Download App

Chapter 2: terbongkar

~Ketika temanmu disangka pengkhianat, apa yang akan kau lakukan?~

Eren : "Oy, Randika! Jadi bagaimana? Apa benar Athena yang menusuk Mochie?"

Randika : "A... aku... tidak percaya! Tapi, sebenarnya Athena...." (Ucapnya dengan tampang seperti tak percaya pada apa yg dilihatnya di dalam pikiran Athena.)

<Chapter 2>

Eren : "Sebenarnya apa yang terjadi dengan Athena? Apa dia yang melukai Mochi? Randika! OY Randika!"

(Eren tak sabar mendengar jawaban Randika dan memaksanya untuk menjawab.)

Randika : "Athena tak bersalah! Tapi selain dia, siapa lagi yang dapat melukai Putri Mochi hingga seperti ini ?"

(Randika terlihat gusar dan tak tenang. Sepertinya ia memang tak percaya dengan apa yang dia lihat.)

Miku : "Oke, tenanglah! Kita bahas masalah ini satu persatu nanti"

Eren : "Jika bisa sekarang, kenapa harus nanti? Cepatlah aku penasaran sekaliiii"

Miku : " Karena itu"

(Miku menunjuk kearah utara, lebih tepatnya kearah Ratu Ivy berlari bersama penjaga2 kerajaan.)

Ivy : "Apa yg terjadi? Kalian ini!" ucapnya sambil berlari.

...

Akhirnya Ivy sampai di tempat kami.

Semua bertekuk lutut dihadapan ratu

Ivy : "Apa-apaan dengan ledakan ini? Siapa yg melakukannya? Miku! Laporannya!"

Miku : "Baik! Meteor yg dibuat oleh Putri Ketiga dengan diameter kira-kira 20 meter telah menghantam 2/3 dari bagian selatan kerajaan. Bekas meteornya yang sedalam kira-kira 5 km tidak menyisakan apa2 selain reruntuhan bangunan dan pohon-pohon"

Ivy : "Apa?! Aku tidak percaya ini. Mochi? MANA DIA?"

Eren : "Disini, Ibunda"

(Eren menunjuk kearah belakang, lebih tepatnya kearah Mochi terbaring.)

Ivy : "Mochi!! Kenapa dia bisa seperti ini? Athena! Bukankah sudah tugasmu untuk menjaga anak ini?" ucapnya dengan nada tinggi.

Athena : "Maafkan saya, Yang Mulia Ratu. Maafkan saya" (ucapnya sambil menangis.)

Ivy : "Hm, kalian kembalilah ke kerajaan. Miku, temui Menteri Perhubungan. Suruh dia untuk mengurus bekas meteor ini"

Miku : "Dimengerti, Ratu"

Mochi, Athena, dan Tabib pergi ke rumah sakit menggunakan kereta yang dipanggil oleh penjaga kerajaan. Sedangkan Ivy, Eren, Tomicore, Nekorin, dan Randika kembali ke kerajaan.

Di dalam kerajaan, tepatnya di dalam ruang rapat. Semua duduk terdiam. Karena terasa gugup dan panik, tak ada satupun yang berani bicara.

Ivy : "Salah satu tolong ceritakan kejadiannya dengan singkat"

(Sunyi sejenak)

Randika : "Jadi begini Yang Mulia Ratu, mulai dari Tn.Banpai yang mengejek Pangeran Eren dan Putri Mochi, lalu menyerang mereka, sehingga menyebabkan pertengkaran, dan akhirnya karena kesal, Putri Mochi membuat meteor dan ter jatuh. Lalu kami mencari Tn. Banpai tetapi tidak ketemu. Lalu kami kehilangan jejak Putri Mochi dan Athena. Kami memutuskan untuk mencari mereka, dan saat ditemukan, Putri Mochi sudah terluka. Kemudian saya memeriksa ingatan Athena untuk mencari pelaku, tetapi kami tidak menemukan petunjuk. Sekian"

Sunyi sejenak)

Ivy : "Menuai apa yg ditanamnya. Randika, apa yg kamu lihat dari ingatan Athena?"

