Download App

Chapter 748: IV-43. Lampu Dengan Ritme Acak

[Ayah, apakah suhu tubuh Aruna sudah-?] kalimat tanya yang dilontarkan Mahendra tertahan di tenggorokan. Lelaki tersebut seolah tak siap dengan jawaban apapun yang keluar dari mulut mertuanya.

[Dia sangat kuat. Fokus lah menyelesaikan pekerjaanmu, untuknya] jawab Lesmana menenangkan.

[Apa saya perlu mengirimkan dokter?] nada khawatir begitu kentara dari kalimat lelaki tersebut.

[Ini sangat larut, aku yakin Aruna bisa mengatasi ini. Pulanglah, sebelum dia bangun —andai bisa. Itu dokter paling mujarab] pesan ayah Lesmana bak tamparan keras yang jatuh tepat di pipi Mahendra.

[Baiklah, ayah] dan dengan demikian, percakapan di antara mereka berakhir. Netra biru sayu menatap jalanan yang menghitam abu-abu. Sama seperti suasana hatinya. 

***

"Huuh," terdengar helaan nafas resah lelaki bersurai pekat tatkala menatap bantal di sebelahnya. Kosong. Tidak berpenghuni.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C748
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login