Download App

Chapter 65: Cinta Yang Buruk

Ini adalah pagi pertama Nica di rumah Devanddra, Nica tidak mendengar apa-apa bahkan suara langkah kakipun tidak terdengar dari dalam kamarnya, dia lalu bangun dan membuka jendela, terlihat rumput yang masih basah oleh embun pagi, segarnya angin pagi masuk di dalam kamar Nica, selama dia pindah di apartemen Nicollas dia belum melihat dan merasakan segarnya udara pagi, hanya suara bising kendaraan dan angin debu yang dia rasakan di kota yang sangat padat dan macet seperti jakarta ini, tapi kali ini Nica mendapatkan pemandangan yang berbeda, dia menghirup dalam-dalam udara segar dan memejamkan mata untuk mengembalikan jiwanya yang sudah terlalu lelah dengan semua ini, namun satu pemandangan terlihat di depan matanya. Dia melihat seorang Wanita dengan pakaian olahraga sangat minim sedang duduk di kursi taman dengan keringat yang masih bercucuran di wajahnya, sepertinya wanita itu selelsai dengan olahraga pagi, wanita itu seketika melihat ke arah Nica dan melotot seakan Nica itu adalah hantu di pagi hari, ketika wanita itu masih duduk datanglah beberapa peangawal yang memintanya pergi dan menjauh dari tempat dia sekarang duduk, namun wanita itu menolak bahkan memukul juga melontarkan kata-kata makian pada mereka, tapi mereka tidak melakakukan apapun hanya terus memaksa wanita itu agar menjauh dari situ, wanita itu memberontak dan memanggil nama Devanddra, seketika suara tembakan terdengar dari arah lain dan itu membuat sang wanita terdiam dan menuruti perintah pengawal tersebut, dengan menjauhkan pengawal itu darinya dia berjalan sendiri dengan cepat dari tempat itu, lalu menghilang dari pandangan Nica saat mereka semua berjalan masuk ke arah pagar dari sisi lain tempat itu.....

Tentu Nica tidak pernah ingin tahu urusan orang lain, ketika dia melihat itu semua Nica tidak memiliki pikiran apapun, bahkan jika dia memiliki rasa penasaran itu akan dia abaikan karena itu tidak penting dan bukan urusanya di sini, dia hanya memiliki satu tugas disini, yaitu menjaga, merawat, dan mengobati Ellia yang paling utama sekarang, hal-hal seperti itu tidaklah penting sekarang, bahkan dia tidak memikirkan dirinya sendiri, apalagi penampilan dan gaya, tidak ada hal itu di pikiran Nica sekarang, namun yang membuat dia senang adalah suara sebuah tembakan senjata, itu yang membuat paginya itu berbeda, entah kenapa suara tembakan membuat jantung Nica merasa tertantang, dan semangat jika untuk orang lain terutama wanita itu adalah hal yang menakutkan.....

"aneh-aneh saja, semoga tidak ada hubungannya dengan Ellia"gumam Nica, dia lalu memalingkan dirinya dan pergi ke kamar mandi...

Ketika Nica sedang mandi, seseorang mengetuk pintu dan memanggil namanya, hingga membuat Nica dengan cepat mengakhiri mandinya, karena dia buru-buru dia tidak sempat mengeringkan rambut, dia lalu menyambar pakaian dan memakainya seperti kilat, Nica tidak mementingkan penampilan sekarang, Nica lalu kaluar dengan apa yang dia kenakan sekarang, kaos celana jeans selutut, sandal rumah, dan rambut yang basah terusai begitu saja....

"ada apa, apa ada sesuatu yang terjadi" tanya Nica karena pelayan itu memanggil juga mengtuk pintu kamarnya tanpa henti!!!!

"dokter, segera datang Nona kecil" jawab pelayan itu dengan gugup

"tuhan, apa yang terjadi. Ayo ayo kita harus cepat" Nica lalu berlalri menuju kamar Ellia bersama sang pelayan itu

Pintu kamar Ellia sudah terbuka, tidak ada Devanddra disana, yang Nica lihat adalah Arion yang berusaha memanggil Ellia, yang membuat Nica kaget adalah ketika melihat kondisi Ellia, Ellia berada di bawah ranjangnya dengan menangis, merintih, gemetar, dan menolak siapapun, Arion mencoba membujuk Ellia hingga dia tengkurap di lantai demi meraih Ellia yang berada di bawah sana...

Melihat itu, Nica teringat dengan pertemuan pertama kali mereka di taman hiburan, ketika itu juga Nica menemukan Ellia di semak-semak dengan kondisi yang sama, dan lebuh buruk karena sudah banyak gigitan serangga, juga luka goresan karena semak-semak dan ranting, beberapa pembantu sudah takut juga gemetar karena ketakutan sekarang, Arion juga terus membujuk Ellia untuk keluar namun anak itu tidak bergeming....