Randika : "Em, dari saat Athena dan Putri Mochi mencari Tn. Banpai itu belum ada kejanggalan. Tetapi saat Putri Mochi mendekati TKP (Tempat Kejadian Perkara) itu sudah mulai ganjal. Saat Putri Mochi sedang menuju ke TKP, tiba tiba—"

(*tok tok tok*)

(Suara Randika terhenti karena suara ketukan pintu, semua orang langsung memandang kearah pintu)

Miku : "Ini saya, Ratu"

Ivy : "Ah, Miku ya! Silahkan masuk"

(Miku memasuki ruangan.)

Eren : "Cepat sekali kamu datang. Kantor Menteri kan jauh dari halaman kerajaan"

Miku : "Saya menggunakan ability [teleportasi] milik Menteri Perhubungan"

Ivy : "Ability Menteri Pertahanan, berarti Menteri itu..."

Miku : "Benar, Ratu. Menteri Remi ada disini. Dia sedang menunggu di aula"

Ivy : "Saya segera kesana. Kita lanjutkan pembicaraan ini sesudah makan malam. Tempatnya disini. Pastikan kalian datang"

Semua : "Dimengerti"

(Semua orang keluar dari Ruang Rapat dan menyelesaikan kegiatan masing-masing.)

(Di rumah sakit)

Athena : "Tabib Lolmen, apa Putri Mochi baik-baik saja?" (ucapnya dengan tampang sedih.)

Lolmen : "Tak apa-apa. Sekarang dia sedang menjalani operasi. Sepertinya perutnya ditusuk menggunakan tombak. Di bagian kepala juga ada bekas pukulan menggunakan benda tumpul. Kau bersamanya kan? Apa yg terjadi?"

Athena : "Saya tak tahu. Ketika saya berada di belakang Putri Mochi, jarak kami sekitar 5 meter, tiba-tiba ada yang memukuli-ku menggunakan benda tumpul. Suara pukulannya terasa jelas. Mungkin itu pipa? Lalu ketika aku mau pingsan, kulihat monster ungu dengan tinggi sekitar 3 meter, memukul Putri Mochi. Aku tak bisa melihat dengan jelas senjata apa yang digunakannya untuk memukul kami, lalu saya pingsan. Ketika terbangun, saya langsung lari mendekati Putri Mochi, dan kondisinya sama sepeti yang sudah anda lihat. Lalu Kak Miku bergerombol datang menemui kami. Kira-kira seperti itu"

Lolmen : "Ooo, jadi seperti itu. Saya mengerti. Tenang saja ya, Putri pasti baik-baik saja. Tak perlu merasa bersalah. Kejadian ini bukan salahmu. Sebaiknya kamu juga memeriksa kondisimu. Kamu juga terpukul kan?"

Athena : "Terima kasih. Tapi tak apa, saya baik-baik saja. Saya akan menunggu sampai Putri selesai operasi"

Lolmen : "Yasudah, jika mau mu begitu. Saya permisi dulu. Selamat siang"

Athena : "Selamat siang juga"

(Di kamar ratu)

Randika : "Obrolan mereka sudah selesai, Yang Mulia"

Ivy : "Jadi begitu ceritanya. Terima kasih ya, Randika. Kamu sudah meluangkan waktu pergi ke kamarku hanya untuk hal ini"

Randika : "Tak apa Yang Mulia, lagipula saya punya banyak waktu senggang saat Putri Nekorin bolos dari kegiatannya"

Ivy : "Anak itu masih suka bolos? Ya ampun, bagaimana dia bisa menjadi panutan adiknya jika seperti ini terus?" (Ucapnya sambil menggeleng2 kepala)

Randika : "Ah... anda benar juga"

Miku : "Tapi rupanya strategi-ku berhasil juga. Dengan Randika mengaktifkan 10% kekuatannya pada Tabib Lolmen, Randika pun dapat mengendalikan tubuh dan pikiran Lolmen dalam jangka waktu pendek. Tetapi dengan cara ini, akhirnya kita tau bagaimana Putri Mochi dapat terluka seperti itu"

Ivy : "Seperti biasanya ya Miku, kau pintar sekali. Berapa IQ-mu kira-kira ya?"

Miku : "Entahlah, lagipula itu tak terlalu penting bagiku." (ucapnya sambil tersenyum)

Randika : "Karena tugas saya disini sudah selesai, saya mohon permisi. Saya khawatir Putri Nekorin menyadari kepergian saya dari rumah sakit"

Ivy : "Jadi kau diam-diam pergi tanpa permisi, baiklah"

(Randika membungkukkan kepala, dan keluar dari kerajaan dan pergi ke rumah sakit)

Ivy : "Oh ya Miku, apa lubangan di Selatan sudah diperbaiki?"

