Ditulis dengan hati berbunga-bunga, mengingat setiap kita, pasti punya seseorang yang senyumnya menyelamatkan hari. Buat saya, orang itu ialah Annisa.
Satu senyummu.
Aku hanya butuh senyummu di pagi hari. Bersama segelas milo hangat lebih baik. Kalau bisa,sepiring kue apam. Supaya sedikit banyak aku tau,ada hari baik menantiku.
Menanti kita.
Lalu,aku butuh juga senyummu di tengah hari. Lewat telfon juga tidak apa-apa.
Yang penting diujung sana,kau menyapa sambil tersenyum. Setidaknya aku menemukan jeda,untuk tau bahwa hari kita masih ada.
Aku butuh lagi satu senyummu menjelang petang. Kali ini tak perlu saling tegur sapa. Meski kalau ada lebih baik. Tersenyumlah.
Sebab,sebentar lagi kita saling tatap.
Berikanlah senyum itu pada langit. Karena aku juga memandang langit yang sama.
Lalu,berikan lagi senyummu di malam hari. Untuk harapan. Sebagai rasa syukur atas hadir satu sama lain. Kau pulang dengan selamat,aku juga begitu.
Satu senyummu.
Lagi-lagi menyelamatkan hariku.
Dan seterusnya begitu.