Download App

Chapter 24: Sacred Relic

Rover bergeming menatap Orion sekarang, dia tidak merasakan adanya peningkatan kekuatan atau semacamnya. Hanya saja, sekarang kehadiran dan aura milik Orion terasa lebih kuat dari sebelumnya.

"Waktunya serius"

Orion maju, dia mengayunkan pedangnya ke arah Rover dengan cepat. Rover menepis itu dengan pedangnya, Orion tetap maju sambil menyerang Rover dengan pedang dan belatinya.

"Kiara, Kiana. Kalian tidak apa-apa?" Zealot berkata, setidaknya dia tahu bahwa mereka berdua masih hidup.

"Zee, kami menghantam dinding ini dengan sangat keras. Kau pikir kata "Baik" itu cocok?" Kiana berkata, dia tampak kesakitan.

"Maaf, aku hanya sedang panik"

"Lupakan itu, bagaimana keadaan Kiara? Dia yang terkena langsung serangan iblis itu" Kiana melihat ke Kiara.

"Dia masih hidup, tapi sepertinya pingsan"

"Syukurlah, lalu. Di mana Orion?" Kiana tidak bisa melihat kesekitarnya, tubuhnya terlalu sakit untuk di gerakkan bahkan dalam gerakan kecil.

"Orion sedang bertarung, dia berusaha sebaik mungkin agar aku bisa memastikan kondisi kalian"Zealot melirik ke arah Orion yang sedang bertarung.

Orion tetap menyerang Rover dengan paksa, dia berusaha agar iblis itu tidak memiliki kesempatan untuk menyerangnya dan memaksa iblis itu untuk terus bertahan. Orion melempar pedangnya ke atas, Rover bergeming dan melirik sesaat.

CLEP

Orion dengan cepat menancapkan belatinya ke perut Rover, Rover tidak tampak kesakitan. Orion kemudian menendang belati itu agar dia menancap semakin dalam dan melemparkan semburan api kepada Rover, Rover terlempar mundur beberapa langkah.

TAP

Orion menangkap pedangnya, dia masih dalam keadaan bersiap. Senyum muncul di wajahnya dan Rover bergeming melihat senyum itu, dia merasa Orion adalah orang yang aneh.

"Apa yang kau membuat mu tersenyum?" Rover mencabut belati yang menancap di perutnya itu, dia sendiri tidak percaya dengan cara bertarung Orion yang tidak digunakan untuk bertahan diri saja. Melainkan juga untuk membunuh.

"Aku hanya merasa bersemangat saja, sudah sangat lama perasaan ini tidak muncul" Orion masih tersenyum.

'Astaga, apa-apaan ini. Kenapa aku menikmati pertarungan ini, saat menebas dan menusuknya. Kenapa begitu menyenangkan? Aku begitu bersemangat'

'Tahan rasa senang mu itu, Orion. Aku harus segera mengakhiri ini, pertarungan jangka panjang tidak menguntungkan ku....'

"Sepertinya aku tidak punya cara lain..." Orion menatap Rover.

.

Nama: Rover

Level: ???

Tingkat kekuatan: 70.000

.

"Aktifkan {Mahkota raja dunia kuno}, meningkatkan 10 kali lipat" Orion berkata pelan.

SRING

Mahkota yang ada di kepala Orion bersinar terang, menerangi tempat itu dengan sinarnya yang menyilaukan. Itu memaksa Orang selain Orion menutupi mata mereka, Kiana dan Zealot bingung dengan apa yang terjadi. Cahaya itu muncul tepat di atas Orion.

Cahaya emas itu menutupi dirinya dan mulai di serap olehnya, Rover sekarang langsung memasang posisi siaga. Dia terkejut dengan meningkatnya kekuatan Orion dalam waktu singkat, sekarang aura dan kehadirannya menjadi jauh lebih kuat.

'Kenapa perasaan ini tidak asing, aku yakin pernah merasakan kekuatan seperti ini...' Pikir Rover

"Zee, apa yang terjadi pada Orion?" Kiana bertanya, keadaannya sudah mulai membaik.

"Aku tidak tahu, Kiana. Tapi yang jelas, kekuatan Orion jadi jauh berbeda dari sebelumnya. Jauh sekali.." Zealot takjub dan kagum.

"....." Orion sekarang diam sesaat, dia melihat ke statusnya sendiri. Memang benar bahwa dia bisa merasakan dengan jelas bahwa kekuatannya sudah meningkat, dia bisa merasakan itu di setiap aliran darahnya.