Miku : "Saat ini Menteri Remi sedang mengomando seluruh bawahannya untuk menambal kembali lubang dengan cara memasukan elemen [Tanah] kedalam lubang itu, agar tanah rata kembali. Sepertinya selesai dalam waktu 3 hari"

Ivy : "Baguslah. Ah, Namun, bagaimana kondisi Mochi setelah dioperasi ya? Kan dia telah menggunakan seluruh [mana]nya untuk membuat meteor raksasa?"

Mana adalah energi. Mana dibutuhkan untuk mengaktifkan sihir atau mana. Jika mana habis maka orang akan mati. Jadi dalam pertempuran sangat dianjurkan untuk menghemat [mana], dan dilarang untuk menghabiskan [mana] jika masih ingin hidup.

Miku : "Sekarang pukul 15.20, operasi selesai pukul 16.00. Dengan kondisinya, mungkin Putri Mochi akan siuman besok pagi"

Ivy : "Hoo... repot juga, ya. Bagaimana dengan jadwal ku? Apakah besok aku sibuk?"

Miku : "Besok anda hanya memiliki 2 rapat, yaitu rapat mengenai Kondisi Negara AL bagian Selatan, dan juga rapat tentang keadaan Tn. Banpai dalam politik negara"

Ivy : "Banpai, ya? Apa kau tau sesuatu tentangnya?"

Miku : "Banpai..."

(Diam sejenak~)

Miku : "Mungkin Banpai mata-mata dari Negara Plast. Saya tak yakin akan hal itu"

Ivy : "Hmm, sepertinya kita memerlukan yang memiliki ability unik ya? Seperti [pengendali gravitasi] atau [pembuat klon]. Jika benar-benar ada, itu bagus sekali"

Miku : "Tapi anda tak perlu tersenyum lebar seperti itu. Saya tau anda akan menyuruh saya untuk mencarikan orang seperti itu, kan?"

Ivy : "Seperti biasanya, kau peka sekali. Mohon bantuan nya ya?" (ucapnya sambil tersenyum.)

Miku : "Haaah, dimengerti Ratu. Kalau begitu saya permisi dulu, selamat sore." (ucapnya sambil menghela nafas.)

Ivy : "Oke, selamat sore juga :)"

(Miku keluar dari kerajaan dan pergi ke perbatasan Utara Negara AL.)

Miku : "Hari ini anda yang berjaga di perbatasan?"

Remi : "Oh, anda lagi. Iya, hari ini saya yang menjaga perbatasan bagian Utara. Mau pergi ke mana?"

Miku : "Ke Negara Plast" (ucapnya dengan muka datar)

Remi : "HAAAA???? UNTUK APA?? MEREKA AKAN LANGSUNG MEMBUNUHMU BEGITU MEREKA TAHU ANDA DARI NEGARA AL! LAGIPULA UNTUK APA ANDA PERGI KESANA??"

(Remi kaget sekali mendengar asisten Ivy ingin pergi ke negara musuh)

Miku : "untuk pekerjaan. Ini kartu kependudukan saya, saya pergi dulu"

(Miku pun menyerahkan kartunya dan pergi.)

Remi : "Haaaah, jangan pulang malam, anda memiliki rapat kan?"

(Miku tak mendengar, pergi begitu saja.)

Aura : "Tadi siapa, Mi?"

Remi : "Oh, kau.Tadi itu asisten Yang Mulia Ratu, Miku"

Aura : "Orang sepenting itu? Ia mau kemana?"

Remi : "Ke Negara Plast"

Aura : "Ehh? Ke daerah musuh? Untuk apa?"

(Aura terkejut.)

Remi : "Katanya sih untuk pekerjaan, biar sajalah"

Aura : "Hmm, dari rumor yg kudengar banyak mata-mata dari kerajaan Plast menuju kesini, dan asisten Yang Mulia Ratu salah satunya. Wajahnya yang tak pernah berekspresi dan gerak-geriknya yg mencurigakan –"

Remi : "Apa-apaan kabar itu? Orang itu sudah lama menjadi asisten Ratu. Tak mungkin dia dari negara Plast"

Aura : "Semoga saja"

(Malam pun tiba. Jam 20.27 Latar berada di ruang makan kerajaan. Ada Ratu, Pangeran Eren dan Putri Nekorin disana.)

