Download App
23.07% Second Life!

Chapter 3: Bab 3 : New Challenger 1

Erantyl adalah dunia pengampunan yang diciptakan untuk makhluk ciptaannya yang ingin bertobat setelah menghadapi Ajalnya.

Tak hanya Manusia, Jin dan Elf pun diberi kesempatan untuk bertobat didalamnya. Mereka harus menjalin kehidupan bersama dan menjaga perdamaian dunia.

Arthetius, adalah Ibu Kota Erantyl bagian Barat. Dan di Pimpin oleh bangsa manusia. Sedangkan Myranyr, Ibu Kota Erantyl bagian Tengah yang dipimpin bangsa Jin. Dan Alqh, adalah Ibu Kota Erantyl Timur yang di pimpin Elf. Semuanya saling menjalin hubungan baik satu sama lain, tanpa kecuali. Hingga muncullah sekte kegelapan yang ingin menguasai Erantyl, yang tidak lain dipimpin oleh Raja Iblis, Ifrit. Dia adalah penghancur seluruh dunia baik Bumi maupun Erantyl. Dan kini pergerakan sekte mereka mulai berkembang pesat dan siap mengguncang Erantyl.

***

Setelah memilih kehidupan kedua, Rey turun di Hutan Barat Erantyl. Ia terus berlari kearah barat mengikuti jalan yang biasa dilewati orang-orang.

Ia berlari tanpa henti hingga akhirnya dia melihat tembok besar yang ia duga adalah sebuah kerajaan. Dengan wajah tersenyum dia melanjutkan perjalanannya menuju Artetius.

Setelah sampai di ibu kota, Rey dikawal Royal Guard menuju Guid House untuk mendaftarkan namanya sebagai petualang.

Ya, Guild adalah tempat para petualang dan bekerja untuk memajukan perekonomian Kota dengan cara berburu dan mengumpulkan barang yang dibutuhkan penduduk kota.

Rey pergi memasuki Guild House sendiri setelah mengucapkan terima kasih kepada Royal Guard itu.

"Benar-benar mirip dunia Game." ujar Rey saat masuk kedalam GH, ia memandang para petualang yang sedang berbincang dan minum bir. Hei, tenang dunia ini adalah sedikit gambaran tentang surga, termasuk bir yang tidak memabukan yang ada disurga nanti.

"Woah..." Rey melihat keatas dan sepanjang mata memandang ia melihat petualang dengan kostum dan jirah. Tak hanya manusia, disana juga terdapat sua ras lainnya. Rey pun berjalan mendekati Pelayan yang ada disana untuk mencari informasi tentang cara dia bergabung.

"Untuk biaya pendaftarannya 5 keping emas..." ujar Maid dibagian administrasi.

"Eh, anu... Apakah itu bisa dicicil?" tanya Rey dengan sedikit malu.

"Maaf, kita tidak menerima hutang." Jawab Maid Administrasi itu.

Kemudian salah seorang petualang berteriak.

"Hei lihat, kita kedatangan gembel yang ingin bergabung menjadi bagian GH." kata petualang yang berada di lantai dua.

"Hahaha" semua orang menertawaka Rey, dan Rey pun merasa malu karena sudah datang dengan modal nekat.

"Ah, anu... Kalau begitu permisi." Rey pun segera pergi karena merasa dirinya telah dipermalukan, lalu tiba-tiba ada salah seorang cewe cantik yang menahannya.

"Hei tunggu..." Kata petualang cewe itu.

"Eh, ada apa?" Jawab Rey sambil menahan malu dia pun tidak berani menatap mata cewe tersebut.

"Aku akan membantumu mendaftar di Guild, tapi dengan syarat..." katanya sambil berjalan mendekati Rey.

"Syarat?" tanya Rey, yang merasa serba salah antara harus pergi atau tetap berada ditempat yang sedang menertawakannya.

"Ya, kamu harus menghajar orang yang sudah menertawakanmu itu." Lanjut cewe itu sambil menunjukan jari telunjuknya kearah pria yang telah menertawakannya.

"Ah, sepertinya itu mustahil. A-aku tidak mungkin mengalahkannya." Rey kebingungan dan serba salah antara takut dikalahkan dan ingin membalikan keadaan.

"Aku percaya kamu adalah orang hebat, lagi pula dia hanya amatir disini." kata cewe itu mensupport Rey.

