Chapter 1: Prolog
Kianna tahu. Dengan pindah dari kota lamanya tidak menjamin hidupnya akan berakhir damai. Semua masih tetap sama. Para perempuan masih memandangnya dengan tatapan iri, lalu para lelaki akan menatapnya penuh ketertarikan. Ia sadar dia terlalu mengharapkan akhir yang tenang sedangkan kedamaian itu tidak pernah berpihak padanya.
***
Kianna melangkahkan kaki jenjangnya keluar mini market. Malam ini dia baru saja membeli segala perlengkapan untuk ospek besok. Untungnya tidak terlalu sulit di cari.
Mata cantiknya memandang sekitar. Tidak sedikit para lelaki yang melihatnya memandang penuh kagum sampai melupakan sosok kekasih di samping mereka yang kini tengah menatapnya sinis.
Tidak ingin menambah masalah di kota barunya, Kianna melangkah meninggalkan mini market dengan langkah sedikit terburu buru.
Besok. Ya, besok adalah awal barunya memulai kehidupan di kota kembang ini.
Semoga semua berjalan dengan baik,
Do'anya dalam hati.
Weekly Power Status
-- Power
Ranking 
-- Power
stone