Download App

Chapter 2: Takut

Gita mencoba mempercepat lariannya, namun pria itu begitu mudah mengejarnya.

langkah nya hanya terpaut beberapa langka darinya, nafasnya mulai terengah-engah ia mulai merasakan lemas pada tubuhnya karena aktivitas yang padat di hari ini, namun pelarian ini juga semakin membuat badannya berkerja ekstra.

" hey hey berhenti... aku capekk mengejarmu !!!" teriak pria di belakangnya.

Gita yang tadi fokus, mulai goyah langkahnya. " aku tidak menyuruhmu mengejar ku bodohhhh!! " teriak Gita terengah-engah.

perlahan langkah pria itu tepat menghampiri belakang Gita, ia menarik tas ransel yang Gita gunakan.

" dasar gadis bodoh, kau lari seperti siputttt!!! menyusahkan saja.."

Gita mulai panik, ia berbalik dan mendorong pria di belakangnya itu dengan spontan.

tangan pria itu terlepas dari ranselnya, ia mulai berlari lagi namun baru beberapa langkah badannya terhuyung ke depan.

Brakkkkkkggh

" ahhhghh"

Gita tersungkur di aspal jalanan sepi ini, ternyata ada batu yang cukup besar yang mengahalangi jalannya. tidak berapa lama pria itu mengulurkan tangannya untuk membantunya berdiri .

" sudah aku bilang, jangan lariii... masih aja lari, kau itu harus patuh pada ku !!!"

Gita yang meringis kesakitan di buat heran dengan tingkah gila pria di hadapannya. " dasarrr gilaaa, kau pikir kau siapa? hah? menyuruhku patuh? " Gita perlahan mencoba bangkit dengan sendiri.

pria di depannya kini hanya diam dan menatap wajahnya .

" kau kau jangan macam-macam ya, aku bisa berteriak kencang !!!" ucap Gita terbata-bata melihat sosok pria di depannya menatapnya intens.

" kau .. cantik juga, coba deh kain jilbab mu kau buka... aku yakin kau pasti terlihat sangat menggoda..." ucap pria itu sembari tersenyum licik.

Gita yang sudah bangkit perlahan mundur, kini ia merasakan sakit di sekujur tubuhnya.

" Anda jangan kurang ajar ya, mundur kau kalau kau mau aman !!" ancam Gita untuk menakuti.

" ohooohhh aku takuttt..." jawabnya sembari terbahak..

langka pria itu semakin mendekat, Gita diam-diam menyiapkan sesuatu yang akan membuat pria itu menyesal.

BUGhhhhhhhh

"arghhhhhh"

BAKKKKhhgg

"arghhhhhh brengsek !!"

tepat di langkah ke tiga lelaki itu mendekati Gita, Gita melayangkan tendangan up chagi dan duyu chaginya.

setelah melihat pria di depannya merasa kesakitan di area vital dan perutnya, Gita langsung berlari kencang menuju kos nya yang sudah tidak jauh lagi . hanya 3 rumah dari tempat kejadian.

sesampainya di depan gerbang, tangannya semakin bergetar memegang kunci untuk membuka pintu. berkali-kali kunci itu terjatuh dan tak berhasil ia putar.

" ya Allah tolong ya Allah..." suaranya pun mulai gemeteran, sudut matanya mengeluarkan cairan bening.

di lihatnya dari jauh, pria itu masih terhempas di tanah. di sisi lain ia takut pria itu mati akan ulahnya, tapi di sisi lain ia juga sangat ketakutan akan apa yang terjadi pada dirinya.

*****

keesokan hari

badan nya terasa sangat remuk dan sulit di gerakan. perlahan Gita menggulingkan badannya ke kanan dan ke kiri untuk merenggangkan ototnya, ia mencoba untuk bangkit walau matanya masih terasa sangat lelah. waktu sudah menunjukan jam 5 pagi yang berarti dia sedikit telat menunaikan solat subuh nya.

tak lama setelah selesai melaksanakan solat subuh, suara ricuh terdengar dari luar kosan.

teriakan orang yang membuat seisi kosan panik, membuat Gita akhirnya keluar dari kamarnya dengan tangan yang memegang pinggulnya yang terasa nyeri.

" ada apa kak? ramai sekali?" tanya nya pada wanita di kamar sebelah yang bernama tari.

" itu git , katanya ada mayat di depan kos mawar..."

" hah mayat? cewek cowok?" tanya Gita belum sadar.

" Cowokkk git, aku keluar dulu ya mau liat"

" oh okey" jawab Gita santai.

Gita mulai melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar, ia baru saja mendarakan tubuhnya pada ranjang kecil di kamarnya.

" mati? di depan kos mawar ? cowok?" ucapnya.

" cowokkk? "

" mati?"

" kenapa yak? begal kali? " tanyanya pada diri sendiri.

Gita mulai merebahkan diri, baru beberapa detik ia mulai tersadar apa yang di maksudkan oleh kak tari.

" Allahuakbar... cowok itu mati???" ucapnya kaget .

" ya Allah? cowok itu seriusan mati? tadi malam .. tadi malam pas banget di depan kos mawar bukan ya?" tanyanya pada diri sendiri lagi.

" kalo bener dia, gi gi mana?" ucapnya lagi .

badannya mulai gemeteran lagi, rasa takut menusuk kembali ke dalam dirinya. baru sebentar ia merasakan nafas yang lega, tapi kini ia sudah di buat sesak lagi oleh orang yang ia tidak kenal itu.


Load failed, please RETRY

New chapter is coming soon Write a review

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login