"Hey, Ras rendahan. Turun sini kalo kau merasa lebih baik dari orang ini." Teriak cewe itu.

"Hahaha... Ras rendahan? Kau tidak salah berkata?" jawab dia dengan angkuh, seolah dirinya yang paling kuat.

"Akan ku tunjukan kerasnya kehidupan petualang pada gembel ini." pria ini pun lompat dari lantai dua.

Blam...

Getarannya sampai membuat beberapa orang hampir tersungkur.

"Sepertinya orang ini benar-benar tangguh." ujar Rey dalam hati.

"Kenpa? Kau sudah merasa takut dengan kemampuanku? Itu belum apa-apa gembel." Lagi-lagi pria ini berlaga sombong.

"Baiklah, ini rulenya." kata cewe itu.

"Pertarungan hanya boleh menggunakan spell non-magic, dan tidak boleh menggunakan senjata." Lanjutnya. Sambil menjelaskan secara detil peraturan PVP pada Rey.

"... Dan yang kalah wajib membayar sepuluh keping emas."

"Eh... Tapi aku tidak memiliki sebanyak itu." potong Rey saat mendengar total taruhannya.

"Tenang aku yang akan membayarnya." jawab cewe itu.

"Baiklah apa keduanya sudah siap?" tanya cewe itu.

"Hahaha... Tanyakan saja pada gembel ini. Apakah dia siap mati di tempat ini." dia menjawab dengan sombong dan angkuh.

"Baiklah aku siap dengan segala resiko."

jawab Rey dan memasang kuda-kuda.

"Baiklah kalau begitu pertarungannya..." suasana menjadi menarik bahkan para petualang tertuju pada PVP ini.

"Mulai!" teriak cewe ini dengan tegas.

"Hyaaa..." pria sombong itu berlari kearah Rey.

***

Rey bersiap menahan serangan dari pria sombong itu. Dia sengaja melakukan pertahanan untuk mengetahui teknik yang digunakan didunia ini.

Pria sombong itu berlari dan mencoba memukul Rey dengan tangan kanannya. Dan dengan mudah Rey menghindarinya dengan melakukan dua step kekanan dan menepis tangan pria itu dengan tangan kirinya keluar.

"Apa..." kata Pria sombong itu terkejut saat melihat serangannya dihindari begitu saja.

"Sudah kuduga, pria ini pasti tidak salah lagi." kata cewe yang menjadi wasit ini dalam hati.

"Rasakan ini..." dari posisi sebelumnya dia melakukan Dash kekiri mencoba mendorong Rey dengan bahunya.

"Yang ini mustahil aku hindari!" Rey bersiap menerima serangan lawannya.

"Spell : Iron Skin" teriak Pria itu mengaktifkan sihir pertahanan.

"A-apa!" Rey terkejut saat melihat tubuh lawannya bersinar sesaat lawannya mengaktifkan spellnya. Dan dengan pasrah dia menerima serangan itu dan membuatnya terpental sejauh lima meter.

"Rggh..." Rey menahan sakitnya mencoba bangkit.

"Spell : Iron Puch" pria itu mengaktifkan sihirnya lagi. Dan kali ini dibagian tangannya.

Rey mencoba berdiri tegak setelah menerima serangan yang kuat tadi, sambil mengusap darah yang keluar dari mulutnya dia berkata dalam hati.

"Jadi begitu, dia mengaktifkan spell lagi."

"Spell : True Evade" Rey mencoba meniru yang dilakukan lawannya dengan suara kecil seperti komat kamit.

Pria itu kembali berlari dan mencoba memukul Rey dengan tangan yang sudah diberi sihir. Tapi serangan itu dengan mudah di hindari oleh Rey, hingga Pria itu memukul tembok hingga hancur.

"Apa..." pria itu terkejut saat serangannya dihindari dengan sangat mudah.

"Wooaaahhh..." semua orang berteriak menyaksikan kemampuan gembel itu.

"Majulah!!!" Rey berteriak dengan nada menantang agar Pria sombong itu semakin terpancing.

Pertarungan ini sepertinya mulai sengit dan Rey, sepertinya sudah beradaptasi dengan dunia baru ini mungkin akan lebih menarik lagi pertarungannya setelah ini.

***


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C3
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login