suara gemuruh hantaman kekuatan pria tersebut, yang mengakibatkan ruangan disana berguncang hebat bersama mayat mayat yang berhamburan berserakan dilantai yang basah digenangi oleh darah. namun disini ia belum menyadari tentang mayat mayat tersebut. ia Terus menyerang ruangan itu berkali kali namun sama sekali tak menggoresnya. "sial keras sekali dinding busuk ini," ujarnya.

Disaat yang sama suara riuh dari zaliz dengan tawa nya yang mengerikan berdengung memenuhi diseluruh ruangan death room milik nya. "Hiahaha, matilah dan jadilah budaku yang setia" ujarnya.

Namun tak sampai disana kemudian ia pun mulai membisikan bisikan kemunafikan nya. "bangun dan bangkitlah wahai budak budaku yang setia, ambil tubuh pria itu untuku hisap darahnya lalu bawa jiwanya padaku habisi dia hiahahaha!!" teriaknya dengan sangat mengerikan.

Disini lah sang pria sangat terkejut bukan kepalang, ia melihat bangkai mayat mayat manusia dari berbagai umur, ras dan suku kemudia mereka mulai bergerak lalu merangkak menuju kearah nya, "Hah!mungkin kah dia yang membangkitkan mayat mayat itu, ini mustahil tak ada manusia yang bisa membangkitkan orang mati. keparat kau jalang, kemarilah dan lawan aku jangan libatkan mayat mayat ini, yang harusnya mereka semua sudah tenang dialam nya." teriaknya penuh amarah.

Kemudia ia segera memfokus kan kekuatan dikakinya bertujuan melesat untuk menghancurkan dinding hitam dibagian atas, dan ia pun mulai menghantamnya. "shut down + death end." BUM!! BRAK!! suara benda keras menghantam dinding bagian atas tersebut. "cih kenapa keras sekali dinding sialan ini." ujarnya sembari terus menghantam kan pukulanya.

"lakukan sesukamu hiahahahaha. semua usahamu akan sia sia hiahahaha." sambungnya dengan wajah penuh benci dengan senyum bengis diwajahnya.

Sedangkan sang pria tetap terus berusaha menghancurkan ruangan tersebut. "persetan dengan tempat busuk ini, aku akan segera keluar dari tmpat ini, dan membunuh mu jalang. Metalic blade!!" Adalah tebasan pedang yang memiliki unsur menghilang kan kekai atau penghalang..

Sedangkan pria itu terus berteriak mengutuk wanita buruk rupa tersebut. "Terkutuk kau wanita buruk rupa, rasakan ini Metalic blade." BAM!! Suara keras seolah berhantaman dengan besi yang tebal dan padat. BUM!!

Berkali kali pria itu menggunakan serangan yang sama, kemudian ruangan hitam tersebut mulai goyah dan retak. sedangkan metalic blade sendiri hanya bisa digunakan sebanyak lima kali saja dalam pertempuran, disini ia sudah menggunakanya sebanyak empat kali karena teknik pedang ini membutuhkan stamina yang sangat besar.

Untuk zaliz sendiri ia hanya tertawa sembari terus bersembunyi diantara kegelapan disana, "Hiahah, boleh juga kau manusia hina, tidak terlalu buruk kau memang pantas menjadi budak ku, berusaha lah lebih keras lagi hiahahaha." jawabnya dengan santai.

"Sekarang rasakan lah ini manusia rendah BLACK NIGHT." dimana ia kembali merubah malam menjadi hitam pekat, lalu merubah benda disekitar menjdi senjatanya, batu yang menjadi pedang atau debu dan pasir menjadi pisau atau tombak. "nah sekarang cobalah untuk tidak mati sayang. hiahahaha."

Disaat yang sama didalam death room, ditambah black night yang sudah memenuhinya dengan ratusan hujan senjata milik zaliz. sang pria pun tak sempat menghela nafasnya, ditambah posisinya sekarang tepat berada diantara mayat hidup yang siap membunuh nya dengan nafsu membabi buta.