.

Nama: Orion

Level: 5

Energi sihir: 950

Tingkat kekuatan:75.000

Poin pengalaman:(750/1.000)

Gelar:<Raja dunia>

Potensi:Tak terbatas

.

'Aku harus menyelesaikan ini...' Orion mulai bersiap dengan pedangnya.

Sudah lama dia tidak menggunakan mahkota itu, dia sadar bahwa mahkota itu akan menyerap Mananya ketika di aktifkan dan ketika Mananya habis. Maka mahkota itu akan menyerap tenaganya hingga kering dan akhirnya dia mati karena itu.

Orion melesat ke arah Rover dan begitu juga dengan Rover, mereka sama-sama saling menyerang. Karena perbandingan kekuatan mereka yang sudah tidak jauh berbeda, Orion jadi lebih mudah menyerangnya. Bahkan Orion terlihat lebih unggul.

'[Pelontar api]...' Orion melempar semburan api kepada Rover.

BUM

Rover terkena, dia terlempar kebelakang dengan cukup keras. Orion merasa puas dengan itu, namun dia tidak bisa bersantai. Karena sihir tadi menggunakan Mana, maka itu membuat durasi pemakaian {Mahkota raja dunia kuno} semakin singkat.

Rover berdiri dan langsung melesat ke arah Orion, Orion menggenggam gagang pedangnya. Dia melempar pedangnya ke arah Rover, karena kekuatan Orion yang meningkat maka pedang itu melesat sangat cepat.

CLEP

Pedang itu menancap di bahu Rover, Rover juga terdorong beberapa langkah karena pedang yang melesat dengan cepat itu. Dia segera mencabut pedang itu dan melihat ke arah Orion, dia tidak menyangka Orion akan membuang senjatanya sendiri.

SLASH

Kepala Rover terlepas dari lehernya, dia melihat Orion yang sudah ada di belakangnya dengan sebuah belati di tangannya. Orion menatap kepala itu.

"Tidak buruk, Orion..." Kepala dan tubuh Rover lenyap. Sekarang sebuah pedang tertancap di sana, Orion mendekat dan mengambil pedang itu. Dia langsung memasukkan pedang itu ke penyimpanan system.

.

[Membunuh Rover (Clone)(Tingkat???), Memperoleh +10.000 (+5%)poin pengalaman]

[Naik ke Level 6]

[Naik ke Level 7]

[Naik ke Level 8]

[Naik ke Level 9]

[Naik ke Level 10]

[Tingkat kekuatan meningkat]

[Jumlah energi sihir meningkat]

[Karena sudah memenuhi syarat, maka fitur baru akan di tambahkan. Memulai memasuki alam bawah sadar dalam beberapa menit]

[00:01:56]

.

'2 menit, ya'

"Non-aktifkan {Mahkota raja dunia kuno}..." Orion berkata dengan pelan.

BUK

Orion tumbang, tubuhnya tidak bisa di gerakkan, darah keluar dari hidung, mulut dan salah satu matanya serta rasa sakit yang teramat sangat menjalar keseluruh tubuhnya. Orion tidak tahu kenapa darah bisa keluar dari mulut, hidung serta matanya.

"Orion, kau kenapa!?" Zealot yang melihat itu langsung mendekat untuk mengangkat tubuh Orion.

"Jangan!!!" Orion berkata, namun terlambat.

TAP

Sentuhan Zealot membuat rasa sakit itu bertambah dan itu membuat Orion menderita serta sesekali kejang-kejang, dia mengeluarkan suara kesakitan. Zealot merasa bersalah karena itu, dia menjaga jarak dari Orion agar tidak menyentuhnya.

"Zee...." Orion berkata di tengah penderitaannya.

"Ya?"

"Aku akan tidak sadarkan diri sebentar lagi..."

"Setelah itu, kau bisa....Membawa ku pergi..."

"Baik"

"Sisanya, ku serahkan pada mu" Orion menutup matanya.

Setelah menunggu beberapa saat, Zealot menggendong Orion dan membawanya ke Kiara dan Kiana. Kedua gadis itu tentu bertanya tentang apa yang terjadi pada Orion, mereka khawatir melihat darah yang keluar dari Orion.

Zealot sendiri tidak mengerti dan kedua gadis itu tahu maksudnya, mereka membaringkan Orion disana karena masih khawatir bahwa tubuh Orion masih terluka.