Ivy : "Eren, tolong panggil semua temanmu ke ruang rapat, ya? Kalian juga harus datang loh!"

Eren & Nekorin : "Oke Ibunda"

Ivy : "Ibu mau ke kamar dulu. Oiya, Miku ada di luar. Katakan pada Miku agar tak usah mengantarku ke kamar. Langsung pergi saja ke ruang rapat"

Eren : "Dimengerti"

(Ivy pun keluar dari ruang makan. Saat baru beberapa langkah dari pintu ruang makan)

Miku : "Kenapa?" (ucapnya dengan muka datar.)

(Ivy menoleh ke belakang.)

Ivy : "Rahasia" (ucapnya sambil menempelkan jari telunjuk pada bibir sambil tersenyum menyeringai.)

Miku : "Terserah"

Miku pun pergi ke ruang rapat. Eren dan Nekorin menyusul.

Eren : "Miku, Ibunda tadi berkata untuk—"

Miku : "Aku sudah tau"

Miku pergi sambil memperlihatkan muka datarnya.

Eren : "Oh, oke"

Nekorin : "Onii-sama, kamu pernah lihat Miku tersenyum, gak?"

Eren : "Dari pertama kali dia datang ke kerajaan, kurasa tak pernah. Kalau kau?"

Nekorin : "Sama, aku juga tak pernah. Apa dia lupa cara tersenyum?"

Eren : "Entahlah, mungkin saja begitu."

(Lalu datanglah Tomicore dan Randika)

Tomicore & Randika : "Selamat malam, Pangeran Eren dan Putri Nekorin"

Nekorin : "Konbawa, futari-tomo"

Eren : "Selamat malam juga, kenapa kalian bersama?"

Randika : "Untuk mengajak kalian ke Ruang Rapat. Kak Miku sudah ada disana"

Nekorin : "Arigato, futari-tomo, ikuzo!! Kita harus pergi ke ruang rapat sebelum Kak Miku ada disana!"

Semua : "Ayoo"

Di ruang rapat.

Nekorin : "Aku pertama!" (ucapnya sambil terengah-engah karena berlari.)

Tomicore : "Anda curang! Kenapa anda belari duluan sebelum hitungan mundurnya selesai?"

Nekorin : "Pokoknya siapa cepat dia dapat!"

Tomicore : "Tapikan tetap harus mengikuti aturan!"

Eren : "Jangan berlarian di koridor kerajaan! Harus kukatakan berapa kali lagi agar kalian paham?" (ucapnya dengan marah.)

Randika : "Tapi tak apa kan, Pangeran. Sesekali mereka bersenang-senang sebelum nantinya mereka bermusuhan lagi"

Eren : "Tapi kan mereka akan—"

Miku : "DIAM!"

(Miku tiba2 berteriak. Semua pun hening.... hening... semuanya langsung menoleh kearah Miku yg sedang membaringkan kepala diatas meja, dan menjadikan tangan sebagai bantal untuk tidur. Ia terlihat lelah sekali.)

Eren : "ayo kita keluar saja, jangan ganggu tidurnya" (ucapnya sambil berbisik)

Tomicore : "Saya setuju, ayo ke halaman saja, lagipula rapat akan dimulai 20 menit lagi"

Eren, Nekorin, Tomicore dan Randika pergi ke halaman bagian barat untuk bermain sejenak.

(Sekitar 26 menit kemudian...)

Eren : "Ah sudah jam segini!!! Ayo semuanya kita ke ruang rapat, kita terlambat"

Randika : "Sudah terlambat? Bahaya! Ayo bergegas!"

(Mereka pun berlari menuju ruang rapat.)

(Sesampainya disana...)

Tomicore : "Maaf kami terla— eh? Kok sepi?"

Eren : "Hah, hah, pada kemana?"

Randika : "Sssssttt, mohon jangan berisik, aku tak mau dengar teriakan Kak Miku lagi :'( "

Tomicore : "Ups maafkan saya"

(Hening sejenak~)

Miku : "Rapat telah selesai, sana pulang" (ucapnya dengan nada pelan dengan kepala masih bersandar dimeja dan menjadikan tangan sebagai bantal)

Semua : "Haaa??? Kok cepat sekali? Memangnya membahas apa?"