"Hah, bajingan busuk yang mengguna

kan mayat hidup sebagai tameng nya sungguh

luar biasa kau sebagai pengecut." teriak nya dengan tatapan tajam.

Zaliz pun tak mempedulikan ucapan itu dan langsung menyerang. "black night. sekarang matilah dengan tenang sayang. hiahaha." sambungnya dengan terus tertawa.

Kemudian dengan cepat hujan ratusan senjata mulai menghujani sang pria berserta mayat mayat hidup tersebut slezz!! Bam!!

Ditengah tengah Keadaan yang sangat tidak

menguntungkan itu dimana diseluruh ruangan dipenuhi ancaman mayat hidup dan senjata BLACK NIGHT (hujan ribuan senjata.) sekilas terlintas dibenak nya, ada yang harus ia lindungi walau harus mempertaruh kan nyawanya.

"luci. kau harus tetap hidup. karena aku ingin

melihatmu tumbuh menjadi wanita dewasa yang kuat. ujarnya penuh senyum.

didalam hatinya ia terus mengingat luci, lihatlah pria tua ini luci, manusia yang telah banyak menghabisi iblis. dan sekali lagi akanku habisi iblis ini untukmu." sambungnya tersenyum kecil.

Zaliz pun langsung menyerang pria tersebut. "hiahaha. mati lah dalam penyesalan

pria bodoh ku sayang hiahahaha. "teriaknya dengan senyum bengis.

Dengan penuh konsentrasi ia pun menunjukan seluruh kekuatan nya. "api hitam amukan garavitasi." teriaknya. (kekuatan api hitam yang menyatu dengan gravitasi pemberat, diarena pertarungan sepenuhnya dalam tekanan gravitasi pemberat dibalut api hitam miliknya, kemudian mayat mayat tersebut dan hujan senjata BLACK NIGHT. tertekan oleh gravitasi tersebut lalu hangus terbakar oleh api hitam itu, tak lama setelah itu deat room pun mulai retak dan hancur.

"hancurlah ruangan penghalang sialan!!" teriaknya. seketika ruangan itupun hancur dan lenyap, kemudian pria tersebut bebas dari ruangan yang mengurung nya. lalu ia melihat sekitar yang sudah kembali normal. "baguslah ini terasa lebih baik." ujarnya.

Disatu sisi zaliz yang tak terima melihat kekuatan nya dihancurkan pun semakin murka. "Terkutuk kau manusia rendah." ia terus berteriak penuh amarah, "bangsat mahluk rendah sepertimu tidak mungkin bisa menghancurkan death room ku huaa."

Kemudian keduanya kembali saling serang dengan kekuatan penuh masing masing, beradu lah kedua senjata mereka "katana" dan "sabit" dan terjadi lah kehancuran diarea tersebut.

"SHADOW OF SORROW. tebasan pedang berselimut api hitam." teriak sang pria sembari maju menyerang.

"terimalah ini manuasia tolol. racun kematian BLACK POISON." zaliz pun juga maju menyerang..

Keduanya terus membalas serangan dengan sangat dahsyatnya. BAM!! BUM!! suara keras ledakan terdengar sangat jelas.

Sang pria terus menyerang secara bertubi tubi sembari terus menanyai wanita tersebut. "hai nona yang buruk rupa sepertinya kau sudah sangat kelelahan hahaha." ujarnya dengan terus meningkatkan pertahanan dan kekuatanya.

"hiahaha begitu pun denganmu manusia bodoh, sepertinya hidupmu takan lama lagi hiahaha!" balasnya dengan terus menyerang pria tersebut.

Setelah itu karna pertarungan semakin panas dan mereka berdua sudah menghancur kan separuh hutan yang berada dipinggiran desa ENDERT. kemudian Mereka berdua berniat segera mengakhiri pertempuran tersebut.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C3
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login