Mereka memutuskan untuk beristirahat sementara. Setelah cukup istirahat, mereka mulai berjalan untuk sampai ke desa. Zealot tetap menggendong Orion, sementara Kiara dan Kiana berjaga.

Mereka sampai di desa ketika sore akan menjadi malam, mereka masuk desa dan di kerumuni oleh semua orang yang terkejut melihat Orion yang tak sadarkan diri dan dalam keadaan yang memprihatinkan.

Mereka bertiga tidak tahu harus mengatakan apa tentang keadaan Orion, karena mereka memang tidak tahu. Orang-orang tampak khawatir, mereka segera membawa Orion ke rumahnya.

Keluarga Orion begitu terkejut dan takut kalau mereka akan kehilangan Orion, mereka bertanya kepada teman-temannya. Namun mereka sendiri juga bingung menjelaskannya.

May dengan segera memulai perawatan pada Orion, meski dalam keadaan air mata yang berkumpul di kelopak matanya. Setidaknya dia masih tahu, bahwa Orion masih bernafas.

.....

.

[Penyesuaian telah selesai]

.

Orion membuka matanya, suara notifikasi system membangunkannya. Dia melihat ke samping dan langsung membuka matanya dengan lebar, Anna berbaring di sampingnya. Itu terkadang memang terjadi, karena sekarang kamarnya dan Anna sudah berpisah.

Namun, bukan itu yang mengganggu Orion. Saat ini, Anna sedang telanjang. Dia hanya menggunakan pakaian dalamnya saja, itu membuat hampir seluruh tubuhnya terlihat oleh Orion.

Karena dia juga tidak menggunakan selimut, Orion melihat ke lekuk tubuh kakaknya itu. Dia tidak bisa pergi begitu saja karena tangannya di peluk oleh Anna, Orion memutuskan untuk membangunkannya. Sebelum pikirannya melayang terlalu jauh nantinya.

"Kak...Kakak....Kakak.....Bangun...." Orion menggoyangkan tubuh Anna.

"Kak....Ayo bangun....Apa yang kau lakukan di sini...."

"Um...." Anna membuka matanya secara perlahan.

"Orion!!!" Anna langsung memeluk Orion, dia memeluknya dengan sangat erat.

"Kenapa, kak? Kenapa kau menangis?" Orion bisa mendengar suara Anna yang bergetar.

"Kupikir, kami akan kehilangan mu. Kau kembali dari hutan dalam keadaan yang sangat buruk" Anna masih memeluk Orion.

"Terjadi kecelakaan disana, syukurlah aku masih hidup" Orion berkata.

"Ya, syukurlah. Kau masih hidup dan sudah bangun" Anna mencium pipi Orion.

"Kak, sudah. Hentikan"

"Oh, apa kau tidak senang dicium oleh kakak mu?"

"Tentu aku senang, tapi kau terlalu berlebihan"

"Tidak, tidak. Itu masih wajar, sebagai saudara" Anna menggeleng.

"Aku tidak tahu, mana batas wajar untuk saudara"

"Apa kau mau, kakak cium disini? Itu masih batas wajar sebagai saudara, loh" Anna menyentuh bibir Orion dengan jarinya.

"Ti-tidak jangan melakukan hal yang bukan-bukan kakak, itu sudah bukan batas wajar" Orion membalas dengan wajah yang merona, dia mencoba untuk tenang. Namun sulit.

"Dari mana kau tahu?" Anna bertanya.

"Itu..." Orion tidak mungkin mengatakan kalau pengalamannya yang berbicara.

"Nah, Orion...Aku tidak keberatan jika kau mencium ku, kau boleh mengambil ciuman pertama ku" Anna berbisik ke telinga Orion, dengan nada yang lembut dan menggoda.

"..." Orion bergedik, disaat yang sama dia merasa merinding dan gugup.

'Situasi apa ini? Kenapa aku bisa salah tingkah seperti ini?'

"Tapi aku keberatan..." Orion mendorong Anna menjauh.

"Ciuman pertama mu atau apapun itu, itu harusnya untuk orang yang kau suka dan cintai. Begitu juga dengan ku" Orion berkata.

"Bagaimana jika itu kau, Orion...Bagaimana jika kau adalah cinta pertama ku?" Anna menatap mata Orion.

"..." Orion menjadi diam.

'Apa ini? Kenapa aku jadi begini? Apa karena sudah berubah, maka aku tidak bisa tenang lagi di hadapan seorang gadis?'

"I-itu tidak boleh, kak. Kita adalah saudara"

"Benar juga, ya" Anna tersenyum.