Miku : "Rapat tadi hanya memberitahukan kejadian sebenarnya yg dialami Athena dan Putri Mochi, monster itu pelakunya, sana pulang"

Eren : "Monster? Pelaku? Ah! Tn.Banpai adalah pelaku penusukan Mochie?"

Miku : "Iya, sana pulang"

Nekorin : " Sana pulang?' enak sekali kau berkata seperti itu! Kau tak ada hak untuk menyuruh seorang putri!"

(Miku pun bangun dan berdiri)

Miku : "Berapa umurmu sekarang?"

Nekorin : "Hah? Pertanyaan macam apa itu?"

Miku : "JAWAB SAYA!!! BERAPA UMURMU??!"

Semua : *Untuk pertama kalinya aku melihat Kak Miku marah* (dalam hati)

Nekorin : "Emm, etto, 14 tahun" (jawabnya sambil ketakutan.)

Miku : "DAN SAYA 16 TAHUN. TAUKAH ANDA TENTANG 'MENGHARGAI YG LEBIH TUA' ?"

Nekorin : "Saya.... saya tahu" (jawabnya sambil menahan tangis)

Miku : "Kalau kau tau, sana pulang, jangan menggangguku lagi!"

Miku pun kembali tertidur di ruang rapat. Dia selalu tidur dimana saja. Padahal punya rumah.

Semua : "Kami permisi dulu. Selamat malam"

Semua pun keluar dari ruang rapat, dan akhirnya Nekorin menangis.

Nekorin : "Hiks, a-aku takut sekali. Tadi sekilas aku melihat bayangan hitam besar yg ada di belakang kak Miku saat dia marah tadi" (ucapnya sambil menangis)

Randika : "Tenang dulu, Putri. Kita menjauh dulu dari sini, tangisanmu akan terdengar oleh Kak Miku jika anda terus disini."

(Mereka pun pindah ke halaman barat kerajaan. Jam 20.55. Mereka duduk di tengah hamparan rumput luas, yaitu halaman barat.)

Nekorin : "Apa yg terjadi? Mengapa Kak Miku kasar sekali tadi? Biasanya ia bersikap sangat baik walau dengan muka datarnya"

Lia : "Mungkin dia sedang stress"

(Semua menoleh ke belakang )

Eren : "Mbak Lia, kok disini? Biasanya jam segini masih di dapur?"

Lia : "Pekerjaan lebih cepat selesai dari yang saya duga, jadi saya pergi kesini untuk melihat bintang, tetapi ketika sudah sampai, tempat favorit saya sudah diambil alih oleh kalian :) "

Nekorin : "Stress? Memangnya dia ngapain aja? Bukankah tugasnya hanya dimanjakan oleh Ibunda? Sesudah menyelesaikan misi, dia selalu dipuji dan dimanjakan oleh Ibunda!"

Lia : "Aku dengar dari Yang Mulia Ratu, 3 hari hari lalu dia gagal mempertahankan Aliansi antara Negara AL dengan Negara Plast sehingga terjadi perang antara kedua negara hingga mencabut nyawa Baginda Raja, lalu dia gagal bernegosiasi dengan Raja Plast tentang perdamaian kedua negara, lalu keluarganya yg berada di Negara Plast disiksa langsung oleh Raja Plast, lalu tadi sore dia gagal menyelamatkan keluarganya yang tesiksa, lalu jadilah ia seperti ini. Dia bilang ingin libur seminggu"

Nekorin : "Menyeramkan sekali, tapi kenapa ia gagal menjalankan tugas? Bukannya ia selalu menyelesaikan misinya dengan sempurna?"

Akhirnya Nekorin berhenti menangis

Lia : "Kamu lihat bayangan hitam tadi? Itu semacam bentuk jahat dari dirinya. Mmm, penjelasan mudah nya, dia itu punya kepribadian ganda!"

Nekorin : "Kepribadian ganda?"

Lia : "Iya! Seperti ini, jika ia bersikap baik, maka ia ada disisi baik, tapi jika ia mulai membentak dan mudah emosi, maka bayangan itu sedang menguasai tubuhnya. Kira-kira seperti itu"

Eren : "Penjelasan yg bagus"

Lia : "Terima kasih :) "

Nekorin : "Souka? Hm, aku jadi merasa bersalah, mungkin aku harus minta maaf"

Lia : "Tak perlu, dia sudah mendengarmu"

Nekorin : "Eh, apa dia menguping?"