"kalian cepat bantu saya" teriak Arion

Nica lalu cepat mendekat dia ikut tengkurap, dengan melihat Ellia dia melihat wajah Ellia yang sudah pucat dan aiar mata yang membasahi wajah malaikatnya itu...

"tuan tolong keluarlah, tolong tutup jendela itu juga" ucap Nica, dia mengerti sekarang kenapa Ellia seperti ini, ini pasti karena Ellia takut akan sesuatu dan bersembunyi dari hal yang membuat anak itu takut, namun apa yang membuat Ellia takut itulah yang Nica tidak tahu..

Arion:''tutup jendelanya, kalian dengar"

Nica:" bisakah tinggalkan saya dan Ellia"

Arion:"Dokter Anda yakin bisa"

Nica:"iya, saya yakin"

Arion:"baiklah, ayo kita semua keluar"

Mengikuti perintah Nica, Arion dan yang lainnya keluar dari kamar Ellia, namun Arion tidak begitu saja percaya pada Nica dia tetap berjaga di balik pintu dan berusaha mendengarkan apa yang terjadi di dalam karena hanya Nica dan Ellia sekarang....

"sayang, ini aku Dokter Nica, tidak ada siapapun sekarang, jangan takut anak cantik, aku akan selalu ada di sini"

Nica sudah mebujuk dengan kata-kata, tapi Ellia masih tidak bergeming, Nica tidak bisa memaksa atau juga menarik tubuh anak itu karena bisa jadi hal itu akan membuat tubuh nya terluka atau membuat lebih buruk lagi, jadi Nica masuk lebih jauh lagi ke dalam kolong dengan posisi merangkak di lantai.....karena tubuh Nica kurus dia kini sudah meraih tubuh mungil anak itu, dengan kedua tangan Nica memegangi tangan juga kaki Ellia yang gemetar, dengan lemah lebut Nica mencoba lagi membujuk Ellia...

"sayangku, jangan takut, aku disini ayo keluar sayang aku takut berada di bawah kasur, dokter ini takut sekarang, bisakah tolong aku" Nica berpura-pura jika dirinya ketakutan sama seperti Ellia namun takut karena berada di kolong tempat tidur, Nica tahu jika anak itu tidak akan mengabaikan dirinya, sembari berkata seperti itu tangan Nica tetap memeluk erat tangan juga kaki Ellia, hingga beberapa saat kemudian Nica sudah merasakan jika Ellia tidak lagi gemetar dan takut seperti sebelummnya, merasakan hal itu Nica sedikit lega, walalupun masih belum berhasil keluar dari bawah ranjang, ini sedikit lebih baik karena Ellia lebih tenang....

Di luar kamar, Arion masih tetap berjaga dan orang yang di tunggu kini baru datang, siapa lagi jika bukan Devanddra dia pergi dari malam hari untuk sebuah urusan dan baru saja kembali, dia melihat Arion dan beberapa pelayan sedang berdiri di depan pintu kamar anak nya, dia tidak tahu apa yang terjadi pada anaknya, jadi Devanddra mempercepat langkah nya seperti angin....

"ada apa ini, kenapa kalian berkumpul disini" tanya nya. Tapi tidak ada yang berani menjawab para pelayan sudah ketakutan begitu juga dengan Arion yang menundukan kepala, Arion tahu ini adalah salah nya karena sudah lalai menjaga Ellia, sebenarnya bukan salah Arion juga karena dia sudah melakukan sesuai yang di katakan tuannya, dan memang itu sudah di lakukan dengan sangat benar, tapi siapa yang akan tahu jika akan ada kejadian sperti ini...

Melihat tidak ada jawaban, Devanddra menarik leher baju Arion dan melempar nya arah dinding Hingga Arion ter duduk di lantai dan kepalanya terbentur tembok....

"katakan ada apa Arion, atau kalian semua akan menjadi bisu!!!!"darah Devanddra mulai mendidih sekarang...

Ketika ayahnya dan yang lain ribut-ribut di depan pintuk kamarnya, tiba-tiba saja pintu kamar terbuka dari dalam dan keluarlah Nica dengan Ellia dalam gendongannya, Ellia terlihat Normal dan baik-baik saja sekarang, namun Nica tidak mengatakan apapun dia berjalan keluar melawati mereka semua dan Nica membawa masuk Ellia ke dalam kamarnya sendiri...

Devanddra:".....?????"

melihat anaknya baik dalam gendongan Nica, dia merasa bingung kenapa Arion dan para pelayan ini berkumpul di depan pintu dan rekasi mereka semua seperti takut akan sesuatu, juga Ellia yang diam saja, jika Ellia yang diam saja itu biasa karena anak itu memang seperti itu tidak pernah perduli dengan apapun, tapi melihat Nica juga diam itu sedikit aneh, di tambah lagi Nica dan Ellia bersikap seolah mereka itu tidak terlihat.....


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C65
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login