"Baguslah kalau kau sudah mengerti"

"Kalau begitu, aku mau ke kamar ku..." Anna berdiri, Orion langsung memalingkan pandangannya.

"Kak, kenapa kau bertelanjang dan tidur di samping ku?"

"Hehehe....Maaf, Orion. Aku sangat mengkhawatirkan mu, jadi aku ingin tidur bersama mu" Anna mengusap kepalanya.

"Dengan keadaan telanjang? Haruskan kau melakukan itu?"

"Terkadang, aku merasa tidak nyaman jika tidur menggunakan pakaian"

"Kurasa kau benar, untuk yang satu itu..... " Orion berkata, dia sendiri dulu selalu tidur tanpa memakai baju. Meski tetap menggunakan celana.

"Tapi, aku ini laki-laki. Kau tidak bisa menunjukkan tubuh mu kepada ku begitu saja, kak"

"Jangan khawatir, Orion. Kau selalu ku anggap adik kecil ku, jadi aku tidak mempermasalahkan itu" Anna berkata dengan santai.

'Tapi tidak dengan ku, aku sudah tidak bisa tetap tenang di sekitar gadis yang telanjang seperti dulu. Bisakah kau menghentikan itu, kau sama saja menguji keteguhan hati ku' Orion berkata di hatinya.

"Kalau begitu, aku pergi dulu" Anna baru selesai memakai pakaiannya dan pergi keluar.

"Huh...." Orion menghela nafas.

"Oh, iya. System baru menambahkan fitur baru, mungkin lebih baik ku lihat sekarang"

.

Nama: Orion

Rank: C-

Energi sihir: 5.000

Tingkat kekuatan: 11.500

Poin pengalaman: (500/30.000)

Gelar: <Raja dunia>

Potensi: Tak terbatas

.

"Ho..."Level" berubah menjadi "Rank" dan kekuatan serta jumlah Mana ku, meningkat drastis. Ini bagus sekali, hanya dengan membunuh iblis itu..." Orion pun berpindah ke menu penyimpanan.

"Sekarang penyimpanan system menjadi bercabang, penyimpanan biasa dan seri "Sacred relic". Terlihat menjanjikan" Orion membuka menu penyimpanan baru itu.

.

{Black rover}: merupakan sacred relic ke-7 dari 12 sacred relic, dibuat oleh 12 dwarf legendaris yang menggunakan kekuatan luar biasa sebagai inti dari pedang itu.

Kelas: Legendaris

.

'Penjelasannya cukup singkat untuk item kelas legendaris...' Orion mencoba mengambil pedang itu dari penyimpanan system, namun tidak bisa.

'Bagaimana cara mengambilnya dari sana?' Orion berpikir sejenak, dia mengeluarkan {Ensiklopedia dunia}.

"Cari, {Sacred relic}" Orion berkata sambil melihat ke buku itu.

Orion kemudian membuka buku itu, dia mulai membaca isinya. Buku yang sebelumnya kosong itu, sekarang di penuhi oleh tulisan yang menjelaskan tentang apa yang Orion cari.

Disana dikatakan bahwa Sacred relic adalah senjata yang diciptakan oleh para dwarf legendaris atau yang dikenal sebagai para dewa penempa, para Sacred relic memiliki kemampuan untuk meningkatkan penggunanya selama menggunakan Sacred relic.

Dan akan terus bertambah kuat jika penggunanya sendiri bertambah kuat, hingga penggunanya mencapai batas dimana kekuatannya tidak akan pernah bertambah. Atau disebut sebagai " End phase", dimana seseorang tidak akan mengalami peningkatan kekuatan lagi.

Karena tubuh serta potensi dalam dirinya hanya mampu membawanya ketahap itu saja, tidak mampu membawanya ke tahap yang lebih tinggi. Namun, Selain dijadikan senjata. Sacred relic merupakan penjara bagi makhluk yang ada didalamnya.

Karena para Sacred relic itu memiliki inti berupa makhluk yang sangat kuat, maka kekuatan Sacred relic sendiri juga menjadi kuat. Para makhluk yang ada di dalam Sacred relic itu, merupakan musuh para dewa.

Alasan kenapa mereka di penjara didalam sana karena, keberadaan mereka menyebabkan keseimbangan perperangan menjadi berat sebelah. Para dewa yang takut kalah pun memutuskan untuk menyegel mereka, karena tidak mampu membunuh mereka berdua belas.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C24
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login