Lia : "Bukan, karena ability-nya [intel] membuat kelima indranya lebih baik daripada manusia biasa. Jadi sebenarnya dia bisa mendengar pembicaraan kita dari ruang rapat!"

Nekorin : "Enaknya punya ability seperti itu"

Lia : "Tapi efek negative dari ability itu adalah, jika berada ditempat baru, dia pasti akan kebanjiran informasi dan jika info itu tidak dapat dicerna dengan baik, tentu saja ada ia langsung sakit kepala, dan penyakit lainnya"

Nekorin : "Jadi begitu, jadi saya—"

(Tiba tiba ada penjaga yg memanggil Lia)

Lia : "Saya harus pergi, saya permisi dulu. Selamat malam."

Semua : "Selamat malam"

(Lia pun pergi ke dapur. Saat sampai)

Lia : "Miku! Sudah lama tak jumpa? Anda sehat?"

Miku : "Berisik. Untuk apa bertanya jika sudah tau jawabanya?" (ucapnya dengan nada datar)

Lia : "Oke, saya minta maaf, jadi anda kesini untuk apa?"

Miku : "Ada kopi?"

Lia : "Segera datang"

Miku : "Kemana Tn. Vali? Bukanya dia seharusnya yang berada di dapur?"

Lia : "Koki kerajaan sedang sakit, jadi saya menggantikan"

Miku : "Hmm"

(Heniiing sejenak~)

Lia : "Ini kopinya"

Miku : "Makasih, oh iya, saya tidak berkepribadian ganda. Jangan bodohi anak-anak."

Lia : "Tak apa kan sesekali"

Miku : "Terserah"

(Miku keluar dapur)

(Di halaman barat)

Eren : "Sudah selesai nangisnya? Ayo kembali"

Nekorin : "Tunggu, aku punya pertanyaan. Tadi Lia-nee-chan bilang Kak Miku gagal dan keluarganya yang berada di negara Plast disiksa? Memangnya Kak Miku berasal dari Negara Plast?"

Eren : "Oh ya, masuk akal juga. Tapi kok Miku bisa tinggal disini?"

Nekorin : "Benar kan? Kenapa ya?"

Miku : "Karena ibumu telah mengambilku dari neraka itu"

(Semua menoleh ke belakang. Terlihat miku yg sedang membawa mug berisi kopi hangat.)

Nekorin : "Kak Miku!"

Eren : "Mengambil? Maksudnya?"

Miku : "Ibumu telah mengambilku dari neraka itu. Itulah maksudnya. Berapa umurmu?"

Eren : "16 tahun"

Miku : "Kita sama, jika kau tak bisa memecahkan arti kata itu, kubunuh kau" (ucapnya dengan nada datar.)

( Miku pun kembali ke ruang rapat )

Eren : "Hm, apa tanya ibu saja ya?"

Nekorin : "Ayo! Kalian berdua pulanglah"

Randika & Tomicore : "Dimengerti, Putri"

Randika & Tomicore menundukkan kepala lalu pulang )

(Esok paginya, sekitar jam 05.00. Latar didepan kamar ratu)

Nekorin : "Ohayou, Okaa-sama! Ini Nekorin, aku masuk ya?"

Ivy : "Silahkan, Riin"

(Koriin masuk kamar Ratu)

Eren : "Yo! Aku duluan"

Koriin : "Cih:'( "

Ivy : "Jadi, kalian mau tanya apa?"

Eren : "Kami mau tanya tentang ini..."

(Eren pun langsung menceritakan tentang kemarin malam..)

Eren : "Begitu ceritanya, Ibunda. Jadi aku ingin bertanya, apa maksud perkataannya?"

Ivy : "Hmm, masih seperti dulu, ya? Mengancam orang" (ucapnya sambil tersenyum)

Eren : "Mengancam? Apa dia dulunya penjahat?"

Nekorin : " Jadi apa maksud kalimat 'ibumu mengambilku dari neraka itu' ?"

Ivy : "Tapi yg ditantang kan kamu, Eren. Kenapa kamu malah milih jalan pintas?"

Nekorin : "Ayolah Ibunda, kami penasaran sekali"

Ivy : "Baiklah Ibu mulai.... Jadi awalnya, dia itu....."

<bersambung>


Load failed, please RETRY

New chapter is coming soon Write a review

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login