Download App

Chapter 2: BAB 2. ORANG ANEH

Ayudia ....

Ayudia seorang gadis cantik berusia 20 tahun. Rambutnya ikal, hitam, panjang sepunggung. Tubuhnya tidak tinggi tidak juga pendek, postur tubuhnya berisi. Menurut sebagian lelaki dia memiliki bentuk tubuh yang indah, dada, pinggul, bokong dan paha Ayudia berisi dan terlihat menggairahkan, membuat imajinasi mereka menggila saat melihat dirinya.

Ayudia memasuki diskotik terbesar dan terkemuka malam ini. Ia mengedarkan pandangan. Tempat ini jejal penuh manusia. Ia menghentikan langkah saat melihat ada ruang kosong.

"Mau minum?" seorang lelaki tiba-tiba berdiri di sisinya menyodorkan segelas minuman.

Ayudia terkejut, keningnya mengkerut. Ia memperhatikan lelaki itu lekat-lekat. Sulit untuk melihat wajahnya dalam kegelapan, hanya terlihat rambut panjang lelaki itu yang tampak berantakan.

Gadis itu menarik napas dalam-dalam. "Siapa sih?" keluhnya di dalam hati. Dia menggeleng cepat dan kembali mengarahkan pandangannya ke depan. Tidak peduli dengan lelaki yang menawarinya minuman.

"Mau rokok?" Lelaki itu kembali menyapanya dan menyurungkan rokok kepadanya.

Ayudia berdecak tidak senang. Dia kembali menggeleng seraya mengibaskan tangan. "Ganggu aja!" gerutunya di dalam hati. Lewat sudut matanya dia melihat lelaki itu meletakkan rokok tadi ke atas meja.

"Kamu—"

"Astagaaaaa!" pekik Ayudia di dalam hati, "Reseeeee! Ganggu orang aja!" Ayudia segera ambil langkah seribu. Angkat kaki dari tempatnya. Pergi meninggalkan lelaki itu yang menatapnya dengan bingung.

Gadis itu pergi ke tengah-tengah kumpulan manusia yang sedang menari di lantai dansa. Sedikit bergoyang, beberapa lelaki pun mendekatinya, mencoba menarik perhatiannya. Ayudia tersenyum manis kepada mereka.

Namun, tidak berapa lama dia kembali melihat lelaki yang tadi mencoba mengajaknya bicara sudah berada di dekatnya, masih dengan rambut yang awut-awutan. Ayudia tidak melihat wajahnya secara sempurna karena sebagian tertutupi rambutnya yang berantakan.

"Iiiiih! Orang Aneeeeh!" Ayudia segera pergi dari sana. Pergi sejauh mungkin menghindari dari lelaki yang menurutnya aneh yang terus mendekatinya.

***

Azka ....

Dia menggeleng kesal melihat gadis yang didekatinya tadi menghilang. "Ke mana dia?" gumamnya kesal. Baru kali ini dia merasa diabaikan wanita, biasanya dia-lah yang mengabaikannya, tidak peduli dengan mereka. Meski begitu, dia tetap berusaha bersikap baik dan tidak kasar dengan keagresifan mereka.

Dia kembali duduk dengan perasaan kesal, harga dirinya terluka dihindari sedemikian rupa. Ah, Azka tidak tahu bagaimana cara mendekati gadis yang sudah membuat dirinya penasaran setengah mati.

{Dion, kamu di mana?}

Lama menunggu tidak juga mendapatkan balasan.

{Aku pulang, kasih tau sama Irfan} kirimnya lagi.

Azka pun melangkahkan kakinya keluar dari kelab malam itu dan kembali ke tempat tinggalnya. Bukan rumah, tetapi sebuah galeri seni. Azka suka melukis, bayangan gadis yang ditemuinya tadi membuatnya ingin menggoreskan kuas di atas kanvas, tetapi sulitnya baginya karena melihatnya dalam keremangan dan dia juga sangat mengantuk hingga ia memilih untuk tidur saja.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login